IMAN DAPAT LAKUKAN
I.
I. IMAN
MEMBUAT APA YANG TIDAK MUNGKIN MENJADI
MUNGKIN
Mrk 9:23 Jawab Yesus:
"Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang
percaya!" (TB)
Mrk 9:23 "Kalau
Aku dapat?" Yesus bertanya. "Segala sesuatu mungkin, asal engkau mempunyai iman."(FAYH)
Percaya adalah
kata kerja sedangkan iman itu kata benda.Dalam bahsa Yunani kata percaya adalah
"πιστευω /pisteuo" merupakan kata kerja dari "πιστις /pistis"
yang merupakan kata benda. Dengan demikian asal kita beriman maka tidak ada
dalam kamus orang percaya sesuatu yang mustahil.
Kalau kita punya
iman sebesar biji sesawi maka kita akan bisa "memindahkan gunung".
Yesus menyebutkan hal ini dalam dua kesempatan.
1. Pasca Yesus dimuliakan Diatas gunung
Yesus Membawa Murid-muridnya ke
sebuah gunung yang sangat tinggi.
Mrk 9:2
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan
bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah
gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian
saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
Gunung yang tinggi secara
tradisional diidentifikasi sebagai Gunung Tabor di Galilea, tetapi gunung ini
letaknya terlalu jauh dari Kaisarea Filipi. Gunung Hermon tampaknya lebih
cocok. Setelah Yesus dimuliakan diatas gunung yang tinggi Yesus mendapati
murid-muridnya (di luar Petrus, Yakobus Yohanes) gagal mengusir setan pada
seorang anak muda yang kerasukan setan yang membuatnya menjadi sakit ayan (σεληνιαζομαι/seleniazomai=
secara hurufiah be lunatick=terkena sinar bulan/tersengat bulan) berpenyakit
ayan (epilepsi, kejang-kejang, sawan babi) dan bisu. Kemudian Yesus menjelaskan
penyebab halitu adalah karena kurangnya iman.
Mat 17:20 Ia berkata
kepada mereka: "Karena kamu
kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman
sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari
tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada
yang mustahil bagimu.
Jadi dengan
demikian besar kemungkinan bahwa Yesus menunjuk gunung tabor/gunung hermon saat
Dia berkata "gunung ini". Dengan demikian yang Yesus maksudkan adalah
bahwa dengan iman murid-muridNya bisa memindahkan gunung tabor/hermon ke laut
asal ada iman.
2. Saat Yesus mengutuk pohon ara.
Pasca peristiwa itu Yesus kembali memberi statment tentang memindahkan gunung.
Mat 21:21 Yesus
menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan
tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan
pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini:
Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.
Kata-kata itu
ditunjukkan kepada para murid setelah kejadian pengutukan
pohon ara. Kelihatannya tidak banyak yang bisa kita hubungkan antara
kejadian itu dengan ajatan mengenai kuasa iman. Meskipun demikian, hubungannya
bisa kita dapat pada tempat dimana kata-kata itu diucapkan. Kata-kata itu
diucapkan pagi hari ketika Tuhan Yesus dan murid-muridNya berjalan dari Betania
ke Yerusalem melintasi Bukit Zaitun. Maka, Yesus merujuk Bukit Zaitun sebagai
"gunung ini" dalam perumpamaanNya itu.
Saat ini banyak
orang Kristen menafsirkan ayat ini seolah-olah yang dimaksud dengan
"gunung ini" adalah sebuah kiasan bagi persoalan-persoaalan manusia.
(Apakah Yesus
menunjuk kepada bukit tempat diri-Nya dimuliakan dan bukit/gunung dimana pohon
ara yang dikutuk Yesus?)
Daripada memperlunak ungkapan tersebut dengan
mengatakan bahwa "gunung" merupakan lambang dari setiap kesulitan,
adalah paling baik kalau membicarakannya secara harfiah. Sekalipun demikian,
harus diingat bahwa iman alkitabiah berarti mengandalkan Sabda Allah yang
dinyatakan oleh-Nya dan juga kehendak-Nya. Karena itu. iman untuk memindahkan gunung
hanya dapat dilaksanakan apabila Allah menyatakan bahwa itulah kehendak-Nya.
Ayat-ayat
tentang memindahkan gunung ini sering jadi cemooh orang yang tidak percaya pada
Alkitab.
Di kota Kairo, Mesir, ada gereja
yang benama Gereja
Samaan, yang lebih dikenal dengan nama Gereja Sampah. Untuk mencapai
gereja yang besar dan luas itu, kita harus melewati pemukiman kumuh tempat
tinggal para pemulung sampah. Namun, begitu sampai di sana kita akan
terkagum-kagum karena gereja ini terbuat dari gunung batu yang dipahat, yaitu
gunung Mukhatam. Berbentuk tribun stadion dengan atap batu gunung, gedung utama
minimal bisa menampung 5.000 orang sekali ibadah.
Yang menarik adalah sejarah yang
berkaitan dengan tempat itu. Pada abad ke 10 ketika Islam menguasai Mesir,
khalifah mereka menantang Uskup Mesir dengan bertanya, “Saya dengar Injil-mu
mengajarkan, bila kamu punya iman sebesar biji sesawi maka kamu bisa
memindahkan gunung. Apa benar?” Ketika Uskup Abraham membenarkan, maka Khalifah
itu memberi mereka waktu tiga hari untuk berdoa agarGunung Mukhatam pindah.
Jika tidak, semua orang Kristen di Mesir akan dibantai. Maka Uskup menyerukan
semua orang Kristen berdoa dan berpuasa, sambil mengimani perkataan Yesus dalam
Markus 11:23, “Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini:
Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi
percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan
terjadi baginya.”
Pada hari keempat, setelah berdoa
tanpa hasil, mereka dikumpulkan di tanah lapang dekat gunung tersebut dan siap
untuk dibantai. Tapi ketika orang percaya kembali berdoa, tiba-tiba terjadilah
mukjizat. Tempat itu bergoncang karena gempa bumi hebat dan Gunung Mukhatam
berpindah sejauh 3 kilometer dari tempat semula.
Tuhan yang Mahakuasa telah
meluputkan orang beriman dari pembinasaan, sehingga kini gereja Koptik Ortodoks
berkembang di Mesir. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Gunung masalah sebesar
apapun bisa disingkirkan jika kita sungguh memintanya dalam doa yang dilandasi
dengan iman. Allah sanggup melakukan apa saja. Pergumulan apapun yang sedang
Anda hadapi hari ini: masalah pekerjaan, keuangan, sakit penyakit - jangan
pernah berputus asa. Berdoa dengan iman, mukjizat-Nya masih berlangsung hingga
kini.
Cuma syaratnya adalah beriman. Iman
sebesar biji sesawi
William Barclay
dalam bukunya Pemahaman Alkitab Setiap Hari menggambarkan biji sesawi sebagai
kiasan yang ‘biasa’ dipakai di dunia Timur. Barclay misalnya menunjukkan
bagaimana orang Yahudi berbicara tentang setetes darah sama kecilnya dengan
biji sesawi; atau pelanggaran kecil terhadap hukum upacara, mereka akan
berbicara tentang pencemaran sekecil biji sesawi (2005:122).
Dalam kitab Matius, Yesus memakai biji sesawi
untuk menggambarkan Kerajaan Sorga dan kemudian menjelaskannya sendiri bahwa
biji itu akan tumbuh menjadi besar dimana ‘burung-burung’ akan bernaung untuk
mendapat perlindungan atasnya (bdk. Matius 13:32). Memang biji sesawi
digambarkan sebagai sebuah biji yang amat kecil, namun seiring dengan
pertumbuhannya ia akan menjadi pohon yang besar. Maka jelas bahwa Yesus
sebenarnya tidak memakai ‘biji yang lain’ seumpama biji mahoni atau durian oleh
karena biji sesawi sudah amat di kenal di daerah Yesus melayani. Dan ‘iman
sebesar biji sesawi’ dalam kitab Matius berada dalam konteks ‘Yesus
menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan’ (Mat. 17:21). Perkataan itu
keluar dari mulut Yesus untuk ‘menegur’ para muridnya yang ternyata tidak bisa
menyembuhkan penyakit yang di derita oleh anak muda tersebut. Dan itu
disebabkan oleh karena para murid ‘kurang percaya’. Maka, dengan agak sedikit
kecewa, Yesus menegur para murid dengan mengatakan: ‘berapa lama lagi Aku harus
tinggal bersama kamu?’
II. II. IMAN
MEMBUAT MASA DEPAN MENJADI MASA KINI
Mrk 11:24 Karena itu
Aku berkata kepadamu: apa saja yang
kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (TB)
Mrk 11:24 Dengarkanlah!
Kalian dapat berdoa meminta apa saja dan bila kalian percaya doa itu telah dikabulkan, kalian akan memperolehnya.(FAYH)
Mrk 11:24 Oleh sebab
itu Aku berkata kepadamu, segala apa saja yang kamu minta dengan berdoa, percayalah bahwa
kamu sedang menerima, dan itu akan terjadi kepadamu. (MILT)
Iman Membuat yang jauh di Surga berada tepat dihadapan saudara. Iman
membuat apa yang jauh di surga menjadi bagian anda.
Ada seorang hamba Tuhan yang
melayani di desa. Sebagian besar jemaatnya adalah menengah ke bawah. Jika
dihitung menurut ukuran manusia, pemasukan yang diterimanya tidak cukup untuk
membiayai hidup keluarganya sehari-hari. Dia selalu mengatakan, "Kami
hidup dengan iman".
Suatu pagi istrinya
mengatakan kepadanya bahwa uang mereka habis dan tidak bisa membeli bahan
makanan. Dia sempat bingung. Ia tidak bsia berhutang atau minta bantuan kepada
siapa-siapa. Lalu, ia memutuskan untuk berdoa kepada Tuhan. Dia akhir doanya,
ia berteriak keras, "Dalam nama Yesus!"
Istrinya yang berada di
luar kamar berteriak.."Pak..Pak…ada bandeng di depan pintu. Tadi ada
kucing membawa bandeng. Karena kaget mendengar teriakan bapak, kucing itu
meninggalkan bandeng nya di depan pintu.” Setelah memastikan tidak ada tetangga
yang merasa kehilangan bandeng, mereka sekeluarga bisa menikmati bandeng.
Ketika merasa tidak berdaya, dia memakai imannya dan mendapati berkat Tuhan.
Saat seseorang
berdoa dengan iman dan tidak bimbang ia dapat menarik masa depan pada masa
kini.
Yak 1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang
sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Iustrasi :
·
Dulu di surabaya ada sorang hambaTuhan mendapat
penglihatan bahwa di Surga itu banyak sekali stok, baik itu makanan, maupun
onderdil tubuh manusia.
Saat seseorang berdoa dengan iman, doa dengan iman
itu besar sekali kuasanya sehingga akan
mampu membawa apapun yang tersedia di Sorga.
Ketika ia mendoakan orang yang jantungnya bermasalah,
maka jantungnya akan sembuh karena sekarang ia punya janntung yang baru.
·
Begitu pula persoalan berkat.
Berkat itu aslinya ada di Surga, siapa yang hidup
benar sesuai Firman dan hidup dalam iman
akan Tuhan curahkan berkatnya secara melimpah. Ketika Tuahn mencurahkan
berkatnya berkatnya akan membentuk saluran baru.
Banyak orang memperbesar dan memperbanyak salurannya
tapi mengabaikan sumbernya. Semuanya akan sia-sia.
·
Apakah mungkin saya hidup berkecukupan sementara
pekerjaan saya adalah pekerjaan sederhana.
III.
III. IMAN
MEMBUAT KITA MAMPU MELIHAT APA YANG TAK TERLIHAT
Ibr 11:1 Iman adalah
dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat.
Iman adalah
sertifikat/BPKB yang meski tidak kelihatan mobilnya/tanahnya kita tahu bahwa
kita punya tanah.
Iman seperti
seorang ibu hamil yang melihat bayinya melalui USG. Meski dia tidak
melihat bayinya secara langsung yang dia
tahu dia punya bayi.
iman membuat
kita mampu melihat apa yang tidak bisa dilihat secara kasat mata.
Bukti
Alkitabiah:
·
Elisa dikepung tentara
Aram
2Raj 6:15 Ketika
pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu
tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah
bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita
perbuat?"
16 Jawabnya:
"Jangan takut, sebab lebih banyak yang
menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
17 Lalu berdoalah
Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka
TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh
dengan kuda dan kereta berapi sekeliling
Elisa.
Bukti Empiris
·
Pengalaman Paul Yongky Cho
Dalam bukunya "Dimensi ke 4" ia mampu
melihat bahwa ia telah menerima jawaban doanya yang minta meja, kursi dan
sepeda sampai ia jadi bahan olokan. Sampai dia ditertawakan karena hamil meja,
kursi dan sepeda.
Akibatnya:
·
Orang yang mampu melihat dengan iman tidak
gampang takut. Karena ia bisa lihat
ü
Kiri Kanannya ada Tuhan
ü
Malaikat sorgawi berkemah disekitar rumah orang
percaya
ü
Ada kuda dan kereta berapi yang menjaga kita
dari pasukan yang ingin mencelakai kita.
ü
kita bisa melihat tangan Tuhan yang pegang
tangan kita. Dulu saya kecil kalau berjalan dengan bapak saya sambil dipegang
tangan saya tak ada yang saya takuti.
·
Orang yang melihat dengan iman tidak gampang
kuatir.
ü
Karena kita tahu ia Allah yang menyediakan.
bahkan melebihi apa yang kita pikirkan.
ü
KU TAK PERLU KUATIR TERHADAP APAPUN
TANGAN-MU YANG PENUH KASIH MENOPANGKU TANPA HENTI
KU TAK PERLU TAKUT ‘TUK MELANGKAH MAJU
HADIRAT-MU YANG BERKUASA MENJAGAKU SENANTIASA
TANGAN-MU YANG PENUH KASIH MENOPANGKU TANPA HENTI
KU TAK PERLU TAKUT ‘TUK MELANGKAH MAJU
HADIRAT-MU YANG BERKUASA MENJAGAKU SENANTIASA
SEPERTI TIANG AWAN YANG MENEDUHKAN DARI TERIK
SIANG
HATIKU S’LALU TENANG DI DALAM TANGAN-MU TUHAN
SEPERTI TIANG API YANG MENERANGI DARI GELAP MALAM
KAU MENJAGAI HIDUPKU DENGAN KEBAIKAN-MU
HATIKU S’LALU TENANG DI DALAM TANGAN-MU TUHAN
SEPERTI TIANG API YANG MENERANGI DARI GELAP MALAM
KAU MENJAGAI HIDUPKU DENGAN KEBAIKAN-MU
No comments:
Post a Comment