TUBUH KEBANGKITAN ORANG PERCAYA
OLEH: I KETUT SUNALIS MUADI, S.TH
D
|
i Korintus rupa-rupanya ada orang-orang yang tidak
percaya dengan adanya kebangkitan orang mati dan ada juga orang-orang yang belum
memahami tentang arti kebangkitan orang mati. Hal ini karena memang orang-orang Yunani pada umumnya menolak
kebangkitan karena alasan filosofis. Mereka beranggapan bahwa tubuh ini jahat.
Meng-imani bahwa Kristus bangkit kembali lalu mempercayai bahwa kebangkitan-Nya
itu akan berakibat pada kebangkitan tubuh kita, adalah suatu hal yang bodoh
bagi mereka. Bagi mereka itu berarti
manusia akan terpenjara selamanya dalam tubuh dosa. Pada jaman Paulus sampai
zaman bapa-bapa gereja ajaran tentang kebangkitan orang mati adalah
kebodohan.Misalnya Tertullianus yang hidup pada tahun
160-220 SM, Tertulianus menulis sebuah buku penting bagi kita sekarang ini
dengan judul De Resurrectione Carnis, yang artinya Mengenai Kebangkitan Daging. Ajaran ini
adalah sesuatu yang menjadi olok-olok pada waktu itu, khususnya bagi para
filsuf seperti Epikuros dan Seneca yang menolak ide ini. Sedangkan filsuf
seperti Plato dan Phitagoras mengajarkan metempsykosis, yaitu transfer roh dari satu tubuh kepada tubuh lainnya.
Mereka lebih menekankan roh ketimbang jiwa dalam pandangan mereka.
Akan tetapi Tertullianus menangkap dengan benar konsep
Alkitab bahwa ketika Alkitab membicarakan kebangkitan, maka yang sedang
dibicarakan adalah kebangkitan daging, bukan sekedar kesinambungan roh manusia
dalam sebuah alam yang berbeda dengan dunia fisik yang kita tinggali. Pemahaman
Yunani memandang enteng bahkan menilai buruk dunia fisik dan meletakkannya di
bawah derajat dunia rohaniah. Namun Alkitab, seperti yang dibela oleh
Tertulianus, menerima integrasi keduanya sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tertulianus menjelaskan fakta Kristus sendiri berada dalam kedagingan dan
bangkit dalam kedagingan menunjukkan bahwa dunia fisik penting bagi Allah.
Allah menciptakan dunia fisik dan akan menyempurnakannya suatu hari kelak dalam
langit dan bumi yang baru.
Bukan Cuma dari kalangan orang Yunani, demikian juga halnya dengan Orang Yahudi dari golongan
Saduki. Mereka tidak percaya adanya
malaikat, atau adanya roh atau adanya kebangkitan.Hal ini dicatat oleh Lukas
dalam Kisah para rasul 23:8.
Kis 23:8 Sebab orang-orang
Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui
kedua-duanya.
Rupa-rupanya jemaat Korintus mulai terpengaruh dengan pandangan bahwa
tidak kebangkitan orang mati, sehingga untuk menjawab kebingungan jemaat
tentang kebangkitan, Paulus menjelaskan bahwa kebangkitan orang mati yang
adalah kebangkitan tubuh rohaniah dari kematian tubuh alamiah, harus dipandang
dari dua sudut yang berbeda.
- Pertama, Paulus
menjelaskan dengan perumpamaan. Kebangkitan tubuh rohaniah diibaratkan seumpama
menabur biji, tetapi yang tumbuh adalah tubuh tanaman. Tubuh duniawi, tubuh
sorgawi, matahari, bulan, bintang-bintang mempunyai kemuliaan masing-masing
yang berbeda. Daging manusia lain dari daging binatang. Kebangkitan orang mati
ditabur dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan; ditabur dalam
kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditabur dalam kelemahan, dibangkitkan
dalam kekuatan; yang ditabur tubuh alamiah, yang dibangkitkan tubuh rohaniah (1Kor
15:35-44).
- Kedua, Paulus
menggunakan analogi. Tubuh alamiah analog dengan Adam pertama yang berasal dari
debu tanah, bersifat jasmaniah, menjadi makhluk hidup. Tubuh rohaniah analog
dengan Adam terakhir yang berasal dari sorga: bersifat rohaniah, menjadi roh
yang menghidupkan. Kita telah memakai rupa dari yang alamiah, kita juga akan
memakai rupa dari yang sorgawi, yaitu tubuh rohaniah (1Kor 15:45-49).
Flp 3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga,
dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Flp 3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan
tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada
diri-Nya.
Pada kesempatan ini kita akan belajar tentang tubuh
kebangkitan orang mati. Bagaimanakah tubuh kebangkitan menurut Alkitab?
I.
TUBUH KEBANGKITAN ADALAH TUBUH YANG
TIDAK BISA BINASA (aphtharsia)
1Kor
15:42 Demikianlah pula halnya dengan
kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan (αφθαρσια aphtharsia)
Kata
“ketidakbinasaan” dalam bahasa aslinya menggunakan kata “αφθαρσια” (aphtharsia). Kata
ini dalam bahasa inggrisnya didefenisikan: 1) incorruption, perpetuity, immortality
2) purity, sincerity, incorrupt.
Tubuh orang
percaya setelah kebangkitan adalah tubuh yang tidak dapat binasa atau kekal. Di
dalam dunia tubuh manusia bisa lelah, sakit dan mati. Tetapi tubuh kebangkitan
tidak akan pernah menderita suatu penyakit
atau mengalami kematian. Tubuh kebangkitan berubah di dalam naturnya, di dalam
esensinya; tubuh yang baru yang tidak akan pernah busuk atau rusak. Orang
percaya akan menikmati keberadaan yang tidak dapat binasa.
Dalam Lukas 20:35-36 Tuhan
Yesus mengatakan bahwa tubuh kebangkitan adalah tubuh yang tidak bisa mati.
Luk 20:
35 tetapi mereka yang dianggap layak
untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
36 Sebab
mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama
seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka
telah dibangkitkan.
Pentingnya tubuh yang tidak dapat binasa
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat
binasa (1Corinthians 15:53).
Kematian
nyata dihadapan semua yang hidup. Saat kita memulai hidup kita memulai
kematian. Laporan kelahiran bayi menjamin ada satu lagi kubur yang akan digali.
Pengkhotbah
yang berhikmat menulis: “pada waktu penjaga-penjaga
rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan
penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela
semuanya menjadi kabur. . . karena manusia pergi ke rumahnya yang
kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan. . . dan debu kembali
menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang
mengaruniakannya” (Pkh 12:3, 5, 7).
Ini
gambaran tubuh yang bisa rusak. Tujuannya adalah kematian, hancur. Tapi jika
kita memiliki tubuh dalam Surga, kita harus memiliki tubuh yang tidak bisa
rusak. Inilah jenis tubuh yang Kristus akan berikan pada kita saat Dia datang.
Itu akan dikubur dalam kehancuran tapi dibangkitkan dalam keabadian.
Kita
memiliki gambaran tubuh ini saat peristiwa perubahan bentuk digunung. Musa dan
Elijah muncul bersama Kristus. Musa telah mati 1500 tahun sebelumnya. Tapi
disana dia dikenali dalam tubuh kemuliaannya. Elijah diangkat kesurga tanpa
mengalami kematian sekitar 900 tahun sebelum peristiwa di atas gunung itu
terjadi, dan dia juga disana dengan tubuh kemuliaan.
Kebangkitan
kita akan memberikan kita tubuh yang tidak bisa hancur dimana penyakit dan
kesakitan tidak bisa masuk. Tidak ada rasa sakit, kelemahan, atau demam yang
bisa menjamah tubuh kebangkitan kita. Hal ini ditegaskan dengan jelas dalam
kitab Wahyu.
Why 21:4 Dan Ia akan
menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan,
atau ratap tangis, atau dukacita, sebab
segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Banyak Teolog yang mempunyai
pemahaman bahwa saat orang percaya mati, ia akan langsung masuk sorga. Salah
satu dasar pemahaman tersebut adalah 2 Korintus 5:1
2 Kor 5:1 Karena kami
tahu, bahwa jika kemah tempat
kediaman kita di bumi ini dibongkar, ALLAH telah
menyediakan suatu tempat kediaman di
Sorga bagi kita, suatu tempat
kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Suatu
kesulitan tersendiri untuk menafsirkan ayat ini. Kesulitannya terletak pada
frase “ Suatu tempat kediaman di Sorga”.
Apakah tempat ini berbicara tentang “ Sorga” itu sendiri atau berbicara tentang
pengganti dari “Kemah” yang dibongkar. Kalau “Kemah” berbicara tentang “tubuh”,
maka “Tempat kediaman di Sorga” itu berbicara tentang pengganti tubuh. Dengan
kata lain hal tersebut berbicara tentang tubuh kebangkitan. Tubuh jasmaniah kita ini bersifat
sementara, yang diumpamakan sebagai kemah oleh Paulus. Tubuh ini adalah tempat
tinggal sementara bagi roh kita selama kita hidup di dunia. Jika kemah
dibongkar, artinya kita meninggal, ALLAH telah menyediakan tempat kediaman di
Sorga bagi kita. Tempat kediaman ini
adalah tubuh kebangkitan, tubuh kemuliaan yang tidak dibuat oleh tangan
manusia, artinya yang tidak dihasilkan dari hawa nafsu. Tubuh kebangkitan itu
sangat berbeda dengan tubuh jasmaniah yang kita miliki sekarang
ini. Dengan demikian ayat di atas menjamin, bahwa
tempat kediaman kita ( tubuh
kebangkitan kita) adalah
tubuh yang jauh lebih baik. Bukan kemah yang sangat sederhana dan gampang
dibongkar dan sementara sifatnya.
Sekarang coba kita
melihat terjemahan lain dalam Alkitab yang menguatkan bahwa 2Kor 5:1 adalah ayat di mana Paulus berbicara
tentang “tubuh kebagkitan “dan bukan berbicara tentang langsung atau tidaknya
orang mati pergi ke sorga.
-
FAYH(Firman Allah yang
Hidup).
2Kor 5:1-3
1 SEBAB
kami tahu bahwa apabila kemah yang kita diami ini sudah dibongkar, yaitu
apabila kita mati dan meninggalkan tubuh ini, maka di surga akan ada tubuh baru yang indah
sebagai rumah yang akan menjadi milik kita untuk selama-lamanya, yang dibuat bukan oleh tangan manusia, melainkan oleh Allah
sendiri.
2 Betapa kita jemu akan tubuh yang sekarang ini! Itulah sebabnya kita sangat merindukan saat kita
memperoleh tubuh
surgawi,
yang akan kita kenakan seperti pakaian baru.
3 Sebab
kita tidak akan menjadi sekadar roh yang tidak berjasad.
-
BIS (Bahasa Indonesia
sehari-hari)
2 Kor 5:1-3
1 Sebab
kami tahu bahwa kalau
rumah — yakni tubuh — yang kita diami di dunia ini dibongkar, Allah akan
menyediakan bagi kita sebuah rumah di surga,
yang dibuat oleh Allah sendiri dan yang tahan selama-lamanya.
2 Di dalam
rumah yang sekarang ini, kita mengeluh sebab kita rindu sekali tinggal di dalam
rumah kita yang di surga itu.
3 Rumah itulah tubuh kita yang baru.
-
BSD (Bahasa sederhana)
2Kor 5:1 Kami tahu bahwa kalau badan kita ini sudah dihancurkan, Allah akan memberikan kepada kita badan dari surga yang tahan
untuk selama-lamanya.
Badan itu dibuat oleh Allah sendiri.
-
TL
2Kor 5:1-3
1 Karena
kami mengetahui bahwa jikalau kemah tempat kami diam di dalam dunia ini
dirobohkan, kami beroleh sebuah rumah daripada Allah, yaitu suatu tempat
kediaman, bukan diperbuat dengan tangan, hanya kekal di surga.
2 Karena
itulah sebabnya kami mengeluh di sini serta rindu hendak bersalut dengan rumah kami yang dari surga itu.
3 Jikalau
kami bersalut, tiadalah kami didapati bertelanjang.
II.
TUBUH KEBANGKITAN ADALAH TUBUH
KEMULIAAN (doxa)
1 Kor 15:
43 Ditaburkan dalam kehinaan,
dibangkitkan dalam kemuliaan…..dst
Kata
“Kemualiaan” dalam bahasa yunaninya menggunakan kata“δοξα”(doxa) yang berarti :kemuliaan,
kehormatan, kemegahan
Dalam Fil.3:
21 Paulus ingin memperlihatkan bahwa tubuh kebangkitan
Kristus dan orang percaya merupakan tubuh yang tidak dapat binasa,
penuh dengan kemuliaan serta riil. Paulus sendiri juga mengajarkan
hal yang sama kepada jemaat di Korintus (I Kor. 15: 42-44).
Kemuliaan ini bukan hanya bersifat lahiriah, tetapi kemuliaan yang
akan mengubah seseorang dari dalam. Tubuh kebangkitan akan
memancarkan terang, berkilauan, bahkan mungkin menyilaukan mata.
Kristus dan orang percaya merupakan tubuh yang tidak dapat binasa,
penuh dengan kemuliaan serta riil. Paulus sendiri juga mengajarkan
hal yang sama kepada jemaat di Korintus (I Kor. 15: 42-44).
Kemuliaan ini bukan hanya bersifat lahiriah, tetapi kemuliaan yang
akan mengubah seseorang dari dalam. Tubuh kebangkitan akan
memancarkan terang, berkilauan, bahkan mungkin menyilaukan mata.
Tapi
tubuh kebangkitan kita merupakan tubuh kemuliaan. Kita akan seperti Yesus,
dalam kemuliaanNya. Harapan yang indah!
III.
TUBUH KEBANGKITAN ADALAH TUBUH YANG
PENUH KEKUATAN (dynamis)
1 Kor
15:43 ……………… Ditaburkan dalam kelemahan,
dibangkitkan
dalam kekuatan.( δυναμις dunamis)
Tubuh sebelum
kematian adalah tubuh yang penuh dengan kelemahan dan keterbatasan. Ketika
kematian mendekat, maka tubuh akan sepenuhnya
tidak berdaya. Tetapi pada saat kebangkitan terjadi, maka tubuh akan
dibangkitkan dalam kekuatan.
tidak berdaya. Tetapi pada saat kebangkitan terjadi, maka tubuh akan
dibangkitkan dalam kekuatan.
Menurut kesaksian
Alkitab ketika Kristus bangkit kadang Ia seperti segera dikenal murid-murid-Nya
Mat
28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan
mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk
kaki-Nya serta menyembah-Nya.
Yoh
20:19 Ketika hari sudah malam pada hari
pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan
pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada
waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata:
"Damai sejahtera bagi kamu!"
Yoh
20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia
menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu
bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Akan tetapi kadang tidak
langsung dikenal
Luk
24:16 Tetapi ada sesuatu yang
menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Yoh
21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus
berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Selain itu Yesus juga dapat
muncul tiba-tiba ditengah-tengah murid-murid-Nya
sekalipun pintu terkunci.
sekalipun pintu terkunci.
Yoh
20:19 Ketika hari sudah malam pada hari
pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan
pintu-pintu yang terkunci karena mereka
takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah
mereka dan berkata: "Damai
sejahtera bagi kamu!"
Bahkan Ia pun bisa lenyap
tiba-tiba
Luk
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan
merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap
dari tengah-tengah mereka.
Tuhan Yesus
mengidentifikasikan bahwa tubuh kebangkitan-Nya itu masih berdaging dan
bertulang
Luk
24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku:
Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya,
seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
Tubuh-Nya bisa dipegang, tetapi tidak dapat dibatasi dengan dipegang.
Ia pun menerima makanan dan memakannya
Luk
24:41 Dan ketika mereka belum percaya
karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu
makanan di sini?"
42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong
ikan goreng.
43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
Tentu saja ini
tidak boleh diartikan bahwa makanan jasmaniah masih diperlukan
sesudah kematian. Pendeknya, Ia memperlihatkan bahwa tubuh
kebangkitan-Nya dapat saja mengikuti limitasi hidup jasmaniah atau
tidak, menurut kehendak-Nya, dan ini memberikan indikasi kepada kita
bahwa orang percaya yang dibangkitkan juga memiliki kuasa yang
serupa.
sesudah kematian. Pendeknya, Ia memperlihatkan bahwa tubuh
kebangkitan-Nya dapat saja mengikuti limitasi hidup jasmaniah atau
tidak, menurut kehendak-Nya, dan ini memberikan indikasi kepada kita
bahwa orang percaya yang dibangkitkan juga memiliki kuasa yang
serupa.
Kita percaya bahwa Paulus mengalami sakit dalam tubuhnya, tersiksa akan
“duri dalam daging” Tubuh yang lemah membatasi, dan banyak dari kita bersaksi
bahwa pekerjaan Tuhan sering terhalang karena keterbatasan tubuh. Tugas yang
ingin kita lakukan menjadi melelahkan karena kelemahan tubuh. Tapi tubuh
kebangkitan kita tidak mengenal kelemahan fisik. Kelemahan dunia tidak dikenal
disorga. Betapa suatu perubahan mulia! Dibangkitkan dalam kuasa! Dibumi kita
merasa roh kuat tapi daging lemah. Sebagian umat pilihan Allah tidak bisa ke gereja
karena tubuhnya sakit, tapi disorga semua akan memiliki tubuh yang kuat. Tubuh
yang baru dari Tuhan tidak bisa rusak dan kuat.
IV.
TUBUH KEBANGKITAN ADALAH TUBUH ROHANIAH (pneumatikos)
1 Kor 15: 44 Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang
dibangkitkan adalah tubuh rohaniah (πνευματικος pneumatikos). Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.
Arti
“ Tubuh rohaniah” bukan berbicara bahwa manusia adalah roh yang tanpa tubuh. Hal ini untuk membedakan asal tubuh itu bukan
dari debu atau tanah tapi dari Surga.
1 Kor 15: 47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
48 Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang
berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang
berasal dari sorga.
49 Sama seperti kita telah memakai rupa dari
yang alamiah, demikian pula kita
akan memakai rupa dari yang sorgawi.
Selain
itu ini juga berbicara tentang tubuh yang tanpa daging dan darah dalam
pengertian daging yang bisa keriput,
menua dan darah.
1Kor 15:49 Sama seperti kita telah memakai rupa dari
yang alamiah, demikian pula kita akan memakai
rupa dari yang sorgawi.
1 Kor 15: 50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan
kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah
tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan
bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Harus
jelas bahwa istilah “tubuh rohani” tidak menunjukan bahwa tubuh kebangkitan
merupakan tubuh tanpa zat. Kata “alami” Yunaninya digunakan saat mereka bicara
tentang jiwa manusia.
Saat
tubuh kebangkitan disebut “tubuh rohani” itu tidak berarti itu terdiri dari zat
yang tidak bisa diraba. Robert S. Candlish berkata: “kata alami dan rohani,
yang diberikan pada tubuh, tidak menunjuk banyak kepada substansi pembentuk
tubuh, tapi pada penggunaan dan tujuannya.” Dibumi kita disibukan melalui tubuh
alami, sementara disorga dalam tubuh kebangkitan kerja kita berkenaan dengan
Tuhan dan kekudusannya.
AMIN
No comments:
Post a Comment