Tuesday, July 23, 2013

MAKNA PERBUATAN BAIK


MAKNA PERBUATAN BAIK
Oleh: EV. I Ketut Sunalis Muadi, S.Th


B
ukan Perbuatan baik yang membuat kita selamat. Tapi Keselamatan yang memungkinkan kita untuk dapat berbuat baik. Itulah yang Alkitab ajarkan tentang perbuatan baik. Mengapa demikian?. Karena segala perbuatan baik kita tidak akan pernah cukup untuk membuat kita layak dalam pandangan Allah.
Yesaya menggambarkan tentang segala perbuatan baik (kesalehan) kita itu tidak sempurna, bahkan hanya seperti kain kotor.
Yes 64:6a - “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor.
Perhatikan bahwa Yesaya bukan mengatakan ‘segala dosa kami seperti kain kotor’. Ia juga tidak mengatakan ‘sebagian kesalehan kami seperti kain kotor’. Yesaya mengatakan ‘segala kesalehan kami seperti kain kotor’.Ini berarti semua kesalehan kita seperti kain kotor.
Apakah “kain kotor” itu?. Kata “Kotor” dalam ayat ini menggunakan kata “עד ‘ed or (plural)  םידע” dalam bahsa ibraninya. Kata Ini dibaca Ayd”. Saya tidak tahu persis apakah dari kata ini muncul dikemudian hari istilah” haid “ dalam bahasa indonesia. Yang jelas kata “kotor” berhubungan erat dengan darah kotor yang keluar saat seorang wanita menstruasi.  “Kain kotor” adalah kain yang digunakan pada zaman dulu sebagai pembalut wanita. Mungkin seperti “Softek” pada zaman sekarang. Dengan demikian kalau kesalehan/perbuatan baik kita seperti kain kotor, maka itu sama saja dengan mengatakan bahwa perbuatan baik kita adalah sama nilainya dengan pembalut wanita dalam kaca mata Allah. Dengan demikian orang yang percaya dan bersandar pada perbuatan baik untuk bisa selamat adalah sama dengan orang yang mengandalkan pembalut wanita untuk selamat. Ini sama saja dengan mengandalkan “darah kotor’ untuk selamat, sementara dalam iman Kristen kita selamat hanya karena “darah anak domba” yaitu “darahYesus” yang merupakan darah yang tak bercacat dan tak bernoda.
1 Ptr 1:18  Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1Ptr 1:19  melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.


Meskipun “perbuatan baik” tidak menyelamatkan, tapi Alkitab memerintahkan kita untuk berbuat baik. Berikut ini beberapa perintah untuk berbuat baik yang menandakan bahwa perbuatan baik adalah hal yang penting.
Gal 6:9  Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Gal 6:10  Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

1Tim 6:18  Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi

Tit 2:7  dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Ibr 13:16  Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Yak 4:17  Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.


Orang yang beriman harus berbuat baik, karena kalau tidak maka imanya dipertanyakan.
3 Yohanes 1:11
Saudaraku yang kekasih janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.

Perbuatan baik itu berguna bagi orang lain karena Perbuatan baik seperti orang yang baru lewat di toko farfum dimana aromanya menyegarkan orang yang disekelilingnya. Sebaliknya perbuatan jahat seperti orang yang menginjak kotoran yang merusak suasana disekitarnya.

Pada kesempatan kali ini saya tidak akan berbicara tentang perbuatan baik dalam kaitannya dengan keselamatan, tapi saya akan melihat dimensi lain dari perbuatan baik itu sendiri. Ternyata dalam Alkitab perbuatan baik itu punya makna sendiri. Makna itulah yang akan kita bahas kali ini.

I.     BERBUAT BAIK ADALAH TINDAKAN MENABUR

GALATIA 6:9 janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan MENUAI, jika kita tidak menjadi lemah.

Masalah khusus tentang memberi oleh Paulus dibawa  kepada tema yang lebih umum yakni berbuat baik, yang secara tersirat merupakan tindakan menabur. Paulus melihat bahwa pada dasarnya perbuatan baik itu adalah sama dengan tindakan menabur, sehingga akan datang waktunya untuk menuai. Namun demikian Paulus menekankan syaratnya yaitu: Jika kita tidak menjadi lemah.

Yesus menegaskan bahwa setiap perbuatan baik yang kita tabur, mungkin itu hanya memberi air sejuk kepada seorang anak kecil, Tuhan katan bahwa orang yang melakukan hal tersebut tidak akan kehilangan upahnya. Dengan kata lain ia pasti akan menuai.
Matius 10:42  Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.

Adalah anak lelaki miskin yang kelaparan dan tak punya uang. Dia nekad mengetuk pintu sebuah rumah untuk minta makanan. Namun keberaniannya lenyap saat pintu dibuka oleh seorang gadis muda. Dia urung minta makanan, dan hanya minta segelas air.
Tapi sang gadis tahu, anak ini pasti lapar. Maka, ia membawakan segelas besar susu. “Berapa harga segelas susu ini?” tanya anak lelaki itu.
“Ibu mengajarkan kepada saya, jangan minta bayaran atas perbuatan baik kami,” jawab si gadis.
“Aku berterima kasih dari hati yang paling dalam… ” balas anak lelaki setelah menenggak habis susu tersebut.
Belasan tahun berlalu…

Gadis itu tumbuh menjadi wanita dewasa, tapi didiagnosa punya sakit kronis. Dokter di kota kecilnya angkat tangan. Gadis malang itu pun dibawa ke kota besar, di mana terdapat dokter spesialis.
Dokter Howard Kelly dipanggil untuk memeriksa. Saat mendengar nama kota asal wanita itu, terbersit pancaran aneh di mata sang dokter.
Bergegas ia turun dari kantornya menuju kamar wanita tersebut. Dia langsung mengenali wanita itu. Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Wanita itu  pun menerima amplop tagihan Rumah Sakit. Wajahnya pucat ketakutan, karena dia tak akan mampu bayar, meski dicicil seumur hidup sekalipun. Dengan tangan gemetar, ia membuka amplop itu, dan menemukan catatan di pojok atas tagihan…
“Telah dibayar lunas dengan segelas susu …” Tertanda, dr. Howard Kelly.
(dr. Howard Kelly adalah anak kelaparan yang pernah ditolong wanita tersebut. Cerita disadur dr buku pengalaman dr. Howard dalam perjalanannya melalui Northern Pennsylvania, AS)
Begitulah …
Jangan ragu berbuat baik dan jangan mengharap balasan. Pada akhirnya, buah perbuatan akan selalu mengikuti kita. We will harvest what we plant..


II.      BERBUAT BAIK ADALAH TINDAKAN MENABUNG

1 Timotius 6:18-19
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan suka memberi dan membagi 
19 dan dengan demikian mengumpulkan  suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

Coba kita perhatikan baik-baik surat Paulus untuk Timotius saat Timotius melayani di Efesus.  Ayat di atas memperlihatkan bahwa “berbuat baik”adalah  suatu tindakan yang sama dengan  “Mengumpulkan harta di waktu yang akan datang”. Kata  “mengumpulkan “ ini  dalam bahasa aslinya menggunakan kata “αποθησαυριζω”( apothesaurizo)yang mengandung pengertian ” menyimpan”’menimbun” atau “menabung”.

Untuk itu tidak heran kalau dalam terjemahan Firman Allah Yang Hidup (FAYH) diterjemahkan sbb:

1Tim 6:19  Dengan berbuat demikian, mereka akan menimbun untuk mereka sendiri kekayaan yang sejati di surga — itulah satu-satunya penanaman modal yang aman untuk selama-lamanya! Dan di dunia ini mereka akan mengalami kehidupan Kristen yang berbuah lebat.(FAYH)

Dengan demikian sadar atau tidak bahwa setiap perbuatan baik yang kita lakukan sebenarnya kita sedang menabung di surga. Tindakan mengumpulkan harta atau menabung di Surga adalah perintah yang Yesus berikan pada kita.
Matius 6:20
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakannya dan penncuri tidak membongkar serta mencurinya.

Kalau kita meminjam di Bank maka kita disebut berhutang. Tapi bagaimana kalau kita menyimpan di Bank, siapa yang berhutang? jawabannya pasti Bank. Demikian juga saat kita melakukan perbuatan baik dengan menolong orang lemah, pada saat yang sama kita menabung di Surga dan itu artinya kita memiutangi Tuhan. Cara berpikir semacam inilah yang dikemukakan oleh Salomo dalam kitab amsal.
AMSAL 19:17
Siapa yang menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, MEMIUTANGI TUHAN yang akan membalas perbuatannya.
Karena segala perbuatan baik yang kita lakukan adalah tindakan menabung, maka menabunglah sebanyak mungkin sebagai bekal kehidupan pada masa mendatang. Segala kebaikan yang kita lakukan akan tercatat di surga. Karena itu menabung terus……..

III.   BERBUAT BAIK ADALAH TINDAKAN MEMPERSEMBAHKAN KORBAN

IBRANI 13;16
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Selain mendorong para pembaca kitab Ibrani untuk menerima ajaran yang benar, yang telah dipaparkan di tulisannya ini, penulis Ibrani juga mendorong mereka untuk menghormati dan meneladani pemimpin gereja mereka. Yaitu, pemimpin yang melayani dan melindungi mereka dari ajaran-ajaran sesat yang tidak berpusatkan Kristus (Ibr 13:9).

Penulis Ibrani mengingatkan para pembacanya bahwa Kristus adalah persembahan kurban kepada Allah ( Ibr 13:10) yang meniadakan semua mezbah buatan manusia. Jadi, mereka seharusnya tidak lagi terjebak kepada ritual PL karena semua sudah digenapi oleh Kristus melalui pengurbanan-Nya di kayu salib (Ibr 13:12). Oleh karena itu, setiap anak Tuhan harus setia mengiring-Nya walaupun harus menanggung risiko menderita (Ibr 13:13). Godaan untuk balik kepada ibadah Perjanjian Lama harus ditolak. Selama mereka masih beribadah dalam kemah suci dengan menerapkan segala ritualnya, mereka masih tinggal di padang gurun dosa. Sebaliknya, orang Kristen menantikan kota Allah yang akan datang dengan menganggap hidup saat ini hanya sementara (Ibr 13:14). Oleh karena tempat ibadah dan pola ibadah yang lama sudah tidak dipraktikkan lagi maka sebagai gantinya umat Kristen dipanggil untuk mempersembahkan kurban syukur berupa puji-pujian dan perbuatan baik (Ibr 13:15-16).  Dengan demikian Perbuatan baik disamakan dengan mempersembahkan korban oleh penulis ibrani. Perbuatan baik adalah ibadah yang menyukakan hati Allah.


Mungkin ada di antara kita yang telah berbuat baik, tapi perbuatan baik yang ia lakukan terasa sia-sia, maka coba kita ingat apa yang Mother Theresa pernah katakan.

“Apabila Engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk dibalik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi tetaplah berbuat baik.

Terkadang orang berpikir tak masuk akal dan egois, tapi bagaimana juga, terima mereka apa adanya.

Apabila engkau sukses mungkin engkau punya musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabil;a engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu, tetapi tetaplah bersikap jujur dan terbuka.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi teruslah berbuat baik.

Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarlah bahwa semuanya itu ada diantara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada diantara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang engkau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur  dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu”.
~Amin~

WASPADALAH TERHADAP NABI-NABI PALSU


WASPADALAH TERHADAP NABI-NABI PALSU
OLEH: EV IKETUT SUNALIS MUADI, S.TH

Dulu ada seseorang yang disebut dengan bang napi dalam sebuah acara televisi, selalu mengingatkan para permisa dengan kata: Waspada!, waspada!!, waspada!!!. Kata “waspada” yang diulang sampai 3 kali dimaksudkan agar para pemirsa ekstra hati-hati, karena kejahatan yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun saja pada zaman edan seperti sekarang ini.
Demikian juga halnya dengan Tuhan Yesus maupun para rasul, mereka berulang kali mengingatkan orang Kristen untuk waspada terhadap nabi-nabi palsu, dan ajarannya. Ini membuktikan bahwa persoalan ajaran palsu  dari nabi-nabi palsu ini sangat membahayakan iman orang percaya. Peringatan yang berulang-ulang ini jelas menuntut kita untuk ekstra hati-hati terhadap nabi-nabi palsu tersebut.
 Berikut ini saya kutip beberapa  ayat yang mangingatkan kita untuk waspada terhadap nabi-nabi palsu dan segala ajaran palsu.
Mat 7:15  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Mat 16:6  Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
Mat 24:4  Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang
Luk 12:1  Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
Luk 21:8  Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.
2Ptr 3:17  Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.
Sebenarnya ayat-ayat di atas baru sebagian kecil ayat yang saya kutip dari sekian ayat peringatan terhadap nabi-nabi palsu dan segala yang diajarkannya. Sekali lagi ini membuktikan betapa pentingnya kita berhati-hati terhadap nabi-nabi palsu tersebut.
Alkitab memberikan beberapa alasan mengapa kita harus waspada terhadap nabi-nabi Palsu diantaranya:

I.                   KARENA NABI-NABI PALSU JUMLAHNYA BANYAK
Mat 7:15  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Tuhan Yesus mengingatkan kita sebagai pengikutnya bahwa akan muncul “nabi-nabi palsu” yang menyamar sebagai domba.  Kata “nabi-nabi palsu” ditulis dalam bentuk jamak yang meng-indikasikan bahwa nabi-nabi palsu tersebut jumlahnya banyak.
Selanjutnya dalam Matius 24:11 saat Yesus berbicara tentang akhir zaman, Yesus kembali menyinggung bahwa akan muncul “banyak” nabi-nabi palsu, yang membuktikan bahwa nabi-nabi palsu itu jumlahnya banyak.
Matius 24:11    Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
FAYH        Mat 24:24  Karena banyak Kristus palsu dan nabi palsu akan muncul, dan mereka akan membuat banyak mujizat yang hebat sekali, supaya jika mungkin umat pilihan Allah sekalipun akan ditipunya.
SelainYesus, Yohanes juga  menyatakan bahwa jumlah nabi-nabi palsu  yang telah muncul dan menyebar pergi keseluruh dunia memang banyak.
1Yoh 4:1  Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Dengan demikian, ini berarti bahwa PB membuktikan bahwa nabi-nabi palsu tersebut memang jumlahnya banyak, baik yang telah muncul maupun yang  baru akan muncul.
Kata “Banyak” yang digunakan dalam ayat-ayat di atas menggunakan kata “ πολυς’  (polus) dalam bahasa yunaninya. Kata“ πολυς’  (polus) ini   dalam TB diterjemahkan terkadang menjadi “banyak”, “berbondong-bondong”, “berlimpah-limpah”, “himpunan besar” dan “yang besar jumlahnya”. Penekanan dari kata “ πολυς’  (polus) ini adalah jumlahnya yang sungguh sangat banyak. Kata “ πολυς’  (polus) ini jika dihubungkan dengan nabi-nabi palsu, maka yang mau ditekankan adalah jumlahnya yang sangat banyak bahkan melebihi jumlah nabi yang asli.
Artinya; Nabi-nabi palsu ini ada di mana-mana. Dengan sangat mudah kita mendapatkannya, bahkan setiap menoleh ke kiri atau ke kanan ada nabi palsu, dan setiap menoleh ke depan atau ke belakang ada nabi palsu.
Perjanjian Lama juga memperlihatkan bahwa terkadang dalam waktu-waktu tertentu, ternyata jumlah nabi-nabi palsu jauh lebih banyak jumlahnya daripada jumlah nabi-nabi yang asli. Contohnya adalah pada abad ke IX SM  yaitu pada zaman Elia saja jumlah Nabi-Nabi palsu lebih banyak daripada yang asli, di mana perbandingannya 1:450.
1 Raj 18:22  Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.
Demikian pula pada zaman Mikha bin Yimla, seorang nabi di Israel pada zaman raja Ahab (1Raj 22:4-28; 2Taw 18:3-27). Tak ada yg kita ketahui tentang dia, selain percakapannya dengan raja Ahab. Tapi dapat disimpulkan bahwa dia sudah bernubuat sebelumnya, dan bahwa Ahab sudah tahu tentang nubuatnya yg tidak menyenangkan. Barangkali dia diambil dari tahanan untuk dibawa menghadap raja Ahab, dan mungkin ada benarnya tradisi Yosefus yg mengatakan, bahwa dialah nabi yg tak dikenal dalam  1Raj 20:35-43. Pada zaman nabi Mikha bin Yimla ini perbandingan jumlah nabi-nabi asli dan nabi-nabi palsu adalah 1:400.
Mengingat jumlah nabi-nabi palsu yang begitu banyak, maka seperti mencari jarum dalam jerami demikian pula halnya kita akan mencari nabi asli diantara nabi palsu dan bukan mencari nabi palsu diantara nabi asli. Karena jumlah yang palsu lebih banyak sedangkan nabi-nabi asli adalah minoritas karena itu Alkitab mengingatkan kita untuk waspada, waspada dan waspada!!!!!.

II.                KARENA NABI-NABI PALSU ADALAH PEKERJAAN IBLIS
2Tes 2:9-12
9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. (11) Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, (12) supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan”.
Kata “pekerjaan” menggunakan kata “ενεργεια” (energeia) dalam bahasa Yunaninya.
Kata ini berarti : kekuatan, kerja kuasa, pekerjaan dan pengaruh. Maksudnya bahwa kemunculan dari nabi-nabi palsu merupakan skenario iblis. Iblislah dalang yang memunculkan nabi-nabi palsu tersebut. Iblis juga yang memberi  kuasa (energi) sehingga nabi-nabi palsu tersebut dapat melakukan perbuatan-perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat.

Demikian juga halnya dalam kasus Mikha bin Yimla dalam menghadapi 400 nabi-nabi palsu. Dalam penglihatan Mikha bahwa dalang dibelakang nubuatan palsu dari nabi-nabi palsu adalah roh dusta. Pengiriman roh yang jahat harus dipahami sebagai dengan izin Allah dan bukan kehendak-Nya langsung.

1Raja 22:19-23 
19  Kata Mikha: "Sebab itu dengarkanlah firman TUHAN. Aku telah melihat TUHAN sedang duduk di atas takhta-Nya dan segenap tentara sorga berdiri di dekat-Nya, di sebelah kanan-Nya dan di sebelah kiri-Nya.
20  Dan TUHAN berfirman: Siapakah yang akan membujuk Ahab untuk maju berperang, supaya ia tewas di Ramot-Gilead? Maka yang seorang berkata begini, yang lain berkata begitu.
21  Kemudian tampillah suatu roh, lalu berdiri di hadapan TUHAN. Ia berkata: Aku ini akan membujuknya. TUHAN bertanya kepadanya: Dengan apa?
22  Jawabnya: Aku akan keluar dan menjadi roh dusta dalam mulut semua nabinya. Ia berfirman: Biarlah engkau membujuknya, dan engkau akan berhasil pula. Keluarlah dan perbuatlah demikian!
23  Karena itu, sesungguhnya TUHAN telah menaruh roh dusta ke dalam mulut semua nabimu ini, sebab TUHAN telah menetapkan untuk menimpakan malapetaka kepadamu."

Demikian juga saat Paulus menulis surat untuk jemaat Korintus,  Paulus mengatakan bahwa Iblis bisa menyamar sebagai malaikat terang, demikian juga dengan nabi-nabi palsu yang merupakan pelayan-pelayan iblis yang menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Ini berarti bahwa adanya nabi-nabi palsu dalam gereja Tuhan adalah pengaruh atau pekerjaan iblis.
2Kor 11:13-15
13  Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
14  Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.
15  Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka.
Sebagaimana namanya,  iblis adalah pendusta, dan ia memalsukan apapun yang dari Tuhan. Karena Tuhan punya Yesus yang asli, Roh yang asli (Roh Kudus), Injil yang asli, maka iblis memunculkan Yesus yang lain (Kristus palsu atau mesias palsu), roh yang lain, dan Injil yang lain.
2 Kor 11:4  Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Tuhan Yesus juga menggatakan bahwa  iblis adalah dalang dari masuknya nabi-nabi palsu atau kristen-kristen palsu dalam gereja. Hal ini Yesus bentangkan dalam sebuah perumpamaan, yaitu perumpamaan lalang di antara gandum.
Mat 13:37-39
24  Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.
25  Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.
26  Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.
Mat 13: 37-39
37  Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia;
38  ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat.
39  Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat.
Dengan demikian menjadi jelaslah bahwa masuknya orang-orang kristen palsu dalam gereja dan juga nabi-nabi palsu dalam gereja adalah pekerjaan iblis. Karena itu disaat kita sedang berperang melawan nabi-nabi palsu pada saat yang sama juga kita sedang memerangi iblis.
Karena iblis yang memberikan energi atau kekuatan terhadap nabi-nabi palsu ini, makanya nabi-nabi palsu itu akan disertai tanda-tanda dan mujizat-mujizat untuk menyesatkan orang-orang pilihan.
Mat 24:24  Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
2Tes 2:9 Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu,
Karena itu terjadinya sebuah mujizat tidak bisa dijadikan ukuran bahwa pelaku mujizat tersebut adalah nabi asli. Ini artinya kita harus menelusuri lebih jauh lagi, sampai pada sumber energi (kekuatan) yang digunakan untuk melakukan mujizat. Segala mujizat yang terjadi namun sumber energinya bukan dari Tuhan adalah nabi-nabi palsu.
Suatu saat Paulus dan Barnabas sampai di Pafos yang merupakan ibukota propinsi Siprus. Diceritakan bahwa mereka bertemu dengan seseorang Yahudi yang bernama Baryesus atau Elimas dalam bahasa Yunaninya. Nama “Baryesus” sendiri artinya adalah “anak keselamatan”sedangkan Elimas mungkin sebuah kata Semit Yang mengandung arti yang mirip dengan kata Yunani magos, yang berarti tukang sihir atau tukang sulap.. Baryesus adalah seorang nabi palsu bukan karena memberitakan ramalan-ramalan yang palsu tetapi karena dia membuat pengakuan palsu bahwa dia adalah nabi. Sudah merupakan kebiasaan pada waktu itu bahwa para penguasa dikelilingi oleh tukang sihir dan tukang ramal. Demikian pula halnya dengan Sergius Paulus adalah wali negeri propinsi itu.

Suatu ketika dikatakan bahwa sang Gubernur ingin mendengar Firman Tuhan dan untuk itu ia memanggil Paulus dan Barnabas, namun Baryesus atau Elimas menghalanginya. Elimas merasa bahwa apabila sang gubernur menerima pemberitaan Barnabas dan Saulus, kedudukannya sendiri akan terancam. karena itu dia berusaha mempengaruhi sang gubernur agar berubah imannya.

Melihat hal itu Paulus yang penuh dengan Roh menatap dan menghardik Elimas dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?(Kis 13:10)

Nama “Baryesus” yang berarti "anak keselamatan," dipanggil dengan ”anak Iblis” . Hal ini membuktikan bahwa sumber energi yang digunakan oleh Baryesus atau Elimas adalah energi dari iblis. Jadi hal-hal ajaib yang diperagakan oleh Elimas  energi atau kekuatannya bersumber dari iblis.

Dengan demikian keaslian seorang nabi atau hamba-hamba Tuhan tidak diukur dari nama atau terjadinya sebuah mujizat. Mungkin dia bernama Yesaya, Elia, Petrus dan mampu melakukan mujizat tapi kalau sumber energi yang digunakan bukan dari Roh Kudus maka bisa dipastikan bahwa orang tersebut nabi palsu. Untuk itu sebagai orang Kristen kita harus berhati-hati supaya tidak tertipu. Mijizat disebut  asli  kalau terjadinya mujizat tersebut bersumber dari Tuhan.

Karena Nabi-nabi palsu dan ajarannya adalah pekerjaan iblis, untuk itu Tuhan menyuruh kita untuk waspada. Apa yang dilakukan dan diajarkan oleh nabi-nabi palsu tidak pernah indipenden. Artinya ada campur tangan kuasa yang bersifat supranatural yang bersumber dari iblis, karena itu waspada!!!!.

III.             KARENA NABI-NABI PALSU ITU SANGAT BERBAHAYA
Yang menjadi alasan untuk kita waspada dan berjaga-jaga dalam kaitan terhadap nabi-nabi palsu adalah karena nabi-nabi palsu tersebut berbahaya. Bahayanya adalah karena nabi-nabi palsu itu pada hakikatnya adalah serigala yang buas.
Mat 7:15  Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Serigala  dalam bahasa Ibrani ze’ev (Yes 11:6), Yunani lukos (Mat 7:15) mengacu kepada bentuk serigala Asia Tenggara. Pada masa PB jumlahnya cukup banyak sehingga berbahaya bagi ternak, juga bagi hidup manusia. Tanpa menyamarpun pada dasarnya serigala adalah binatang buas yang suka memakan domba, apalagi serigala tersebut menyamar seperti domba. Dalam terjemahan NKJV dikatakan bahwa Nabi-nabi palsu ini mengenakan baju atau pakaian domba  (sheep’s clothing).
NKJV      Mt 7:15   "Beware of false prophets, who come to you in sheep’s clothing, but inwardly they are ravenous wolves.
Ini  berarti bahwa dari luar mereka benar-benar tampak seperti domba, karena baju atau pakaian yang mereka gunakan bukan baju dari bulu domba sintetis tapi benar-benar baju bulu domba. Dengan demikian akan sangat sulit dalam  membedakan mana yang asli dan mana yang palsu hanya dengan mengamati bajunya (luarnya). Nah, dengan penyamaran yang sempurna semacam itu, akan mudah bagi serigala-serigala tersebut dalam mendekati domba-domba tersebut, tanpa menimbulkan kecurigaan sedikitpun di pihak domba.
Orang Kristen digambarkan dalam Alkitab sebagai domba. Serigala jelas merupakan seekor binatang yang berbahaya bagi seekor domba (orang Kristen). Serigala biasa saja sudah berbahaya, apalagi serigala yang menyamar sebagai domba, jauh lebih berbahaya lagi! Mengapa?, karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya dari musuh yang ada dalam selimut!
Karena nabi-nabi palsu tersebut adalah serigala yang buas, selain itu ia juga menyamar dengan pakaian domba, sehingga dengan mudah serigala-serigala buas itu dalam mendekati domba,  makanya Yesus menghimbau kita untuk waspada. Waspada, waspada,  waspada karena ada serigala berbulu domba, ada musuh dalam selimut!!

IV.             KARENA NABI-NABI PALSU ITU SULIT UNTUK DIKENALI
Kesulitan dalam mengenali nabi-nabi palsu itu karena Asli atau tidaknya seorang nabi tidak bisa diukur hanya dari:
1.      Tidak bisa dikenali dari Penampilan luarnya.

Mat 7:15  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
2Kor 11:13  Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.

Alkitab mengatakan bahwa nabi-nabi palsu sulit dikenali karena penampilan luarnya sama dengan nabi-nabi yang asli. Jadi jangan pernah membayangkan bahwa nabi-nabi palsu ini datang dalam bentuk seseorang yang menyeramkan, membunuhi orang, merampok, memukuli orang Kristen dan sebagainya.  Ingat bahwa ia datang dengan menyamar seperti domba, atau mengenakan pakaian atau baju  domba. Jadi, dari luar ia terlihat seperti pendeta sungguh-sungguh, lulusan sekolah theologia, dan mungkin saja ia sabar, ramah, kelihatan rendah hati, lemah lembut dsb. Tapi awas, itu semua tidak menjamin apapun, karena hakikat sesungguhnya hanya bisa dikenal melalui buahnya.

Matius 7:15-16
15  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
16  Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Dari ayat-ayat di atas dikatakan  bahwa dari buahnya kita bisa mengenal  nabi-nabi palsu itu. Tetapi apa arti sebenarnya dari kata buah’dalam ayat-ayat ini? Ada beberapa kemungkinan arti dari kata “buah” di sini.
-          “Buah” adalah “kehidupan” atau “perbuatan” dari nabi-nabi palsu tersebut.
-          “Buah”  adalah  ‘ajaran’,  dari nabi-nabi  palsu.
-          “Buah” adalah ‘pengaruh ajaran/dampak ajaran’ nabi-nabi tersebut terhadap kehidupan orang yang menerima ajaran mereka.

Saya setuju dengan ketiga arti dari kata “buah” dari yang dijabarkan di atas, karena  ketiga hal tersebut berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Nabi-nabi palsu adalah orang jahat sehingga perbuatannya pasti jahat, ajarannya pasti jahat karena menyesatkan dan dampak dari ajarannya tentulah juga jahat, karena merusak dan membinasakan.
Jadi, ciri-ciri nabi palsu adalah  baik hidup, ajaran dan dampak ajarannya jahat. Tetapi lagi-lagi mereka bukan hidup jahat dalam arti membunuhi orang, merampok, mencuri, memperkosa, menjual narkoba, dan sebagainya. Biasanya kehidupan jahat mereka tidak mudah terlihat, karena hal itu terjadi dalam hati.

2.      Tidak bisa dikenali hanya karena terjadinya Mujizat.

Mat 24:24  Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

Ul 13:1  Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat,
2  dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya,
3  maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.

Karena Iblis adalah dalang yang bekerja dibelakang nabi-nabi palsu, maka tidak heran mereka akan melakukan tanda-tanda atau mujizat-mujizat. Untuk itu terjadinya sebuah mujizat tidak bisa dijadikan ukuran bahwa nabi tersebut adalah nabi yang asli. Dari Ulangan 13:1-3 kita bisa melihat bahwa “buah” dalam arti ajaran yang mengajak menyembah allah lain yang dijadikan ukuran untuk mengukur asli atau tidaknya seorang nabi. Kembali hal ini membuktikan bahwa nabi-nabi palsu tersebut memang susah dikenali kecuali menguji ajarannya. Karena itu waspada!!!!

3.      Tidak bisa dikenali dari Ketenarannya.

Luk 6:26  Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Yer 5:31  Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

Pada umumnya orang Kristen akan menganggap bila seorang pendeta terkenal dan sering keluar TV sudah pasti itu nabi yang asli. Anggapan semacam ini tidak bisa dibenarkan, karena dalam Alkitab justru nabi-nabi palsulah yang terkenal. Hal ini tidak saya maksudkan bahwa pendeta-pendeta terkenal pasti palsu, namun yang saya maksudkan adalah bahwa ketenaran tidak bisa dijadikan ukuran bahwa seorang pendeta pasti asli.

Dengan demikian ini menjadi bukti bahwa memang nabi-nabi palsu tersebut memang susah untuk dikenali. Untuk itu Alkitab mengajar kita untuk selalu menguji setiap roh. Diperlukan karunia untuk membedakan roh guna membedakan asli atau tidaknya seorang nabi. Ini kembali membuktikan bahwa memang nabi-nabi palsu itu sulit sekali untuk dikenali. Karena itu waspadalah!!!

4.      Tidak bisa dikenali hanya “demi nama siapa” mereka melakukan mujizat.

Yer 23:25  Aku telah mendengar apa yang dikatakan oleh para nabi, yang bernubuat palsu demi nama-Ku dengan mengatakan: Aku telah bermimpi, aku telah bermimpi!
Yer 27:15  Sebab Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN, tetapi mereka bernubuat palsu demi nama-Ku, sehingga kamu Kuceraiberaikan dan menjadi binasa bersama-sama dengan nabi-nabi yang bernubuat kepadamu itu."

Yer 29:9  Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku. Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman TUHAN.

Yer 29:21  Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, tentang Ahab bin Kolaya dan tentang Zedekia bin Maaseya, orang-orang yang bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku: Sesungguhnya Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, yang akan memarang mereka mati di depan matamu sendiri,

Sebagaimana Nabi-nabi palsu itu itu bernubuat atau melakukan mujizat demi nama Tuhan dalam zaman PL demikian juga dalam zaman akhir akan banyak orang yang bernubuat dan melakukan mujizat “Demi Nama Yesus”, tapi anehnya mereka semua ditolak oleh Yesus.

Mat 7:22  Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23  Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Karena itu, orang yang mengucapkan atau menggunakan Nama Yesus tidak bisa jadi ukuran asli atau tidaknya seorang nabi. Karena itu kita harus waspada dan jangan terkecoh hanya dengan kalimat “Demi Tuhan”, “Dalam nama  Yesus” yang digunakan seseorang, karena itu tidak menjamin bahwa itu adalah nabi yang asli.

V.                KARENA NABI-NABI PALSU ITU MEMPUNYAI KEDUDUKAN YANG STRATEGIS

Alkitab berulang kali meminta kita untuk waspda terhadap nabi-nabi palsu. Salah satu alasannya adalah karena kedudukkan  yang tinggi dan strategis dari nabi-nabi tersebut. Jangan lupa bahwa nabi-nabi tersebut adalah “nabi”.
Mat 7:15  "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Jadi, serigala-serigala itu bukan menyamar sebagai orang-orang Kristen biasa, tetapi sebagai nabi. Nabi adalah orang yang mempunyai kedudukan tinggi di dalam gereja. Jadi, Nabi-nabi palsu ini menyamar sebagai orang yang punya kedudukan tinggi seperti Pendeta, Majelis, Pengurus komisi dan sebagainya, yang mendapat untuk memberitakan Firman Tuhan. Kedudukan mereka yang tinggi dan strategis inilah yang membuat mereka sangat berbahaya, karena mereka mempunyai peluang yang besar untuk menyesatkan banyak orang.
Seandainya nabi-nabi palsu kedudukannya hanya selevel dengan kostor, penerima tamu, maka mungkin kita peringatkan untuk waspada, karena kedudukan kostor dan penerima tamu tidak tinggi dan tidak strategis. Namun karena nabi-nabi palsu ini punya kedudukan tinggi yang memberi ruang bagi mereka lebih luas, maka kita harus waspada, waspada dan waspada!!!
~AMIN~