Wednesday, April 8, 2015

KEHENDAK ALLAH



KEHENDAK ALLAH
Oleh: I Ketut Sunalis Muadi,S.Th
Seorang Pendeta mengadakan perjalanan dari semarang ke bandung dengan naik bis malam, karena besok sorenya ada pelayanan di suatu Gereja. Pendeta yang masih bujangan ini terkejut karena yang duduk disebelahnya adalah seorang gadis cantik. Pendeta yang rohani ini langsung berdoa,”Oh Tuhan kuatkanlah hatiku, supaya tidak jatuh ke dalam pencobaan!”
          Mereka berdua larut dalam percakapan sampai kemudian gadis cantik ini tertidur. Ketika bis yang ditumpanginya berbelok tajam, tanpa disengaja tubuh gadis itu bersentuhan dengan pendeta tadi . Langsung saja darah pendeta itu mengalir dengan cepat tetapi ia tetap berdoa, “Tuhan kuatkanlah hatiku supaya tidak jatuh dalam pencobaan!” Dan itu terjadi berulang kali. 
          Gadis yang terlelap ini rupa-rupanya secara tidak sadar menumpangkan kepalanya diatas bahu pendeta tersebut. Pendeta ini membiarkan saja, tapi ia sendiri tak dapat tidur sepanjang perjalanan. Kali ini pendeta tersebut berdoa kembali, “Ya Tuhan kalau ini kehendak-Mu,  jadilah!”.
          Dari cerita di atas kita menangkap bahwa pendeta ini mempunyai pemahaman yang unik tentang KEHENDAK ALLAH.


Beberapa bulan yang lalu ada seorang artis yang bukan Kristen mengatakan bahwa atas KEHENDAK TUHAN dia dan suaminya bercerai. Ada pula artis yang mengatakan perkawinan dan  perceraiannya yang sudah empat kali adalah ketetapan  Tuhan (garis tangan/ suratan takdir). Lebih parah lagi ada artis dan ustad yang poligami dan mengatakan bahwa poligaminya adalah kehendak Allah. Tapi syukurnya ini bukan pemahaman Kristen.

Untuk itu pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang apa itu kehendak Tuhan.Dalam Alkitab, KEHENDAK ALLAH ITU mempunyai beberapa makna,  sehingga dengan mengerti apa itu kehendak Tuhan, kita akhirnya akan dapat Melakukannya.

I.                   KEHENDAK TUHAN =KETETAPAN  DAN  PERATURAN TUHAN (HUKUM TAURAT)

Kata kehendak dalam bahasa Ibraninya menggunakan kata” ץפח” ( chephets) yang mengandung pengertian “Kesenangan” atau “Kemauan”. Dengan demikian ini berbicara tentang kesenangan dan kemauan Tuhan. Apa yang Tuhan mau  dan senangi ini telah dituangkan dalam bentuk hukum. Hukum yang merupakan penuangan dari apa yang Tuhan mau dan senangi ini dikenal dengan istilah “Ketetapan Tuhan atau Peraturan Tuhan”. Namun tak jarang juga istilah “Ketetapan Tuhan atau Peraturan Tuhan” itu itu disebut sebagai “Hukum Tuhan”. Hal ini bisa kita lihat dalam Kejadian 26:5, bagaimana “Ketetapan Tuhan atau Peraturan Tuhan” disejajarkan atau digunakan secara bergantian dengan istilah “Hukum Tuhan”.

Kej 26:5  karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku."

Selanjutnya kita juga bisa melihat bahwa “kehendak Tuhan” adalah sama dengan “Ketetapan dan peraturan Tuhan” dilihat dari akibat atau ganjaran bagi setiap orang yang melakukannya. Dalam Imamat 18:5  dan Yeh 20:11 dikatakan bahwa orang yang melakukan ketetapan dan peraturan Tuhan akan hidup karenanya.
Im 18:5  Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.

Yeh 20:11  Di sana Aku memberikan kepada mereka ketetapan-ketetapan-Ku dan memberitahukan peraturan-peraturan-Ku, dan manusia yang melakukannya, akan hidup.

Hal ini coba kita bandingkan dengan pandangan Perjanjian Baru. Yohanes menyatakan bahwa orang yang melakukan “ kehendak Allah” yang akan hidup.

1Yoh 2:17  Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Ini berarti bahwa “Kehendak Allah “ adalah bahasa lain dari “Ketetapan Allah” atau “Peraturan Allah” atau “Hukum Allah.

Selanjutnya, Paulus menulis bahwa orang yang melakukan Hukum Tauratlah yang akan hidup. Apakah ini berarti bahwa ada banyk hal yang bisa membuat seseorang “hidup”. Tidak, Hukum Taurat, Hukum Tuhan, Ketetapan Tuhan, Peraturan Tuhan adalah istilah-istilah lain untuk istilah “Kehendak Tuhan”.

Rm 10:5  Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya."

Gal 3:12  Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.

Dalam Perjanjian Lama “Kehendak Tuhan” adalah istilah lain  “Taurat”. Daud  dalam Mazmur 40:9 mensejajarkan  “Taurat” dengan “kehendak Tuhan”
Mzm 40:9  aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."

Dalam Perjanjian baru  Paulus juga  mensejajarkan Taurat dengan kehendak Allah.

Roma 2:17-18
17 Tetapi, jika kamu menyebut dirimu Yahudi dan bersandar pada HUKUM TAURAT, bermegah dalam Allah,
18 dan tahu akan KEHENDAK (θελημα thelema) -NYA, dan oleh karena diajar dalam HUKUM TAURAT , dapat tahu mana yang baik dan mana yang tidak.

Dari Penjelasan saya di atas, dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa “kehendak Allah” adalah ketetapan dan peraturan Allah yang Ia tuangkan secara tertulis dalam firman-Nya. Dengan kata lain berbicara kehendak Tuhan, tidak bisa lepas dari Firman-Nya.Karena dari Firman-nya kita bisa mengetahui apa yang Ia kehendaki.

Ada seorang teman bisnis saya yang bangkrut dan meninggalkan utang yang begitu besar. Selain itu ia juga bercerai dengan istrinya yang sudah memberikan 2 orang anak kembar kepadanya. Sekarang dia tinggal di gunung untuk menghindari para penagih hutang. Suatu ketika saya bertemu dengan dia, dan kamipun ngobrol sambil main catur. Di sela-sela permainan itu ia bercerita bahwa apa yang dia alami saat ini adalah kehendak yang di atas (Allah). Saya terperanjat mendengar apa yang ia katakan, karena saya tahu betul bahwa apa yang menyebabkan ia bangkrut dan bercerai adalah karena ia kuat main judi, minum mabuk dan main perempuan. Dalam satu malam ia bisa kalah belasan juta, dan dalam satu malam ia bisa menghabiskan puluhan botol miras. Ia berani membawa selingkuhannya pulang secara terang-terangan sehingga akhirnya dicerai sama istrinya. Saya tidak setuju bahwa apa yang dia alami adalah karena kehendak Tuhan, karena apa yang ia alami adalah sebagai akibat apa yang ia tabur sendiri. Saya katakan pada dia bahwa:
-           Tuhan tidak menghendaki pertengkaran tapi kerukunan.
Rm 15:5  Semoga Allah, yang adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus,
-          Tuhan tidak menghendaki perceraian karena Tuhan membenci perceraian.
Mal 2:16  Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel  —  juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
-          Tuhan tidak menghendaki perbuatan-perbuatan yang tidak kudus.
1Tes 4:3  Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
Jadi kalau kamu bangrut, cerai itu bukan karena kehendak Tuhan tapi akibat melanggar dan tidak mau melakukan kehendak Tuhan. Banyak penderitaan dan kesulitan pribadi diizinkan Allah, tetapi belum tentu menjadi maksud atau kehendak-Nya yang utama untuk orang itu. Karena dosa, pemberontakan, dan kesembronoan, maka kesulitan dan kesukaran dapat terjadi tanpa diinginkan Allah. Penderitaan pribadi kadang-kadang dapat disebabkan karena prinsip ilahi "yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya" ( Gal 6:7).


Ada juga seorang ustad yang mengatakan bahwa polygaminya saat ini adalah kehendak Allah. Adanya juga artis yang sudah 2 kali bercerai dan menyatakan bahwa apa yang ia alami hanyalah melakukan apa yang Allah kehendaki. Semua ini mungkin karena mereka mempunyai pengertian yang berbeda tentang apa itu  “kehendak Allah”, sehingga mereka berani membungkus kesalahan, dosa dan nafsu mereka dengan istilah kehendak Allah.

Membungkus dosa dan kesalahan kita dengan mengatakan bahwa itu kehendak Allah adalah suatu upaya mengkambing hitamkan Tuhan terhadap nafsu dan dosa kita. Yesus bukanlah kambing hitam dari dosa-dosa kita akan tetapi Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa-dosa kita.

II.                KEHENDAK TUHAN=MAUNYA TUHAN atau KERINDUAN TUHAN

Dalam Perjanjian Baru kata kehendak menggunakan kata “θελημα”( thelema) yang dalam TB sering diterjemahkan menjadi “kehendak/Keinginan/kemauan”. Kata  “θελημα”( thelema) sendiri berasal dari kata  “θελω” ( thelo) yang mengandung arti “rindu/suka/senang. Dengan demikian kita bisa menarik suatu kesimpulan bahwa “kehendak Tuhan” adalah sama dengan “apa yang Tuhan mau (kemauan Tuhan), sama dengan “apa yang Tuhan rindukan (Kerinduan Tuhan)” dan sama dengan “apa yang Tuhan senangi”.

Dalam Alkitab Kehendak Tuhan dalam pengertian kemauan atau kerinduan Tuhan ada 2 yaitu:
·         Kehendak Tuhan bagi semua orang

1 Timotius 2:4 Yang MENGHENDAKI supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

Alkitab menyatakan bahwa Kehendak Tuhan/kerinduan Tuhan  bagi semua orang adalah agar semua orang selamat, semua orang berbalik dan bertobat.Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa Allah yang menetapkan orang untuk binasa, sebaliknya Alkitab mengajarkan bahwa Allah tidak ingin ada yang binasa.
2 Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia MENGHENDAKI supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Lalu Mengapakah tidak semua orang selamat?
Orang-orang yang tidak selamat adalah orang-orang yang melawan kehendak Allah, mereka tidak tunduk pada Allah, mereka memilih jalan yang jahat . Seperti yang dituliskan dalam Yudas 11:
Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan Karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah
Jadi orang-orang yang binasa bukan karena kehendak Allah demikian, bukan karena Allah senang dengan hal demikian sehingga Ia menentukan mereka untuk binasa, melainkan oleh karena mereka tidak taat pada kehendak Allah sehingga mereka binasa (Yohanes 3: 36), sebaliknya Allah menghendaki mereka diselamatkan dan tidak binasa.Jadi hati-hati jangan sampai Anda tersesat oleh ajaran palsu, yang mengunakan Alkitab namun tidak Alkitabiah.
 Ada paham yang mengartikan kata “semua”  yang terdapat dalam 1 Timotius 2:4 2 Petrus 3:9 merujuk khusus bagi orang-orang pilihan saja. Jadi yang dikehendaki Tuhan agar selamat hanyalah orang-orang pilihan saja, sedangkan yang bukan orang pilihan secara otomatis tidak dikehendaki-Nya. Mengapa demikian?, karena bagi mereka hal ini adalah  “the hidden purpose of God”
John Calvin Mengatakan:
Not willing that any should perish. So wonderful is his love towards mankind, that he would have them all to be saved, and is of his own self prepared to bestow salvation on the lost. . . .“But it may be asked, If God wishes none to perish, why is it that so many do perish? To this my answer is, that no mention is here made of the hidden purpose of God, according to which the reprobate are doomed to their own ruin, but only of his will as made known to us in the gospel. For God there stretches forth his hand without a difference to all, but lays hold only of those, to lead them to himself, whom he has chosen before the foundation of the world.” (John Calvin, Calvin’s Bible Commentaries, 2 Peter 3:9; Ages Digital Library, The Comprehensive John Calvin Collection, version 1.0).
Tanpa berusaha memperpanjang perdebatan, yang jelas bahwa Allah senang kalau semua orang selamat. Ia mau dan rindu agar semua orang berbalik dan bertobat. Inilah kehendak Allah bagi semua orang.


·         Kehendak Tuhan bagi orang percaya

Kalau tadi kita sudah belajar bagaimana kehendak Tuhan bagi semua orang bahwa Tuhan ingin semua orang berbalik dan bertobat, yang mana pada akhirnya semua orang selamat. Senada dengan hal itu, Tuhan juga punya kehendak atau kerinduan di mana kehendak Tuhan adalah agar jangan ada yang sudah selamat terhilang dan pada akhirnya binasa.

Yohanes 6:39 Dan inilah KEHENDAK Dia yang mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya kubangkitkan pada akhir zaman.

Mengapa Tuhan merindukan dan menghendaki semua orang berbalik dan bertobat dan mengapa Ia menghendaki supaya orang yang sudah diselamatkan jangan terhilang???  Jawabannya karena Ia ingin ,rindu dan berkehendak semua orang pada akhirnya selamat.

III.             KEHENDAK ALLAH =  IZIN ALLAH

1Ptr 3:17  Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.
1Ptr 4:19  Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Yak 4:15  Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Dari ayat-ayat di atas kita dapat mengetahui bahwa kehendak Allah itu berbicara juga tentang apa yang Allah Izinkan terjadi. Penderitaan yang terjadi dalam hidup orang percaya adalah Kehendak Tuhan,  namun dalam arti sebagai Izin Tuhan demi tujuan-tujuan tertentu.

Alkitab menyatakan bahwa “Penderitaanpun” bisa menjadi kehendak Allah atau diisinkan Allah dengan tujuan dan alasan-alasan tertentu.

1.      Karena kebenaran atau berbuat baik.
1 Petrus 3:17
Sebab itu lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu DIKEHENDAKI ALLAH, daripada menderita karena berbuat jahat.

Kalau kita menderita karena berbuat salah dan jahat itu namanya hukum tabur tuai. Tapi kalau kita menderita karena berbuat baik, karena Nama Yesus itu adalah kehendak Tuhan atau izin Tuhan. Itu adalah kasih karunia (anugrah).

2.      Kalau hal itu menghasilkan pertobatan dan keselamatan.

2Kor 7:10  Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.

Penderitaan ataupun dukacita yang merupakan Kehendak Tuhan dalam pengertian Izin Tuhan adalah penderitaan yang menggiring seseorang kepada pertobatan. Tuhan menghendaki setiap orang selamat dan jangan ada yang hilang, karenaitu Ia akan mengijinkan penderitaan menimpa kita dengan maksud agar kehendak Tuhan yang sempurna tercapai.

3.      Kalau penderitaan menghasilkan kesungguhan.

2Kor 7:11  Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu.

4.      Kalau penderitaan itu menghasilkan buah kebenaran dan damai sejahtera.

Ibr 12:11  Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

5.      Kalau hal itu Untuk menguji iman kita

Ul 8:2  Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.

R. C. Sproul: “That God in some sense foreordains whatever comes to pass is a necessary result of his sovereignty. ... everything that happens must at least happen by his permission. If he permits something, then he must decide to allow it. If He decides to allow something, then is a sense he is foreordaining it” (= Bahwa Allah dalam arti tertentu menentukan apapun yang akan terjadi merupakan akibat yang harus ada dari kedaulatanNya. ... segala sesuatu yang terjadi setidaknya harus terjadi karena ijinNya. Jika Ia mengijinkan sesuatu, maka Ia pasti memutuskan untuk mengijinkannya. Jika Ia memutuskan untuk mengijinkan sesuatu, maka dalam arti tertentu Ia menentukannya) - ‘Chosen By God’, hal 26.

IV.             KEHENDAK TUHAN= RENCANANYA YANG KEKAL

Mazmur 115:3    Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendakiNya!
Mazmur 135:6    TUHAN melakukan apa yang dikehendakiNya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya;...


"Sembilan perpuluh dari kesukaran-kesukaran dalam mencari
kehendak Tuhan teratasi tatkala hati kita siap untuk
melakukan kehendakNya, bagaimanapun juga

AMIN

No comments:

Post a Comment