Thursday, May 7, 2015

TUBUH KEBANGKITAN ORANG PERCAYA



TUBUH KEBANGKITAN ORANG PERCAYA
OLEH:  I KETUT SUNALIS MUADI, S.TH

D
i Korintus  rupa-rupanya ada orang-orang   yang tidak percaya dengan adanya kebangkitan orang mati dan ada juga orang-orang yang belum memahami tentang arti kebangkitan orang mati. Hal ini karena memang orang-orang Yunani pada umumnya menolak kebangkitan karena alasan filosofis. Mereka beranggapan bahwa tubuh ini jahat. Meng-imani bahwa Kristus bangkit kembali lalu mempercayai bahwa kebangkitan-Nya itu akan berakibat pada kebangkitan tubuh kita, adalah suatu hal yang bodoh bagi mereka. Bagi  mereka itu berarti manusia akan terpenjara selamanya dalam tubuh dosa. Pada jaman Paulus sampai zaman bapa-bapa gereja ajaran tentang kebangkitan orang mati adalah kebodohan.Misalnya Tertullianus yang hidup pada tahun 160-220 SM, Tertulianus menulis sebuah buku penting bagi kita sekarang ini dengan judul De Resurrectione Carnis, yang artinya Mengenai Kebangkitan Daging. Ajaran ini adalah sesuatu yang menjadi olok-olok pada waktu itu, khususnya bagi para filsuf seperti Epikuros dan Seneca yang menolak ide ini. Sedangkan filsuf seperti Plato dan Phitagoras mengajarkan metempsykosis, yaitu transfer roh dari satu tubuh kepada tubuh lainnya. Mereka lebih menekankan roh ketimbang jiwa dalam pandangan mereka.
Akan tetapi Tertullianus menangkap dengan benar konsep Alkitab bahwa ketika Alkitab membicarakan kebangkitan, maka yang sedang dibicarakan adalah kebangkitan daging, bukan sekedar kesinambungan roh manusia dalam sebuah alam yang berbeda dengan dunia fisik yang kita tinggali. Pemahaman Yunani memandang enteng bahkan menilai buruk dunia fisik dan meletakkannya di bawah derajat dunia rohaniah. Namun Alkitab, seperti yang dibela oleh Tertulianus, menerima integrasi keduanya sebagai satu kesatuan yang utuh. Tertulianus menjelaskan fakta Kristus sendiri berada dalam kedagingan dan bangkit dalam kedagingan menunjukkan bahwa dunia fisik penting bagi Allah. Allah menciptakan dunia fisik dan akan menyempurnakannya suatu hari kelak dalam langit dan bumi yang baru.
Bukan Cuma dari kalangan orang Yunani, demikian  juga halnya dengan Orang Yahudi dari golongan  Saduki. Mereka tidak percaya adanya malaikat, atau adanya roh atau adanya kebangkitan.Hal ini dicatat oleh Lukas dalam Kisah para rasul 23:8.
Kis 23:8  Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.

Rupa-rupanya jemaat Korintus mulai terpengaruh dengan pandangan bahwa tidak kebangkitan orang mati, sehingga untuk menjawab kebingungan jemaat tentang kebangkitan, Paulus menjelaskan bahwa kebangkitan orang mati yang adalah kebangkitan tubuh rohaniah dari kematian tubuh alamiah, harus dipandang dari dua sudut yang berbeda.
-      Pertama, Paulus menjelaskan dengan perumpamaan. Kebangkitan tubuh rohaniah diibaratkan seumpama menabur biji, tetapi yang tumbuh adalah tubuh tanaman. Tubuh duniawi, tubuh sorgawi, matahari, bulan, bintang-bintang mempunyai kemuliaan masing-masing yang berbeda. Daging manusia lain dari daging binatang. Kebangkitan orang mati ditabur dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan; ditabur dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan; ditabur dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan; yang ditabur tubuh alamiah, yang dibangkitkan tubuh rohaniah (1Kor 15:35-44).
-      Kedua, Paulus menggunakan analogi. Tubuh alamiah analog dengan Adam pertama yang berasal dari debu tanah, bersifat jasmaniah, menjadi makhluk hidup. Tubuh rohaniah analog dengan Adam terakhir yang berasal dari sorga: bersifat rohaniah, menjadi roh yang menghidupkan. Kita telah memakai rupa dari yang alamiah, kita juga akan memakai rupa dari yang sorgawi, yaitu tubuh rohaniah (1Kor 15:45-49).

            Flp 3:20  Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
Flp 3:21  yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.
               
Pada kesempatan ini kita akan belajar tentang tubuh kebangkitan orang mati. Bagaimanakah tubuh kebangkitan menurut Alkitab?

I.                   TUBUH KEBANGKITAN ADALAH TUBUH YANG TIDAK BISA BINASA (aphtharsia)
1Kor 15:42  Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan (αφθαρσια aphtharsia)
Kata “ketidakbinasaan” dalam bahasa aslinya menggunakan kata “αφθαρσια” (aphtharsia). Kata ini dalam bahasa inggrisnya didefenisikan: 1) incorruption, perpetuity,  immortality  2) purity, sincerity, incorrupt.
Tubuh orang percaya setelah kebangkitan adalah tubuh yang tidak dapat binasa atau kekal. Di dalam dunia tubuh manusia bisa lelah, sakit dan mati. Tetapi tubuh kebangkitan tidak akan pernah menderita suatu  penyakit atau mengalami kematian. Tubuh kebangkitan berubah di dalam naturnya, di dalam esensinya; tubuh yang baru yang tidak akan pernah busuk atau rusak. Orang percaya akan menikmati keberadaan yang tidak dapat binasa.
Dalam Lukas 20:35-36 Tuhan Yesus mengatakan bahwa tubuh kebangkitan adalah tubuh yang tidak bisa mati.
Luk 20: 35  tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
36  Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.
Pentingnya tubuh yang tidak dapat binasa
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa (1Corinthians 15:53).
Kematian nyata dihadapan semua yang hidup. Saat kita memulai hidup kita memulai kematian. Laporan kelahiran bayi menjamin ada satu lagi kubur yang akan digali.
Pengkhotbah yang berhikmat menulis: “pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur. . . karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan. . . dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya” (Pkh 12:3, 5, 7).
Ini gambaran tubuh yang bisa rusak. Tujuannya adalah kematian, hancur. Tapi jika kita memiliki tubuh dalam Surga, kita harus memiliki tubuh yang tidak bisa rusak. Inilah jenis tubuh yang Kristus akan berikan pada kita saat Dia datang. Itu akan dikubur dalam kehancuran tapi dibangkitkan dalam keabadian.
Kita memiliki gambaran tubuh ini saat peristiwa perubahan bentuk digunung. Musa dan Elijah muncul bersama Kristus. Musa telah mati 1500 tahun sebelumnya. Tapi disana dia dikenali dalam tubuh kemuliaannya. Elijah diangkat kesurga tanpa mengalami kematian sekitar 900 tahun sebelum peristiwa di atas gunung itu terjadi, dan dia juga disana dengan tubuh kemuliaan.
Kebangkitan kita akan memberikan kita tubuh yang tidak bisa hancur dimana penyakit dan kesakitan tidak bisa masuk. Tidak ada rasa sakit, kelemahan, atau demam yang bisa menjamah tubuh kebangkitan kita. Hal ini ditegaskan dengan jelas dalam kitab Wahyu.
Why 21:4  Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Banyak Teolog yang mempunyai pemahaman bahwa saat orang percaya mati, ia akan langsung masuk sorga. Salah satu dasar pemahaman tersebut adalah 2 Korintus 5:1
2 Kor 5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, ALLAH telah menyediakan suatu tempat kediaman di Sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Suatu kesulitan tersendiri untuk menafsirkan ayat ini. Kesulitannya terletak pada frase “ Suatu tempat kediaman  di Sorga”. Apakah tempat ini berbicara tentang “ Sorga” itu sendiri atau berbicara tentang pengganti dari “Kemah” yang dibongkar. Kalau “Kemah” berbicara tentang “tubuh”, maka “Tempat kediaman di Sorga” itu berbicara tentang pengganti tubuh. Dengan kata lain hal tersebut berbicara tentang tubuh kebangkitan. Tubuh jasmaniah kita ini bersifat sementara, yang diumpamakan sebagai kemah oleh Paulus. Tubuh ini adalah tempat tinggal sementara bagi roh kita selama kita hidup di dunia. Jika kemah dibongkar, artinya kita meninggal, ALLAH telah menyediakan tempat kediaman di Sorga bagi kita. Tempat kediaman ini adalah tubuh kebangkitan, tubuh kemuliaan yang tidak dibuat oleh tangan manusia, artinya yang tidak dihasilkan dari hawa nafsu. Tubuh kebangkitan itu sangat berbeda dengan tubuh jasmaniah yang kita miliki sekarang ini.  Dengan demikian ayat di atas menjamin, bahwa tempat kediaman kita ( tubuh kebangkitan kita) adalah tubuh yang jauh lebih baik. Bukan kemah yang sangat sederhana dan gampang dibongkar dan sementara sifatnya.
Sekarang  coba kita  melihat terjemahan lain dalam Alkitab yang menguatkan bahwa  2Kor 5:1 adalah ayat di mana Paulus berbicara tentang “tubuh kebagkitan “dan bukan berbicara tentang langsung atau tidaknya orang mati pergi ke sorga.
-          FAYH(Firman Allah yang Hidup).  
2Kor 5:1-3
1   SEBAB kami tahu bahwa apabila kemah yang kita diami ini sudah dibongkar, yaitu apabila kita mati dan meninggalkan tubuh ini, maka di surga akan ada tubuh baru yang indah sebagai rumah yang akan menjadi milik kita untuk selama-lamanya, yang dibuat bukan oleh tangan manusia, melainkan oleh Allah sendiri.
2  Betapa kita jemu akan tubuh yang sekarang ini! Itulah sebabnya kita sangat merindukan saat kita memperoleh tubuh surgawi, yang akan kita kenakan seperti pakaian baru.
3  Sebab kita tidak akan menjadi sekadar roh yang tidak berjasad.
-          BIS (Bahasa Indonesia sehari-hari)
2 Kor 5:1-3
1   Sebab kami tahu bahwa kalau rumah  —  yakni tubuh  —  yang kita diami di dunia ini dibongkar, Allah akan menyediakan bagi kita sebuah rumah di surga, yang dibuat oleh Allah sendiri dan yang tahan selama-lamanya.
2  Di dalam rumah yang sekarang ini, kita mengeluh sebab kita rindu sekali tinggal di dalam rumah kita yang di surga itu.
3  Rumah itulah tubuh kita yang baru.

-          BSD     (Bahasa sederhana)
2Kor 5:1   Kami tahu bahwa kalau badan kita ini sudah dihancurkan, Allah akan memberikan kepada kita badan dari surga yang tahan untuk selama-lamanya. Badan itu dibuat oleh Allah sendiri.
-          TL          
2Kor 5:1-3
1  Karena kami mengetahui bahwa jikalau kemah tempat kami diam di dalam dunia ini dirobohkan, kami beroleh sebuah rumah daripada Allah, yaitu suatu tempat kediaman, bukan diperbuat dengan tangan, hanya kekal di surga.
2  Karena itulah sebabnya kami mengeluh di sini serta rindu hendak bersalut dengan rumah kami yang dari surga itu.
3  Jikalau kami bersalut, tiadalah kami didapati bertelanjang.

II.                TUBUH KEBANGKITAN ADALAH TUBUH KEMULIAAN  (doxa)
1 Kor 15: 43  Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan…..dst
Kata “Kemualiaan” dalam bahasa yunaninya menggunakan kata“δοξα”(doxa) yang berarti :kemuliaan, kehormatan, kemegahan
Dalam Fil.3: 21 Paulus ingin memperlihatkan bahwa tubuh kebangkitan
Kristus dan orang percaya merupakan tubuh yang tidak dapat binasa,
penuh dengan kemuliaan serta riil. Paulus sendiri juga mengajarkan
hal yang sama kepada jemaat di Korintus (I Kor. 15: 42-44).
Kemuliaan ini bukan hanya bersifat lahiriah, tetapi kemuliaan yang
akan mengubah seseorang dari dalam. Tubuh kebangkitan akan
memancarkan terang, berkilauan, bahkan mungkin menyilaukan mata.
Tapi tubuh kebangkitan kita merupakan tubuh kemuliaan. Kita akan seperti Yesus, dalam kemuliaanNya. Harapan yang indah!

III.             TUBUH KEBANGKITAN ADALAH TUBUH YANG PENUH KEKUATAN (dynamis)
1 Kor 15:43  ……………… Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.( δυναμις dunamis)
Tubuh sebelum kematian adalah tubuh yang penuh dengan kelemahan dan keterbatasan. Ketika kematian mendekat, maka tubuh akan sepenuhnya
tidak berdaya. Tetapi pada saat kebangkitan terjadi, maka tubuh akan
dibangkitkan dalam kekuatan.
Menurut kesaksian Alkitab ketika Kristus bangkit kadang Ia seperti segera dikenal murid-murid-Nya
Mat 28:9  Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
Yoh 20:19   Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Yoh 20:20  Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Akan tetapi kadang tidak langsung dikenal
Luk 24:16  Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Yoh 21:4  Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
Selain itu Yesus juga dapat muncul tiba-tiba ditengah-tengah murid-murid-Nya
sekalipun pintu terkunci.
Yoh 20:19  Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Bahkan Ia pun bisa lenyap tiba-tiba
Luk 24:31  Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Tuhan Yesus mengidentifikasikan bahwa tubuh kebangkitan-Nya itu masih berdaging dan bertulang
Luk 24:39  Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."

Tubuh-Nya bisa dipegang, tetapi tidak dapat dibatasi dengan dipegang.
Ia pun menerima makanan dan memakannya
Luk 24:41  Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"
42  Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.
43  Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
Tentu saja ini tidak boleh diartikan bahwa makanan jasmaniah masih diperlukan
sesudah kematian. Pendeknya, Ia memperlihatkan bahwa tubuh
kebangkitan-Nya dapat saja mengikuti limitasi hidup jasmaniah atau
tidak, menurut kehendak-Nya, dan ini memberikan indikasi kepada kita
bahwa orang percaya yang dibangkitkan juga memiliki kuasa yang
serupa.
Kita percaya bahwa Paulus mengalami sakit dalam tubuhnya, tersiksa akan “duri dalam daging” Tubuh yang lemah membatasi, dan banyak dari kita bersaksi bahwa pekerjaan Tuhan sering terhalang karena keterbatasan tubuh. Tugas yang ingin kita lakukan menjadi melelahkan karena kelemahan tubuh. Tapi tubuh kebangkitan kita tidak mengenal kelemahan fisik. Kelemahan dunia tidak dikenal disorga. Betapa suatu perubahan mulia! Dibangkitkan dalam kuasa! Dibumi kita merasa roh kuat tapi daging lemah. Sebagian umat pilihan Allah tidak bisa ke gereja karena tubuhnya sakit, tapi disorga semua akan memiliki tubuh yang kuat. Tubuh yang baru dari Tuhan tidak bisa rusak dan kuat.
IV.             TUBUH KEBANGKITAN ADALAH TUBUH ROHANIAH (pneumatikos)

1 Kor 15: 44  Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah (πνευματικος pneumatikos). Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

Arti “ Tubuh rohaniah” bukan berbicara bahwa manusia adalah roh yang tanpa tubuh.  Hal ini untuk membedakan asal tubuh itu bukan dari debu atau tanah tapi dari Surga.

1 Kor 15: 47  Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
48  Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.
49  Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.

Selain itu ini juga berbicara tentang tubuh yang tanpa daging dan darah dalam pengertian  daging yang bisa keriput, menua dan darah.

1Kor 15:49  Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.

1 Kor 15: 50  Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Harus jelas bahwa istilah “tubuh rohani” tidak menunjukan bahwa tubuh kebangkitan merupakan tubuh tanpa zat. Kata “alami” Yunaninya digunakan saat mereka bicara tentang jiwa manusia.
Saat tubuh kebangkitan disebut “tubuh rohani” itu tidak berarti itu terdiri dari zat yang tidak bisa diraba. Robert S. Candlish berkata: “kata alami dan rohani, yang diberikan pada tubuh, tidak menunjuk banyak kepada substansi pembentuk tubuh, tapi pada penggunaan dan tujuannya.” Dibumi kita disibukan melalui tubuh alami, sementara disorga dalam tubuh kebangkitan kerja kita berkenaan dengan Tuhan dan kekudusannya.

AMIN

No comments:

Post a Comment