DOSA WARISAN
OLEH: I KETUT SUNALIS
MUADI, S.TH
Kristen adalah satu-satunya agama yang percaya dengan adanya dosa warisan/dosa asal/ the original sin. Agama lain tidak percaya dengan adanya dosa warisan ini. Mereka mempunyai pemahaman bahwa seorang bayi itu suci adanya, artinya tanpa dosa. Makanya mereka sering mengambarkan bahwa bayi itu suci atau putih seperti kertas.
Dalam pandangan Kristen ada 2
jenis dosa:
1.
Dosa Asal (The original sin)
Jadi menurut Alkitab seorang bayi itu sudah berdosa, tapi dosanya adalah
dosa Asala /warisan.
-
Mzm 51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku
diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
-
Mzm 51:7 Sesungguhnya, aku jahat
sejak dilahirkan, dan kena dosa sejak dari kandungan. (BIS)
Mzm 51:7 Aku jahat
sejak aku dilahirkan; aku berdosa sejak aku dalam kandungan. (TMV)
-
Maz 58:3 (58-4) Sejak lahir orang-orang fasik telah menyimpang, sejak dari
kandungan pendusta-pendusta telah sesat.
-
Yesaya 48:8 Engkau tidak
mendengarnya ataupun mengetahuinya, juga telingamu tidak terbuka dari sejak
dahulu; tetapi Aku telah mengetahui, bahwa engkau berbuat khianat
sekeji-kejinya, dan bahwa orang menyebutkan engkau: pemberontak sejak dari kandungan.
2.
Dosa perbuatan(The actual sins)
Seorang
bayi memang tidak/belum punya dosa perbuatan tapi sudah punya tabiat dosa/dosa
warisan.
Pada
kesempatan ini kita akan belajar tentang bukti-bukti bahwa dosa warisan atau
dosa asal itu memang ada.
I.
APA DOSA WARISAN ITU ?
Istilah “dosa warisan/dosa asal”
berhubungan erat dengan dosa ketidaktaatan Adam ketika memakan buah Pohon
Pengetahuan Baik dan Jahat. Dosa warisan/asal bisa dijelaskan sebagai “dosa dan
kesalahan yang kita semua miliki di mata Allah sebagai akibat secara langsung
dari dosa Adam di Taman Eden.” Doktrin dosa asal khususnya berpusat pada
efek-efeknya terhadap natur kita dan keberadaan kita di hadapan Allah, bahkan
sebelum kita cukup dewasa untuk melakukan dosa.
II.
BAGAIMANA CARA PENYEBARAN
DOSA WARISAN
Dengan cara bagaimanakah
keberdosaan dan kesalahan Adam diturunkan kepada kita? Dosa Adam tidak diturunkan
kepada keturunannya karena proses peniruan.
Ada
dua pandangan tentang mengapa kesalahan Adam harus dilihat Allah sebagai dosa
kita juga.
1.
Pandangan pertama menyatakan bahwa
semua manusia adalah di dalam Adam dalam
bentuk bibit/gen; dengan demikian ketika Adam berdosa, kita berdosa di dalam
dia.
Roma 5:12-14
12 Sebab itu, sama
seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga
maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
13 Sebab sebelum hukum
Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau
tidak ada hukum Taurat.
14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari
zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa
dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
Ini sama dengan ajaran alkitabiah
bahwa Lewi (keturunan Abraham) membayar persepuluhan kepada Melkisedek di dalam
Abraham (Kejadian 14:20; Ibrani 7:4-9), walaupun Lewi baru lahir beratus-ratus
tahun kemudian.
Kej 14:7-19
17
Setelah Abram kembali dari mengalahkan Kedorlaomer dan para raja yang
bersama-sama dengan dia, maka keluarlah raja Sodom menyongsong dia ke lembah
Syawe, yakni Lembah Raja.
18
Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah
Yang Mahatinggi.
19 Lalu
ia memberkati Abram, katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang
Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
20 dan
terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke
tanganmu." Lalu Abram memberikan
kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Ibrani 7:4-10
4
Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa
leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.
5 Dan
mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut
hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari
saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.
6 Tetapi
Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan
memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.
7
Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh
yang lebih tinggi.
8 Dan
di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang
tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.
9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut
juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima
persepuluhan,
10 sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika
Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.
-
Pandangan utama yang lain adalah
bahwa Adam adalah sebagai wakil kita dan karena itu, ketika dia berdosa, kita
juga dinyatakan bersalah.
Adam adalah kepala umat
manusia sekaligus menjadi wakil manusia. Ketika ia berdosa, maka semua manusia
tercakup di dalam kesalahan akibat dosa dan di dalam penghukuman akibat dosa
(imputasi). Oleh karena itu semua orang yang lahir kemudian adalah dalam
keadaan rusak. Kerusakan itu diturunkan kepada manusia melalui orangtuanya.
Namun demikian Alkitab tidak memberikan penjelasan yang gamblang tentang
bagaimana hal itu terjadi, tapi satu hal kita tahu bahwa dosa Adam adalah dosa
kita.
III.
AKIBAT-AKIBAT
DOSA WARISAN/BUKTI-BUKTI ADANYA DOSA WARISAN
Hukuman yang dijatuhkan Tuhan
terhadap dosa Adam dan hawa adalah:
1.
Kematian.
Allah sudah memperingatkan
Adam dan Hawa bahwa di saat mereka meraba atau memakan buah pohon pengetahuan
yang baik dan yang jahat bahwa mereka akan mati.
Kej 2:17 tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Kej 3:3 tetapi tentang
buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Ada tiga
arti kata ‘mati’
a)
Kematian jasmani
Kej 3:19 dengan berpeluh
engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena
dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Rm 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita.
Ro 6:23 For the wages of sin is death, but the gift of God
is eternal life in Christ Jesus our Lord.
Kata “dosa”
menggunakan kata “sin” dan bukan “sins” yang mengacu pada sifat dosa/dosa
warisan.
b)
Kematian rohani (keterpisahan dengan Allah)
Keterpisahan dengan
Allah digambarkan dengan pengusiran manusia dari taman Eden, dengan dijaga oleh
kerub dengan pedang yang bernyala-nyala.
Kej 3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir
dia dari taman Eden supaya ia
mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
24 Ia menghalau manusia
itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah
beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk
menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Kerub adalah bentuk
tunggal dari kerubim. Adalah mahluk sorgawi/malaikat.
Selanjutya
disimbolkan dengan adanya tabir pemisah di kemah tabernakel/pertemuan dan juga
di Bait Allah.
Keluaran 26:31-33
31 Haruslah kaubuat tabir
dari kain ungu tua, dan
kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; haruslah
dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
32 Haruslah engkau
menggantungkannya pada empat tiang dari kayu penaga, yang disalut dengan emas,
dengan ada kaitannya dari emas, berdasarkan empat alas perak.
33 Haruslah tabir itu
kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum
ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu
antara tempat kudus dan tempat maha kudus.
c) Kematian kekal
Why 20:6 Berbahagia dan
kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan
menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja
bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Why 20:14 Lalu maut dan
kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
Why 21:8 Tetapi
orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji,
orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian
mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
2. Concupiscentia
Arah hidup manusia menjadi rusak dan manusia cenderung memilih
yang salah. Hati atau tabiat manusia lebih condong untuk berbuat kejahatan
daripada kebaikan.
Tuhan mengatakan bahwa sejak
kecil yang ditimbulkan hati manusia adalah jahat (Kejadian 8:21)
Kejadia 8:21 Ketika TUHAN
mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya:
"Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan
membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Karena Concupiscentia , Paulus menyatakan dalam
pengalaman hidupnya sebelum Ia percaya pada Yesus dan lahir baru, bahwa memang
ia menginginkan yang baik, tapi ia tidak sanggup untuk melakukan yang baik
karena adanya dosa warisan ini.
Roma
7:15-21
15 Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu.
Karena bukan apa yang aku kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku
benci, itulah yang aku perbuat.
16 Jadi jika aku perbuat apa yang tidak aku
kehendaki, aku menyetujui, bahwa hukum Taurat itu baik.
17 Kalau demikian bukan aku lagi yang
memperbuatnya, tetapi
dosa yang ada di dalam aku.
18 Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di
dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang
ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
19 Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu
yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang
jahat, yang aku perbuat.
20 Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku
kehendaki, maka
bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku.
21 Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku
menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
3.
Manusia mengalami
penderitaan yang tidak henti-hentinya sepanjang hidup.
a. Sakit melahirkan
Kej 3:16 Firman-Nya
kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu
mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan
anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa
atasmu."
Seumur hidup saya belum pernah melihat
bahwa ada orang melahirkan tidak sakit tapi justru tertawa terbahak-bahak.
Alkitab meyatakan bahwa ini adalah akibat dosa yang dilakukan oleh Hawa karena
telah makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat.
Jika sekarang perempuan masih mengalami
sakit bersalin, ini bukti bahwa dosa warisan itu masih ada.
b. Susah dalam mencari rezeki
17 Lalu firman-Nya
kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan
memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau;
dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
18 semak duri dan rumput
duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makananmu;
19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau
kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau
debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Kalau ada orang yang tidak percaya
dosa warisan sementara dia masih susah cari rezeki adalah orang bodoh.
c.
Tanah terkutuk dan mengeluarkan
semak duri.
17 Lalu firman-Nya
kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan
memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau;
dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
18 semak duri dan rumput
duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makananmu;
Kalau kita ke kebun dan masih
melihat ada semak duri, itu membuktikan bahwa dosa warisan itu memang ada.
Kalau kita masih memupuk kebun atau sawah kita, maka itu adalah bukti tanah
terkutuk, dan semua itu membuktikan bahwa dosa warisan memang ada.
No comments:
Post a Comment