PENCOBAAN DAN UJIAN
OLEH:
I KETUT SUNALIS MUADI, S.TH
Banyak
kekeliruan besar terjadi sekitar masalah "apakah pencobaan". Yang
pertama, banyak orang berpikir bahwa setelah dia menjadi Kristen maka pencobaan
akan berhenti "mendatanginya". Mereka berpikir bahwa Allah
menjanjikan kelepasan bagi kita sehingga kita bukan saja "tidak
menyerah" terhadap pencobaan, tetapi juga kita "tidak dicobai"
lagi atau "terhindar" dari "kunjungan" pencobaan.
Kesalahan
berikutnya yang sering dibuat adalah keliru menganggap pencobaan sebagai dosa.
Mereka mengutuk diri karena timbulnya "usul-usul jahat" dalam pikiran
mereka, padahal mereka jijik terhadap hal-hal jahat ini. Akibatnya mereka
terbawa ke perasaan terhukum karena menganggap dirinya telah berbuat dosa, dan
mereka menjadi kecil hati. Pada keadaan hati seperti ini mudah sekali orang ini
menjadi mangsa dosa. Akibatnya dia jatuh dalam dosa justru akibat "takut
jatuh".
Selanjutnya sering antara
pencobaan dan ujian dicampur adukan sedemikian rupa sehingga mengaburkan makna
dari pencobaan maupun ujian.
Pada kesempatan ini kita akan belajar
perbedaan antara pencobaan dan ujian.
I.
TERMINOLOGINYA BERBEDA
Di dalam bahasa Yunani ada dua istilah yang
mempunyai kaitan dengan pengertian “pencobaan” ” dan “ujian yaitu: “peirazo/ πειραζω“dan
dokimazo/δοκιμος.”
1.
peirazo/
πειραζω
Kata
“peirazo” mempunyai arti : mencoba (try), pencobaan (temptation),
ujian (test), membuktikan (prove). Peirazo mempunyai
sumber, motivasi dan tujuan yang bersifat negatif dan positif.Peirazo
dalam pengertian negatif berasal dari si jahat (Iblis), motivasinya tidak baik,
tujuannya adalah untuk menjatuhkan.
Contoh :
Mat. 4:1-3
1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun
untuk dicobai (πειραζω peirazo) Iblis.
2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat
puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata
kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini
menjadi roti."
Ayat
di atas memperlihatkan bahwa kata “πειραζω peirazo” bersifat
negatif karena sumbernya dari iblis dengan tujuan agarYesus jatuh dan menentang
Allah Bapa.
Mat. 16:1
Kemudian datanglah
orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai(πειραζω
peirazo) Yesus. Mereka meminta
supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.
Gal.
6:1
1 Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan
melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke
jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya
kamu juga jangan kena pencobaan. (πειραζω peirazo)
Gal.
6:1 dipakai dalam pengertian bujukan/godaan yang tidak baik/untuk berbuat dosa.
Dengan
demikian dalam pengertian yang bersifat negatif, maka kata “peirazo”
lebih tepat diterjemahkan dengan “cobaan.”
Sedangkan
peirazo dalam pengertian positif berasal dari Allah, motivasinya baik,
tujuannya untuk menguatkan.
Contoh:
Ibr. 11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai (πειραζω peirazo),
mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan
anaknya yang tunggal,
Kata
“dicobai” dalam Ibr. 11:17 menunjuk pada tindakan Allah menguji iman Abraham
Yoh. 6:6 Hal itu dikatakan-Nya
untuk mencobai (πειραζω peirazo) dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
Kata
‘mencobai’ dalam Yoh. 6:6 , yang dimaksudkan Tuhan Yesus tentu saja ingin
menguji iman Filipus. Meskipun LAI menggunakan kata “pencobaan”, “mencobai”
atau “dicobai”, akan tetapi jika Allah sebagai subyek/sumbernya, maka hal ini
dalam pengertian positif. Dengan pengertian ini, maka peirazo lebih
tepat jika diterjemahkan dengan “ujian.”
2.
dokimazo/δοκιμος.”
Kata
“dokimazo” mempunyai arti : menguji/mencoba (test), ujian (examine),
menyetujui (approve of), menerima sebagai dapat dipercaya (accept as trustworthy).
Kata ini biasa dipakai
untuk mengetahui hasil atau bukti dari sebuah ujian.
Misalnya :
-
Siswa diuji adalah untuk mengetahui
kemampuannya.
-
Emas diuji untuk menunjukkan
kemurniannya.
Contoh:
-
Yak. 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian (δοκιμιον /dokimion) terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan.
-
Yak. 1:12 Berbahagialah orang
yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji (δοκιμος/ dokimos), ia akan menerima
mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
-
1
Ptr. 1:6-7
6 Bergembiralah akan hal
itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai
pencobaan.
7 Maksud semuanya itu ialah
untuk membuktikan kemurnian (δοκιμιον dokimion) imanmu —
yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji
kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Dalam Yak. 1:3 menunjuk kepada tindakan
pengujian/pembuktian (“... ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan”).
Dalam Yak. 1:12 menyatakan bahwa orang
diuji adalah untuk mengetahui layak atau tidak orang tersebut untuk menerima
mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah.
Sedangkan dalam 1 Ptr. 1:7 menunjuk kepada
hasil/bukti pengujian/kemurnian iman seseorang. Pada umumnya kata dokimazo
membawa dampak positif dan lebih tepat jika diterjemahkan dengan “ujian”.
Kesimpulan : ‘Pencobaan’ (peirazo) bisa
mempunyai pengertian negatif dan positif tergantung konteksnya. Jika berasal
dari Allah, maka motivasi dan tujuannya baik. Sebaliknya, jika berasal dari
Iblis, maka motivasi dan tujuannya tidak baik/ menjatuhkan. Sedangkan ‘ujian’
berasal dari Allah dan membawa dampak positif.
II.
SUMBERNYA
BERBEDA
Sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya di mana
pencobaan yang bersifat negatif itu bersumber dari:
- Iblis
1Taw 21:1 Iblis
ingin mencelakakan orang Israel; karena itu ia membujuk Daud
supaya mengadakan sensus.
Mrk 1:13 Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh
hari lamanya, dicobai oleh Iblis.Ia
berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani
Dia.
Iblis disebut sebagai penggoda/pencoba.
1Tes 3:5 Itulah sebabnya, maka aku, karena tidak dapat
tahan lagi, telah mengirim dia, supaya aku tahu tentang imanmu, karena aku
kuatir kalau-kalau kamu telah dicobai
oleh si penggoda dan kalau-kalau usaha kami menjadi sia-sia.
Mat. 4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Dengan demikian sumber pencobaan yang bersifat negatif itu
dari iblis yang memang adalah sipencoba atau penggoda.
- Keinginan manusia itu sendiri
Yak 1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia
berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat
dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri,
karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1Tim 6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke
dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai
nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam
keruntuhan dan kebinasaan.
3.
Kombinasi antara
iblis dan keinginan manusia
Iblis bisa memasukan niat ataukeinginan jahat pada manusia.
Yoh 13:2 Yesus dan pengikut-pengikut-Nya sedang makan
malam. Iblis sudah memasukkan
niat di dalam hati Yudas anak Simon Iskariot untuk mengkhianati Yesus.
Yoh 13:27 Segera setelah Yudas menerima roti itu, Iblis masuk ke dalam hatinya.
Lalu Yesus berkata kepadanya, "Lakukanlah cepat apa yang mau
kaulakukan."
Kis 5:3 Maka Petrus berkata kepadanya, "Ananias, mengapa kaubiarkan Iblis menguasai
hatimu, sampai kau berdusta kepada Roh Allah,
dengan diam-diam menahan untuk dirimu sendiri sebagian dari uang penjualan
tanah itu?
Sedangkan
pencobaan yang bersifat Positif dan ujian datangnya dari ALLAH. Allah tidak
pernah mencobai manusia atau siapapun dalam pengertian negatif, tetapi selalu
dalam pengertian positif yang sebaiknya diterjemahkan sebagai ujian.
Yak 1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang
dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh
yang jahat, dan
Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
III.
MOTIVASI&TUJUANNYA
BERBEDA
Pencobaan yang bersifat negatif bermaksud jelek, mau membuat kita meninggalkan
atau menentang Tuhan dan hidup dalam dosa dan kenajisan. Pencobaan bertujuan
memisahkan kita dari Allah, menjadikan kita memihak kepada setan dan
memberontak kepada Tuhan.
Iblis
pernah membujuk Daud untuk mengadakan sensus dengan tujuan untuk mencelakakan
orang israel.
1Taw 21:1 Iblis ingin
mencelakakan orang Israel; karena itu ia membujuk Daud supaya mengadakan
sensus.{BIS}
Kemudian Daud terpengaruh oleh bujukan
iblis itu sehingga ia kembali jatuh dalam dosa. Ia memaksa Yoab panglimanya
untuk mengadakan sensus. Tuhan tidak menhendaki sensus karena motivasi sensus
saat itu adalah mengetahui berapa orang yang akan bisa jadi tentara, yang pada
akhirnya akan membuat Daud lebih bersandar pada kekuatan tentaranya daripada
bersandar kepada Tuhan. Ini tentunya berbeda dengan sensus penduduk pada zaman
sekarang.
Hasil sensus Yoab adalah:
1Taw 21:5 Lalu Yoab memberitahukan kepada Daud hasil
pendaftaran rakyat. Di antara seluruh orang Israel ada sejuta seratus ribu orang yang
dapat memegang pedang, dan orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang yang dapat
memegang pedang.
6 Orang Lewi dan Benyamin
tidak dimasukkannya dalam pendaftaran, sebab titah raja itu dianggap keji oleh
Yoab.
Coba bayangkan dengan jumlah tentara
1.570.000 orang yang siap jadi tentara adalah sebuah kekuatan yang besar
tentunya apalagi pada zaman itu.Biar bagaimanapun Daud akan mulai bersandar
pada kekuatan tentaranya daripada bersandar pada Tuhan. Hal ini adalah suatu
kekejian di mata Tuhan.
1Taw 21:7 Tetapi hal
itu jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel.
Akibatnya
adalah 70.000 orang tewas karena penyakit sampar.
1Taw 21:14 Jadi TUHAN mendatangkan
penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang
Israel tujuh puluh ribu orang.
Dalam kasus yang berbeda pencobaan yang
bersifat negatif yang terjadi atas Yudas iskariot dengan motivasi dan tujuan
agar Yudas berkhianat pada Yesus.
Yoh 13:2 Yesus dan pengikut-pengikut-Nya sedang makan malam. Iblis sudah memasukkan niat di dalam hati Yudas anak Simon Iskariot untuk mengkhianati Yesus.
Dengan demikian segala pencobaan yang bersifat negatif itu bertujuan buruk dan berakibat buruk.
Akan tatapi pencobaan yang bersifat positif dan
ujian motivasi dan tujuannya adalah untuk kebaikan.
Ketika menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah tidak
membawa mereka berjalan melewati negeri orang Filistin, meskipun jalur ini
merupakan jalan tersingkat. "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka
menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir" (Keluaran 13:17).
Kemudian hari ketika mereka telah cukup belajar untuk bisa
lebih percaya kepada Allah, maka Allah mengijinkan musuh menyerang mereka.
Meskipun demikian, dalam perjalanan di padang belantara mereka hanya berjumpa
dengan musuh yang tidak banyak jumlahnya; dan juga pertempuran yang harus
mereka jalani tidak banyak dibandingkan dengan pertempuran-pertempuran yang mereka
harus hadapi di Tanah Perjanjian. Justru di Tanah Perjanjian mereka harus
bertempur dengan tujuh bangsa besar, dan 31 raja harus mereka kalahkan. Mereka
juga harus menghadapi kota-kota berbenteng dan raksasa-raksasa penduduk asli.
Ini berarti “jalan berputar” jika dilihat sebagai
ujian atau pencobaan yang bersifat positif maka hal itu motivasi dan tujuannya
adalah kebaikan semata-mata.
Ul 8:16 dan yang di
padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek
moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya
untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.
Karena motivasi dan tujuannya baik maka
ujian maupun pencobaan yang bersifat positif akan membawa akibat atau hasil
yang baik.Ada beberapa Tujuan ujian:
v Untuk membuktikan Kemurnian iman
1Ptr 1:7 Maksud semuanya
itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih
tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan
api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada
hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
NKJV……7 that the genuineness of your faith, being much more precious than gold that perishes, though it is
tested by fire, may be found to praise, honor, and glory at the revelation of
Jesus Christ,
Proses
pemurnian emas sangat menarik untuk diamati. Emas melebur dalam bentuk cair
pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Untuk memperoleh emas yang murni
(tulen) dengan kadar 99,90 % perlu proses yang lumayan rumit dan panjang yaitu
memisahkannya dari unsur-unsur lain seperti belerang, antimon dan selenium
melalui cara tradisional dengan pembakaran dan cara modern dengan melarutkannya
dengan bahan kimia yang lain. Untuk memperoleh emas yang murni kita melihat
betapa dasyatnya panas atau pembakaran yang dilakukan. Tapi hasilnya
memunculkan emas yang murni.
Ayb 23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya
Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Ayub
mengalami serangkaian penderitaan yang tak terperikan. Namun pada suatu ketika
Ayub pun menyadari bahwa apa yang ia alami adalah sebuah proses pengujian, yang
akan membuat ia timbul seperti emas.
Seperti
halnya emas yang dimasukkan ke dalam tungku perapian hingga menjadi murni,
demikian pula iman kita menghadapi perapian penderitaan di dunia ini tetapi
untuk maksud yang mulia.
Alkitab
tidak pernah mengajarkan bahwa kesulitan di dalam hidup ini selalu menandakan
bahwa Allah tidak senang dengan kita. Kalau itu ujian maka Allah sedang
memurnikan iman kita.
v Untuk
membuat kita menjadi tekun.
Rm 5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah
juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan
Yak 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu
itu menghasilkan ketekunan.
Allah adalah sumber ketekunan
Rm 15:5 Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan
kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
Namun demikian ketekunan perlu dibentuk dan dilatih. Tempat
pelatihannya adalah ujian.
Dalam bahasa Yunani “ketekunan” itu adalah υπομονη/ hupomone yang
berarti patience (kesabaran), enduring (daya tahan).
Dengan demikian pencobaan yang bersifat positif dan ujian akan
membuat kita sabar, memiliki daya tahan yang kuat/tidak gampang menyerah.
Thomas
Alva Edisson, penemu lampu bolam, mengatakan, banyak kegagalan hidup yang
dialami manusia disebabkan mereka tidak mengetahui jika sebenarnya selangkah
lebih dekat dengan kesuksesan. Ini terjadi ketika mereka kemudian menyerah dan
pasrah pada kegagalan. Kurangnya ketekunan menjadi penyebab utama kegagalan.
Kelemahan hanya hanya bisa dikalahkan dengan usaha dan kerasnya keinginan
seseorang.
v Untuk
membentuk Karakter
Orang percaya harus menghadapi semuanya
ini dengan sukacita (bd. Mat
5:11-12; Rom
5:3;
1Pet
1:6)
karena pengujian akan mengembangkan iman yang tabah, tabiat yang mantap dan
pengharapan yang dewasa (bd. Rom
5:3-5). Iman kita hanya dapat mencapai kedewasaan penuh
apabila diperhadapkan dengan kesulitan dan tantangan (ayat Yak
1:3).
Panci presto adalah panci yang memberi tekanan yang
sangat tinggi yang akan membuat duri ikan
bandeng hancur tapi daging dan bentuk bandeng tidak berubah. Artinya Panci
Presto mengubah bandeng yang penuh duri menjadi bandeng yang nikmat untuk
disantap.
Demikian juga banyak orang kristen
setelah masuk panci presto ujian menjadi berubah. Ia bisa menjadi berkat bagi
orang sekitarnya. Sebaliknya banyak juga orang Kristen yang menusuk orang lain dengan cara hidup dan
perkataanyang penuh duri karena belum masuk presto ujian.
v Untuk
membuat kita mengenal diri dan mengenal Tuhan secara Pribadi.
Kalau kita teliti kisah hidup Ayub ada
satu kekurangan yang Ayub tidak sadari
dalam hidupnya. Hal tersebut kemudian ia sadari setelah ia mengalami ujian yang
begitu berat.Kekurangan tersebut adalah dimana sekian lama ia membangun
iamannya berdasarkan apa kata orang.
Ayub 42:1-6
1 Maka jawab Ayub kepada
TUHAN:
2 "Aku tahu, bahwa
Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
3 Firman-Mu: Siapakah dia
yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa
pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan
yang tidak kuketahui.
4 Firman-Mu: Dengarlah,
maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau
memberitahu Aku.
5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang
mataku sendiri memandang Engkau.
6 Oleh sebab itu aku
mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku
Iman ikut-ikutan ini ternyata ada dalam
hidup Ayub. Permasalahan ayub ini tidak akan ketahuan sampai Ayub keluar dari
dapur ujian.
Bangsa mesir itu imannya ikut-ikutan
akibatnya mereka tenggelam.
Ibr 11:29 Karena iman
maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.
Selanjutnya Ayub mempunyai pengalaman
yang bersifat pribadi dengan Allah. Pengenalannya akan Tuhan bukan hanya
bersifat Teori tapi bukti nyata dalam pengalaman hidupnya.
Ayub 42:5 Hanya dari kata
orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang
mataku sendiri memandang Engkau
Untuk itu ujian selalu membawa kita pada
kebaikan, karena itu harus diterima dengan sikap yang gembira dan bahagia.
TB……………..Yak 1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah
tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah
kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
TB…………….Yak 1:2
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu
kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
BIS………………..Yak 1:2
Saudara-saudara! Kalau kalian mengalami bermacam-macam cobaan, hendaklah kalian merasa beruntung.
IV.
POLANYA
BERBEDA
Pencobaan mempunyai pola nikmat sesaat
sengsara selamanya.Pencobaan dimulai dengan keindahan, kecantikan, kenikmatan,
dan berakhir dengan segala kepahitan, penyesalan dan kerusakan.
Adam dan hawa menikmati kenikmatan buah
sesaat tapi dampaknya dirasakan sampai saat ini.
Teman saya dipenjara karena memperkosa
menulis kalimat berikut di didinding kamarnya” Gara-gara kenikmatan 2 menit
harus dibayar dengan penderitaan 7 tahun”.
Ujian dimulai dengan segala kepahitan,
kesengsaraan, penderitaan dan diakhiri dengan kemanisan, kebahagiaan,
kemenangan, dan keindahan rohani. Sperti pepatah berakit-rakit ke hulu
berenang-renang ketepian.
Yak 1:12 Berbahagialah
orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia
akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang
mengasihi Dia.
Antara pencobaaan dan ujian ada satu kata yang
penting semuanya bersifat sementara. Karena pencobaan bersifat menawarkan
kenikmatan sementara karena itu hindarilah. Karena ujian penuh dengan
kesengsaraan yang sementara bersabarlah toh hanya sementara.
Amin
No comments:
Post a Comment