MAKNA PERBUATAN BAIK
Oleh: EV. I Ketut
Sunalis Muadi, S.Th
B
|
ukan
Perbuatan baik yang membuat kita selamat. Tapi Keselamatan yang memungkinkan
kita untuk dapat berbuat baik. Itulah yang Alkitab ajarkan tentang perbuatan
baik. Mengapa demikian?. Karena segala perbuatan baik kita tidak akan pernah
cukup untuk membuat kita layak dalam pandangan Allah.
Yesaya
menggambarkan tentang segala perbuatan baik (kesalehan) kita itu tidak
sempurna, bahkan hanya seperti kain kotor.
Yes 64:6a - “Demikianlah
kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor”.
Perhatikan bahwa Yesaya bukan
mengatakan ‘segala dosa kami seperti kain kotor’. Ia juga tidak
mengatakan ‘sebagian kesalehan kami seperti kain kotor’. Yesaya
mengatakan ‘segala kesalehan kami seperti kain kotor’.Ini
berarti semua kesalehan kita seperti kain kotor.
Apakah “kain kotor” itu?. Kata
“Kotor” dalam ayat ini menggunakan kata “עד ‘ed or (plural) םידע”
dalam bahsa ibraninya. Kata Ini dibaca “Ayd”.
Saya tidak tahu persis apakah dari kata ini muncul dikemudian hari istilah”
haid “ dalam bahasa indonesia. Yang jelas kata “kotor” berhubungan erat dengan
darah kotor yang keluar saat seorang wanita menstruasi. “Kain kotor” adalah kain yang digunakan pada
zaman dulu sebagai pembalut wanita. Mungkin seperti “Softek” pada zaman
sekarang. Dengan demikian kalau kesalehan/perbuatan baik kita seperti kain
kotor, maka itu sama saja dengan mengatakan bahwa perbuatan baik kita adalah
sama nilainya dengan pembalut wanita dalam kaca mata Allah. Dengan demikian
orang yang percaya dan bersandar pada perbuatan baik untuk bisa selamat adalah
sama dengan orang yang mengandalkan pembalut wanita untuk selamat. Ini sama
saja dengan mengandalkan “darah kotor’ untuk selamat, sementara dalam iman
Kristen kita selamat hanya karena “darah anak domba” yaitu “darahYesus” yang
merupakan darah yang tak bercacat dan tak bernoda.
1 Ptr 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus
dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan
dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1Ptr 1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat.
Meskipun
“perbuatan baik” tidak menyelamatkan, tapi Alkitab memerintahkan kita untuk
berbuat baik. Berikut ini beberapa perintah untuk berbuat baik yang menandakan
bahwa perbuatan baik adalah hal yang penting.
Gal 6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah
datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Gal 6:10 Karena itu, selama
masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat
baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
1Tim 6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam
kebajikan, suka memberi dan membagi
Tit 2:7 dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau
jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Ibr 13:16 Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan,
sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.
Yak 4:17 Jadi jika seorang
tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak
melakukannya, ia berdosa.
Orang
yang beriman harus berbuat baik, karena kalau tidak maka imanya dipertanyakan.
3 Yohanes 1:11
Saudaraku yang kekasih
janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik,
ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah
melihat Allah.
Perbuatan
baik itu berguna bagi orang lain karena Perbuatan baik seperti orang yang baru
lewat di toko farfum dimana aromanya menyegarkan orang yang disekelilingnya.
Sebaliknya perbuatan jahat seperti orang yang menginjak kotoran yang merusak
suasana disekitarnya.
Pada
kesempatan kali ini saya tidak akan berbicara tentang perbuatan baik dalam
kaitannya dengan keselamatan, tapi saya akan melihat dimensi lain dari
perbuatan baik itu sendiri. Ternyata dalam Alkitab perbuatan baik itu punya
makna sendiri. Makna itulah yang akan kita bahas kali ini.
I.
BERBUAT BAIK ADALAH TINDAKAN MENABUR
GALATIA 6:9 janganlah kita jemu-jemu berbuat
baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita
akan MENUAI, jika kita tidak menjadi lemah.
Masalah
khusus tentang memberi oleh Paulus dibawa kepada tema yang lebih umum yakni berbuat
baik, yang secara tersirat merupakan tindakan menabur. Paulus melihat bahwa
pada dasarnya perbuatan baik itu adalah sama dengan tindakan menabur, sehingga
akan datang waktunya untuk menuai. Namun demikian Paulus menekankan syaratnya
yaitu: Jika kita tidak menjadi lemah.
Yesus
menegaskan bahwa setiap perbuatan baik yang kita tabur, mungkin itu hanya
memberi air sejuk kepada seorang anak kecil, Tuhan katan bahwa orang yang
melakukan hal tersebut tidak akan kehilangan upahnya. Dengan kata lain ia pasti
akan menuai.
Matius 10:42 Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang
yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.
Adalah anak lelaki miskin yang
kelaparan dan tak punya uang. Dia nekad mengetuk pintu sebuah rumah untuk minta
makanan. Namun keberaniannya lenyap saat pintu dibuka oleh seorang gadis muda.
Dia urung minta makanan, dan hanya minta segelas air.
Tapi sang gadis tahu, anak ini
pasti lapar. Maka, ia membawakan segelas besar susu. “Berapa harga segelas susu
ini?” tanya anak lelaki itu.
“Ibu mengajarkan kepada saya,
jangan minta bayaran atas perbuatan baik kami,” jawab si gadis.
“Aku berterima kasih dari hati yang
paling dalam… ” balas anak lelaki setelah menenggak habis susu tersebut.
Belasan tahun berlalu…
Gadis itu tumbuh menjadi wanita
dewasa, tapi didiagnosa punya sakit kronis. Dokter di kota kecilnya angkat
tangan. Gadis malang itu pun dibawa ke kota besar, di mana terdapat dokter
spesialis.
Dokter Howard Kelly dipanggil untuk
memeriksa. Saat mendengar nama kota asal wanita itu, terbersit pancaran aneh di
mata sang dokter.
Bergegas ia turun dari kantornya
menuju kamar wanita tersebut. Dia langsung mengenali wanita itu. Setelah
melalui perjuangan panjang, akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Wanita
itu pun menerima amplop tagihan Rumah
Sakit. Wajahnya pucat ketakutan, karena dia tak akan mampu bayar, meski dicicil
seumur hidup sekalipun. Dengan tangan gemetar, ia membuka amplop itu, dan
menemukan catatan di pojok atas tagihan…
“Telah dibayar lunas dengan segelas
susu …” Tertanda, dr. Howard Kelly.
(dr. Howard Kelly adalah anak
kelaparan yang pernah ditolong wanita tersebut. Cerita disadur dr buku
pengalaman dr. Howard dalam perjalanannya melalui Northern Pennsylvania, AS)
Begitulah
…
Jangan ragu berbuat baik dan jangan
mengharap balasan. Pada akhirnya, buah perbuatan akan selalu mengikuti kita. We will harvest what we plant..
II.
BERBUAT BAIK ADALAH TINDAKAN MENABUNG
1 Timotius 6:18-19
Peringatkanlah agar
mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam
kebajikan suka memberi dan membagi
19 dan dengan demikian mengumpulkan
suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan
datang untuk mencapai hidup
yang sebenarnya.
Coba
kita perhatikan baik-baik surat Paulus untuk Timotius saat Timotius melayani di
Efesus. Ayat di atas memperlihatkan
bahwa “berbuat baik”adalah suatu
tindakan yang sama dengan “Mengumpulkan
harta di waktu yang akan datang”. Kata
“mengumpulkan “ ini dalam bahasa
aslinya menggunakan kata “αποθησαυριζω”( apothesaurizo)yang mengandung
pengertian ” menyimpan”’menimbun” atau “menabung”.
Untuk
itu tidak heran kalau dalam terjemahan Firman Allah Yang Hidup (FAYH)
diterjemahkan sbb:
1Tim 6:19 Dengan berbuat
demikian, mereka akan menimbun untuk
mereka sendiri kekayaan yang sejati di surga — itulah satu-satunya penanaman
modal yang aman untuk selama-lamanya! Dan di dunia ini mereka akan mengalami
kehidupan Kristen yang berbuah lebat.(FAYH)
Dengan
demikian sadar atau tidak bahwa setiap perbuatan baik yang kita lakukan
sebenarnya kita sedang menabung di surga. Tindakan mengumpulkan harta atau
menabung di Surga adalah perintah yang Yesus berikan pada kita.
Matius 6:20
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakannya dan penncuri tidak
membongkar serta mencurinya.
Kalau
kita meminjam di Bank maka kita disebut berhutang. Tapi bagaimana kalau kita
menyimpan di Bank, siapa yang berhutang? jawabannya pasti Bank. Demikian juga
saat kita melakukan perbuatan baik dengan menolong orang lemah, pada saat yang
sama kita menabung di Surga dan itu artinya kita memiutangi Tuhan. Cara
berpikir semacam inilah yang dikemukakan oleh Salomo dalam kitab amsal.
AMSAL 19:17
Siapa yang menaruh belas kasihan
kepada orang yang lemah, MEMIUTANGI TUHAN yang akan membalas perbuatannya.
Karena
segala perbuatan baik yang kita lakukan adalah tindakan menabung, maka
menabunglah sebanyak mungkin sebagai bekal kehidupan pada masa mendatang.
Segala kebaikan yang kita lakukan akan tercatat di surga. Karena itu menabung
terus……..
III.
BERBUAT BAIK ADALAH TINDAKAN MEMPERSEMBAHKAN KORBAN
IBRANI 13;16
Dan janganlah kamu lupa
berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang
demikianlah yang berkenan kepada Allah.
Selain
mendorong para pembaca kitab Ibrani untuk menerima ajaran yang benar, yang
telah dipaparkan di tulisannya ini, penulis Ibrani juga mendorong mereka untuk
menghormati dan meneladani pemimpin gereja mereka. Yaitu, pemimpin yang
melayani dan melindungi mereka dari ajaran-ajaran sesat yang tidak berpusatkan
Kristus (Ibr 13:9).
Penulis
Ibrani mengingatkan para pembacanya bahwa Kristus adalah persembahan kurban
kepada Allah ( Ibr 13:10) yang meniadakan semua mezbah buatan manusia. Jadi,
mereka seharusnya tidak lagi terjebak kepada ritual PL karena semua sudah
digenapi oleh Kristus melalui pengurbanan-Nya di kayu salib (Ibr 13:12). Oleh
karena itu, setiap anak Tuhan harus setia mengiring-Nya walaupun harus menanggung
risiko menderita (Ibr 13:13). Godaan untuk balik kepada ibadah Perjanjian Lama
harus ditolak. Selama mereka masih beribadah dalam kemah suci dengan menerapkan
segala ritualnya, mereka masih tinggal di padang gurun dosa. Sebaliknya, orang
Kristen menantikan kota Allah yang akan datang dengan menganggap hidup saat ini
hanya sementara (Ibr 13:14). Oleh karena tempat ibadah dan pola ibadah yang
lama sudah tidak dipraktikkan lagi maka sebagai gantinya umat Kristen dipanggil
untuk mempersembahkan kurban syukur berupa puji-pujian dan perbuatan baik (Ibr
13:15-16). Dengan demikian Perbuatan
baik disamakan dengan mempersembahkan korban oleh penulis ibrani. Perbuatan
baik adalah ibadah yang menyukakan hati Allah.
Mungkin
ada di antara kita yang telah berbuat baik, tapi perbuatan baik yang ia lakukan
terasa sia-sia, maka coba kita ingat apa yang Mother Theresa pernah katakan.
“Apabila
Engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada
maksud-maksud buruk dibalik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi tetaplah
berbuat baik.
Terkadang
orang berpikir tak masuk akal dan egois, tapi bagaimana juga, terima mereka apa
adanya.
Apabila
engkau sukses mungkin engkau punya musuh dan juga teman yang iri hati atau
cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.
Apabil;a
engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu, tetapi tetaplah
bersikap jujur dan terbuka.
Apa
yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam
satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti tetaplah membangun.
Apabila
engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hati, orang lain mungkin akan
iri hati kepadamu. Tetapi tetaplah berbahagia.
Kebaikan
yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi teruslah
berbuat baik.
Berikan
yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup.
Tetapi tetap berikanlah yang terbaik.
Sadarlah
bahwa semuanya itu ada diantara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada
diantara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas
perbuatan baik yang engkau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju
pada orang-orang jujur dan Dia sanggup
melihat ketulusan hatimu”.
~Amin~