Friday, May 1, 2015

PENCOBAAN DAN UJIAN



PENCOBAAN DAN UJIAN
OLEH: I KETUT SUNALIS MUADI, S.TH
Banyak kekeliruan besar terjadi sekitar masalah "apakah pencobaan". Yang pertama, banyak orang berpikir bahwa setelah dia menjadi Kristen maka pencobaan akan berhenti "mendatanginya". Mereka berpikir bahwa Allah menjanjikan kelepasan bagi kita sehingga kita bukan saja "tidak menyerah" terhadap pencobaan, tetapi juga kita "tidak dicobai" lagi atau "terhindar" dari "kunjungan" pencobaan.
Kesalahan berikutnya yang sering dibuat adalah keliru menganggap pencobaan sebagai dosa. Mereka mengutuk diri karena timbulnya "usul-usul jahat" dalam pikiran mereka, padahal mereka jijik terhadap hal-hal jahat ini. Akibatnya mereka terbawa ke perasaan terhukum karena menganggap dirinya telah berbuat dosa, dan mereka menjadi kecil hati. Pada keadaan hati seperti ini mudah sekali orang ini menjadi mangsa dosa. Akibatnya dia jatuh dalam dosa justru akibat "takut jatuh".
Selanjutnya sering antara pencobaan dan ujian dicampur adukan sedemikian rupa sehingga mengaburkan makna dari pencobaan maupun ujian.
Pada kesempatan ini kita akan belajar perbedaan antara pencobaan dan ujian.
I.                   TERMINOLOGINYA BERBEDA
 Di dalam bahasa Yunani ada dua istilah yang mempunyai kaitan dengan pengertian “pencobaan”  ” dan “ujian yaitu: “peirazo/ πειραζω“dan dokimazo/δοκιμος.”
1.      peirazo/ πειραζω
Kata “peirazo” mempunyai arti : mencoba (try), pencobaan (temptation), ujian (test), membuktikan (prove). Peirazo mempunyai sumber, motivasi dan tujuan yang bersifat negatif dan positif.Peirazo dalam pengertian negatif berasal dari si jahat (Iblis), motivasinya tidak baik, tujuannya adalah untuk menjatuhkan.
Contoh :
Mat. 4:1-3
1   Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai (πειραζω peirazo)  Iblis.
2  Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
3  Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
 Ayat di atas memperlihatkan bahwa kata “πειραζω peirazo” bersifat negatif karena sumbernya dari iblis dengan tujuan agarYesus jatuh dan menentang Allah Bapa.

Mat. 16:1
Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai(πειραζω peirazo)   Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.

Gal. 6:1
1  Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. (πειραζω peirazo)
Gal. 6:1 dipakai dalam pengertian bujukan/godaan yang tidak baik/untuk berbuat dosa.

Dengan demikian dalam pengertian yang bersifat negatif, maka kata “peirazo” lebih tepat diterjemahkan dengan “cobaan.”
 Sedangkan peirazo dalam pengertian positif berasal dari Allah, motivasinya baik, tujuannya untuk menguatkan.
Contoh:
 Ibr. 11:17 Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai (πειραζω peirazo), mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
Kata “dicobai” dalam Ibr. 11:17 menunjuk pada tindakan Allah menguji iman Abraham
Yoh. 6:6  Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai  (πειραζω peirazo) dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.
Kata ‘mencobai’ dalam Yoh. 6:6 , yang dimaksudkan Tuhan Yesus tentu saja ingin menguji iman Filipus. Meskipun LAI menggunakan kata “pencobaan”, “mencobai” atau “dicobai”, akan tetapi jika Allah sebagai subyek/sumbernya, maka hal ini dalam pengertian positif. Dengan pengertian ini, maka peirazo lebih tepat jika diterjemahkan dengan “ujian.”
2.      dokimazo/δοκιμος.”
 Kata “dokimazo” mempunyai arti : menguji/mencoba (test), ujian (examine), menyetujui (approve of), menerima sebagai dapat dipercaya (accept as trustworthy).
Kata ini biasa dipakai untuk mengetahui hasil atau bukti dari sebuah ujian.
Misalnya :
-          Siswa diuji adalah untuk mengetahui kemampuannya.
-          Emas diuji untuk menunjukkan kemurniannya.

Contoh:
-          Yak. 1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian (δοκιμιον /dokimion) terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

-          Yak. 1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji (δοκιμος/ dokimos), ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

-           1 Ptr. 1:6-7
6  Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
7  Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian (δοκιμιον dokimion) imanmu  —  yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api  —  sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

Dalam Yak. 1:3 menunjuk kepada tindakan pengujian/pembuktian (“... ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan”).
Dalam Yak. 1:12 menyatakan bahwa orang diuji adalah untuk mengetahui layak atau tidak orang tersebut untuk menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah.
Sedangkan dalam 1 Ptr. 1:7 menunjuk kepada hasil/bukti pengujian/kemurnian iman seseorang. Pada umumnya kata dokimazo membawa dampak positif dan lebih tepat jika diterjemahkan dengan “ujian”.
       Kesimpulan : ‘Pencobaan’ (peirazo) bisa mempunyai pengertian negatif dan positif tergantung konteksnya. Jika berasal dari Allah, maka motivasi dan tujuannya baik. Sebaliknya, jika berasal dari Iblis, maka motivasi dan tujuannya tidak baik/ menjatuhkan. Sedangkan ‘ujian’ berasal dari Allah dan membawa dampak positif.

II.                SUMBERNYA BERBEDA
Sebagaimana telah disinggung pada bagian sebelumnya di mana pencobaan yang bersifat negatif itu bersumber dari:
    1. Iblis
1Taw 21:1   Iblis ingin mencelakakan orang Israel; karena itu ia membujuk Daud supaya mengadakan sensus.
Mrk 1:13  Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis.Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
Iblis disebut sebagai penggoda/pencoba.
1Tes 3:5  Itulah sebabnya, maka aku, karena tidak dapat tahan lagi, telah mengirim dia, supaya aku tahu tentang imanmu, karena aku kuatir kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda dan kalau-kalau usaha kami menjadi sia-sia.
Mat. 4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
Dengan demikian sumber pencobaan yang bersifat negatif itu dari iblis yang memang adalah sipencoba atau penggoda.
    1. Keinginan manusia itu sendiri
Yak 1:13  Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
14  Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1Tim 6:9  Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
3.      Kombinasi antara iblis dan keinginan manusia

Iblis bisa memasukan niat ataukeinginan jahat pada manusia.
Yoh 13:2  Yesus dan pengikut-pengikut-Nya sedang makan malam. Iblis sudah memasukkan niat di dalam hati Yudas anak Simon Iskariot untuk mengkhianati Yesus.
Yoh 13:27  Segera setelah Yudas menerima roti itu, Iblis masuk ke dalam hatinya. Lalu Yesus berkata kepadanya, "Lakukanlah cepat apa yang mau kaulakukan."
Kis 5:3  Maka Petrus berkata kepadanya, "Ananias, mengapa kaubiarkan Iblis menguasai hatimu, sampai kau berdusta kepada Roh Allah, dengan diam-diam menahan untuk dirimu sendiri sebagian dari uang penjualan tanah itu?
Sedangkan pencobaan yang bersifat Positif dan ujian datangnya dari ALLAH. Allah tidak pernah mencobai manusia atau siapapun dalam pengertian negatif, tetapi selalu dalam pengertian positif yang sebaiknya diterjemahkan sebagai ujian.
Yak 1:13  Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.


III.             MOTIVASI&TUJUANNYA BERBEDA

Pencobaan yang bersifat negatif  bermaksud jelek, mau membuat kita meninggalkan atau menentang Tuhan dan hidup dalam dosa dan kenajisan. Pencobaan bertujuan memisahkan kita dari Allah, menjadikan kita memihak kepada setan dan memberontak kepada Tuhan.


Iblis pernah membujuk Daud untuk mengadakan sensus dengan tujuan untuk mencelakakan orang israel.

1Taw 21:1  Iblis ingin mencelakakan orang Israel; karena itu ia membujuk Daud supaya mengadakan sensus.{BIS}

Kemudian Daud terpengaruh oleh bujukan iblis itu sehingga ia kembali jatuh dalam dosa. Ia memaksa Yoab panglimanya untuk mengadakan sensus. Tuhan tidak menhendaki sensus karena motivasi sensus saat itu adalah mengetahui berapa orang yang akan bisa jadi tentara, yang pada akhirnya akan membuat Daud lebih bersandar pada kekuatan tentaranya daripada bersandar kepada Tuhan. Ini tentunya berbeda dengan sensus penduduk pada zaman sekarang.

Hasil sensus Yoab adalah:
1Taw 21:5  Lalu Yoab memberitahukan kepada Daud hasil pendaftaran rakyat. Di antara seluruh orang Israel ada sejuta seratus ribu orang yang dapat memegang pedang, dan orang Yehuda ada empat ratus tujuh puluh ribu orang yang dapat memegang pedang.
6  Orang Lewi dan Benyamin tidak dimasukkannya dalam pendaftaran, sebab titah raja itu dianggap keji oleh Yoab.

Coba bayangkan dengan jumlah tentara 1.570.000 orang yang siap jadi tentara adalah sebuah kekuatan yang besar tentunya apalagi pada zaman itu.Biar bagaimanapun Daud akan mulai bersandar pada kekuatan tentaranya daripada bersandar pada Tuhan. Hal ini adalah suatu kekejian di mata Tuhan.

1Taw 21:7  Tetapi hal itu jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel.

Akibatnya adalah 70.000 orang tewas karena penyakit sampar.
1Taw 21:14  Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel, maka tewaslah dari orang Israel tujuh puluh ribu orang.

Dalam kasus yang berbeda pencobaan yang bersifat negatif yang terjadi atas Yudas iskariot dengan motivasi dan tujuan agar Yudas berkhianat pada Yesus.

Yoh 13:2  Yesus dan pengikut-pengikut-Nya sedang makan malam. Iblis sudah memasukkan niat di dalam hati Yudas anak Simon Iskariot untuk mengkhianati Yesus.

Dengan demikian segala pencobaan yang bersifat negatif itu bertujuan buruk dan berakibat buruk.


Akan tatapi pencobaan yang bersifat positif dan ujian motivasi dan tujuannya adalah untuk kebaikan.
Ketika menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir, Allah tidak membawa mereka berjalan melewati negeri orang Filistin, meskipun jalur ini merupakan jalan tersingkat. "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir" (Keluaran 13:17).
Kemudian hari ketika mereka telah cukup belajar untuk bisa lebih percaya kepada Allah, maka Allah mengijinkan musuh menyerang mereka. Meskipun demikian, dalam perjalanan di padang belantara mereka hanya berjumpa dengan musuh yang tidak banyak jumlahnya; dan juga pertempuran yang harus mereka jalani tidak banyak dibandingkan dengan pertempuran-pertempuran yang mereka harus hadapi di Tanah Perjanjian. Justru di Tanah Perjanjian mereka harus bertempur dengan tujuh bangsa besar, dan 31 raja harus mereka kalahkan. Mereka juga harus menghadapi kota-kota berbenteng dan raksasa-raksasa penduduk asli.
Ini berarti “jalan berputar” jika dilihat sebagai ujian atau pencobaan yang bersifat positif maka hal itu motivasi dan tujuannya adalah kebaikan semata-mata.

Ul 8:16  dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.

Karena motivasi dan tujuannya baik maka ujian maupun pencobaan yang bersifat positif akan membawa akibat atau hasil yang baik.Ada beberapa Tujuan ujian:

v  Untuk membuktikan Kemurnian iman
1Ptr 1:7  Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

NKJV……7  that the genuineness of your faith, being much more precious than gold that perishes, though it is tested by fire, may be found to praise, honor, and glory at the revelation of Jesus Christ,

Proses pemurnian emas sangat menarik untuk diamati. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Untuk memperoleh emas yang murni (tulen) dengan kadar 99,90 % perlu proses yang lumayan rumit dan panjang yaitu memisahkannya dari unsur-unsur lain seperti belerang, antimon dan selenium melalui cara tradisional dengan pembakaran dan cara modern dengan melarutkannya dengan bahan kimia yang lain. Untuk memperoleh emas yang murni kita melihat betapa dasyatnya panas atau pembakaran yang dilakukan. Tapi hasilnya memunculkan emas yang murni.


Ayb 23:10  Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

Ayub mengalami serangkaian penderitaan yang tak terperikan. Namun pada suatu ketika Ayub pun menyadari bahwa apa yang ia alami adalah sebuah proses pengujian, yang akan membuat ia timbul seperti emas.

Seperti halnya emas yang dimasukkan ke dalam tungku perapian hingga menjadi murni, demikian pula iman kita menghadapi perapian penderitaan di dunia ini tetapi untuk maksud yang mulia.

Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa kesulitan di dalam hidup ini selalu menandakan bahwa Allah tidak senang dengan kita. Kalau itu ujian maka Allah sedang memurnikan iman kita.


v  Untuk membuat kita menjadi tekun.

Rm 5:3  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan

Yak 1:3  sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Allah adalah sumber ketekunan

Rm 15:5  Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,

Namun demikian ketekunan perlu dibentuk dan dilatih. Tempat pelatihannya adalah ujian.
Dalam bahasa Yunani “ketekunan” itu adalah υπομονη/ hupomone yang berarti patience (kesabaran), enduring (daya tahan).

Dengan demikian pencobaan yang bersifat positif dan ujian akan membuat kita sabar, memiliki daya tahan yang kuat/tidak gampang menyerah.

Thomas Alva Edisson, penemu lampu bolam, mengatakan, banyak kegagalan hidup yang dialami manusia disebabkan mereka tidak mengetahui jika sebenarnya selangkah lebih dekat dengan kesuksesan. Ini terjadi ketika mereka kemudian menyerah dan pasrah pada kegagalan. Kurangnya ketekunan menjadi penyebab utama kegagalan. Kelemahan hanya hanya bisa dikalahkan dengan usaha dan kerasnya keinginan seseorang.


v  Untuk membentuk Karakter

Orang percaya harus menghadapi semuanya ini dengan sukacita (bd. Mat 5:11-12; Rom 5:3; 1Pet 1:6) karena pengujian akan mengembangkan iman yang tabah, tabiat yang mantap dan pengharapan yang dewasa (bd. Rom 5:3-5). Iman kita hanya dapat mencapai kedewasaan penuh apabila diperhadapkan dengan kesulitan dan tantangan (ayat Yak 1:3).

Panci  presto adalah panci yang memberi tekanan yang sangat tinggi yang akan  membuat duri ikan bandeng hancur tapi daging dan bentuk bandeng tidak berubah. Artinya Panci Presto mengubah bandeng yang penuh duri menjadi bandeng yang nikmat untuk disantap.

Demikian juga banyak orang kristen setelah masuk panci presto ujian menjadi berubah. Ia bisa menjadi berkat bagi orang sekitarnya. Sebaliknya banyak juga orang Kristen yang  menusuk orang lain dengan cara hidup dan perkataanyang penuh duri karena belum masuk presto ujian.

v  Untuk membuat kita mengenal diri dan mengenal Tuhan secara Pribadi.

Kalau kita teliti kisah hidup Ayub ada satu kekurangan  yang Ayub tidak sadari dalam hidupnya. Hal tersebut kemudian ia sadari setelah ia mengalami ujian yang begitu berat.Kekurangan tersebut adalah dimana sekian lama ia membangun iamannya berdasarkan apa kata orang.
Ayub 42:1-6
1   Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
2  "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
3  Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
4  Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
5  Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
6  Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku

Iman ikut-ikutan ini ternyata ada dalam hidup Ayub. Permasalahan ayub ini tidak akan ketahuan sampai Ayub keluar dari dapur ujian.

Bangsa mesir itu imannya ikut-ikutan akibatnya mereka tenggelam.

Ibr 11:29  Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.

Selanjutnya Ayub mempunyai pengalaman yang bersifat pribadi dengan Allah. Pengenalannya akan Tuhan bukan hanya bersifat Teori tapi bukti nyata dalam pengalaman hidupnya.

Ayub 42:5  Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau

Untuk itu ujian selalu membawa kita pada kebaikan, karena itu harus diterima dengan sikap yang gembira dan bahagia.

TB……………..Yak 1:12  Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

TB…………….Yak 1:2  Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

BIS………………..Yak 1:2   Saudara-saudara! Kalau kalian mengalami bermacam-macam cobaan, hendaklah kalian merasa beruntung.

IV.             POLANYA  BERBEDA

Pencobaan mempunyai pola nikmat sesaat sengsara selamanya.Pencobaan dimulai dengan keindahan, kecantikan, kenikmatan, dan berakhir dengan segala kepahitan, penyesalan dan kerusakan.

Adam dan hawa menikmati kenikmatan buah sesaat tapi dampaknya dirasakan sampai saat ini.
Teman saya dipenjara karena memperkosa menulis kalimat berikut di didinding kamarnya” Gara-gara kenikmatan 2 menit harus dibayar dengan penderitaan 7 tahun”.

Ujian dimulai dengan segala kepahitan, kesengsaraan, penderitaan dan diakhiri dengan kemanisan, kebahagiaan, kemenangan, dan keindahan rohani. Sperti pepatah berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian.

Yak 1:12  Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Antara pencobaaan dan ujian ada satu kata yang penting semuanya bersifat sementara. Karena pencobaan bersifat menawarkan kenikmatan sementara karena itu hindarilah. Karena ujian penuh dengan kesengsaraan yang sementara bersabarlah toh hanya sementara.

Amin

No comments:

Post a Comment