Wednesday, April 8, 2015

HATI NURANI DALAM PANDANGAN KRISTEN



HATI NURANI DALAM PANDANGAN KRISTEN

I  KETUT SUNALIS MUADI, S.TH

I.                    I.  DEFENISI HATI  NURANI


Nurani berasal dari kata nur, yang berarti cahaya.Jadi, nuraniyyun, ialah sesuatu yang bersifat cahaya dan menerangi.

Etimologi Hati nurani berasal dari kata Yunani suneidêsis padanan katanya dalam bahasa Latin conscientia memberi kesan bahwa artinya yang biasa ialah pengetahuan pendamping, atau kecakapan untuk pengetahuan bersama dengan dirinya sendiri.

Contoh
-          Ada seorang anak kecil yang bertanya pada ibunya apakah gajah itu sadar bahwa ia gajah?? Dengan kata lain apakah ia mempunyai kemampuan untuk berbicara dengan dirinya? Jawabnya adalah tidak. Karena hal itu hanya dimiliki oleh orang yang punya suneidesis.Untuk itu hanya manusia yang bisa bicara dengan dirinya sendiri.

Hati Nurani merupakan wakil suara Tuhan yang menyelidiki, bersaksi dan berbicara, memberikan perintah dan peringatan ,serta menghakimi orang yang berbuat dosa.
Namun hati nurani tetap tidak pernah mutlak, karena hati nurani tetap adalah ciptaan, dan yang mutlak hanyalah Allah itu sendiri. Pada saat Allah menciptakan manusia maka Allah memberikan Hati Nurani kepada manusia, ini adalah salah satu keunikan yang Allah berikan kepada manusia dibandingkan makhluk ciptaan lainnya, karena manusia diciptakan menurut gambar dan peta teladan Allah, sehingga dengan adanya hati nurani ini maka manusia mempunyai nilai moral. Dan Allah menciptakan fungsi hati nurani yang bersifat netral pada saat pertama kali diciptakan, namun semenjak kejatuhan manusia ke dalam dosa maka suara hati nurani manusia sudah tidak mungkin netral lagi.Oleh karena sejak kejatuhan manusia ke dalam dosa maka hal tersebut merusak semua aspek manusia termasuk hati nurani. Hati nurani memberi kesadaran untuk melakukan keputusan hidup yang benar, memungkinkan kita menjadi saksi yang hidup, Membangun persahabatan yang baik,


II.                  II.  MACAM-MACAM HATI NURANI

Dapat di bedakan menjadi dua yaitu hati nurani retrospektif dan prospektif

a.      Hati nurani retrospektif

Yaitu hati nurani yang memberikan penilaian perbuatan-perbuatan yang telah berlangsung di masa lampau, hati nurani dalam arti retrospektif menuduh atau mencela bila perbuatanya jelek dan menuju atau memberi rasa puas, bila perbuatanya di anggap baik .jadi hati nurani ini merupakan semacam instansi ke hakiman dalam batin kita tentang perbuatan yang telah berlangsung.

Roma 2:15  Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduhatau saling membela.(TB)

Roma 2:15  Mereka menunjukkan bahwa dalam hatinya ada tertulis tuntutan hukum Taurat. Kadang-kadang hati nuraninya mengatakan bahwa mereka melakukan hal yang salah, dan itu membuatnya merasa bersalah.Kadang-kadang hati nuraninya mengatakan bahwa mereka melakukan hal yang benar, dan itu membuatnya merasa tidak bersalah. (VMD)


b.      Hati nurani prospektif

Yaitu hati nurani yang melihat ke masa depan dan menilai perbuatan-perbuatan kita yang akan datang. Hati nurani dalam arti ini mengajak kita untuk melakukan sesuatu atau  -seperti barang kali lebih banyak terjadi-  mengatakan  “jangan” dan melarang untuk melakukan sesuatu .


III.                FUNGSI HATI NURANI

1.      Berfungsi sebagai indeks(Petunjuk).

Roma 2:14-15

14  Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat,
maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.

15  Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati merekadan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.

Hati nurani menjadi petunjuk dan penuntun pada kebajikan. Paulus mengatakan, “Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri” (ay. 14). Ayat ini berarti, sekalipun manusia sudah jatuh dalam dosa, dan dosa telah merusak seluruh aspek dirinya, termasuk fungsi hati nurani, namun hati nurani masih memiliki peran dan fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu mengendalikan atau menuntun dirinya pada kebajikan-kebajikan yang bersifat umum. Itu sebabnya, dalam istilah teologi, “hati nurani” dipandang sebagai alat Tuhan untuk menyata-kan keberadaan-Nya secara umum (wahyu umum). Maka orang berdosa, yang mengikuti kebajikan hati nuraninya, mereka “nampak” berbuat apa yang benar, sesuai tuntutan hukum Taurat (ay. 15).

Orang yang melakukan Hukum Taurat dengan sempurna pasti akan dibenarkan.

Roma 2:13  Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Tauratyang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.

Gal 3:12  Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.

Tapi adakah manusia yang sanggup melakukan HT secara sempurna, karena saat kita mentaati yang satu dan mengabaikan yang lain itu tetap melanggar.

Yak 2:10  Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.(TB)

Yak 2:10  Orang yang melanggar salah satu dari hukum-hukum Allah, berarti melanggar seluruhnya.(BIS)


Oleh karena hukum tidak seorangpun berhasil melakukan hokum taurat dengan sempurna maka HT hanya menjadi petunjuk dan penuntun kepada Kristus.

Gal 3:24  Jadihukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.

Oleh karena manusia punya hati nurani maka pada dasarnya orang yang tidak percaya adanya Tuhan(atheis) akan melawan hatinuraninya sendiri.

Contoh:
-          Orang atheis yang berterima kasih pada Tuhan karena menang debat. Berkata Terima kasih Tuhan.

2.     Hati nurani berfungsi sebagai iudex/sebagai hakim.

Roma 2:15  Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduhatau saling membela.(TB)

Sekalipun hati nurani manusia sudah rusak, tapi fungsinya dalam menyadarkan manusia akan dosa, masih ada. Itulah sebabnya Paulus mengatakan, bahwa dalam hati nurani terjadi “saling menuduh atau membela” (ay. 15).


3.     Hati nurani berfungsi sebagai Vindex (Penghukum)

Dalam hati manusia, sebelum bertindak atau berbuat sesuatu, ia sudah mempunyai kesadaran atau pengetahuan umum bahwa da yang baik dan ada yang buruk. Setiap orang memiliki kesadaran moral tersebut, walaupun kadar kesadarannya berbeda-beda.

Pada saat suatu tindakan itu dilakukan, suara hati akan mengatakan perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati akan mendorong supaya perbuatan itu dilakukan. Dan jika perbuatan itu buruk, kata hati akan melarang perbuatan untuk dilakukan. Dan akan terus bekerja dengangan mendorong perbuatan baik dan melarang perbuatan buruk.

Sesudah suatu tindakan atau perbuatan, maka kata hati muncul sebagai hakim yang memberi vonis. Untuk perbutan yang baik, kata hati akan memberi tanda lewat perasaan positif dengan pujian yang membuat orang merasa senang, bangga, tenang dsb. Namun jika perbuatan itu buruk maka ia akan memberi tanda lewat perasaan yang muncul, karena suara hati mencela perbuatan tersebut sehingga orang merasa gelisah, malu, menyesal, putus asa dsb.

Contoh
Ayub yang setia dapat mengatakan, ”Pada kebenaranku aku berpegang, dan aku tidak akan melepaskannya; hatiku tidak akan mencela aku bahkan sehari pun dalam masa hidupku.”* (Ayub 27:6)
Ayub mendengarkan baik-baik hati nuraninya, membiarkannya membimbing semua tindakan dan keputusannya. Maka, dengan perasaan benar-benar puas ia dapat mengatakan bahwa hati nuraninya tidak mencelanya, atau menyiksanya, dengan rasa malu dan rasa bersalah.
Perhatikan kontras antara Ayub dan Daud.Daud berlaku tidak respek terhadap Saul, raja yang diurapi Yehuwa.”Sesudah itu hati Daud terus menyalahkan dia.” (1 Samuel 24:5)
1 Sam 24:5  (24-6) Kemudian berdebar-debarlahhati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;
1 Sam 24:5  (24-6) Tetapi kemudian hati kecilnya menjadi gelisah.(FAYH)
1 Sam 24:5  (24-6) Tetapi setelah itu, Daud merasa bersalah karena ia telah melakukan hal itu.(BIS)
Sengatan tajam hati nurani itu jelas bermanfaat bagi Daud karena mengajarnya untuk tidak mengulangi perbuatan yang tidak memperlihatkan respek.
Untuk itu orang yang nuraninya masih baik akan gelisah, berdebar-debar saat seseorang melakukan kesalahan.


IV.               III.  HAL-HAL YANG BISA TERJADI TERHADAP HATI NURANI

1.      Hati Nurani Bisa Lemah dan Ternoda

“Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.” (1 Korintus 8:7)

2.      Hati Nurani Bisa Jahat

Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahatdan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.” (Ibrani 10:22).
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa semenjak kejatuhan manusia ke dalam dosa maka hati nurani sudah tidak netral dan berfungsi sebagaimana aslinya pada saat diciptakan (pada saat manusia belum jatuh ke dalam dosa, fungsi hati nurani bersifat netral dan murni).Artinya fungsi hati nurani telah tercemar semenjak manusia jatuh kedalam dosa, yang mengakibatkan terjadinya polusi hati nurani.Semua fungsi hati nurani masih tetap ada, tetapi tidak mungkin semurni aslinya.

Seperti halnya seseorang yang terkena penyakit, maka organ tubuhnya masih tetap bekerja, namun tidak sempurna seperti sebelumnya.Demikian juga halnya dengan fungsi hati nurani manusia yang masih memberikan pentunjuk, namun pentunjuknya sudah tidak lagi seperti seharusnya.Dan juga hati nurani masih memberikan peringatan, tetapi peringatannya lemah.Dan masih juga memberikan penghakiman, namun penghakimannya itu kurang berani, dll.

Inilah yang di dalam Teologi disebut sebagai Total Depravity (Kerusakan Total).
Prinsip “Kerusakan Total” ini bukan berarti tidak berfungsi sama sekali dan tidak berguna lagi, tetapi semua penggunaannya sudah terkena polusi, atau dengan kata lain sudah tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.

Macam-macam Polusi Hati Nurani:

1.      Polusi Kebudayaan

Sesuatu yang dianggap baik di suatu daerah belum tentu dianggap baik di daerah lainnya. Setiap kebudayaan menghasilkan suatu norma yang mengakibatkan hati nurani dipengaruhi oleh norma-norma yang ditumpuk oleh kebudayaan itu, sehingga hati nurani itu sudah tidak bersifat netral lagi.

Misalkan saja apa yang baik menurut kebudayaan Barat, belum tentu baik menurut kebudayaan di Timur.

2.      Polusi Agama

Ada agama yang memperbolehkan suami mempunyai istri lebih dari satu, namun ada agama yang tidak mengizinkan hal tsb.Sehingga bagi orang yang menganut agama yang mengizinkan beristri lebih dari satu, hati nuraninya bisa menerima hal tersebut karena memang diizinkan oleh agamanya. Sebaliknya orang yang menganut agama yang tidak mengizinkan beristri lebih dari satu, maka pada saat ia berpoligami maka hati nuraninya menegor dirinya.


Atau contoh lainnya ,ada agama yang tidak memperbolehkan makan daging tertentu seperti sapi, babi, dll.

Maka orang yang menganut agama yang tidak memperbolehkan makan daging sapi karena hewan sapi dianggap hewan suci, maka pada saat ia makan daging tersebut(baik tanpa sengaja atau disengaja) maka hati nuraninya akan menegor dirinya. Sebaliknya bagi yang bukan penganut agama tersebut , tidak menjadi masalah hati nuraninya pada saat makan daging sapi tsb.
Sehingga dengan demikian agama pun ikut mempengaruhi polusi dari hati nurani.

Contoh terorisme

Misalnya pembunuhan yang dilakukan kaum teroris, bisa jadi didorong oleh suara hati.Klaim hati nurani sulit dibuktikan dan mudah dibelokkan untuk melakukan kejahatan.

3.      Polusi Kebiasaan

Ketika seseorang berbuat dosa berulang kali, lama kelamaan ia menjadi orang yang sudah terbiasa berbuat dosa. Dan pada akhirnya ia tidak lagi peka terhadap dosa.
Ketika sesuatu hal yang kita ketahui salah, tetapi dilakukan seringkali maka kita mulai membangun sebuah benteng untuk membenarkan dosa yang kita buat tersebut.

Contoh :
Deni hari ini tidak belajar untuk ulangan Matematika yang akan dilaksanakan hari ini. Ia kemudian mencari cara agar ia tetap mendapatkan nilai baik, akhirnya ia menyontek. Suara hati yang memberinya kesadaran tidak dihiraukannya Karena tidak ketahuan maka ia mengulang perbuatan itu berulangkali, sampai menjadi suatu kebiasaan, sehingga ia tidak lagi peka apakah perbuatan itu benar atau salah.

4.      Rasionalisasi
Alasan yang selalu dibuat seolah-olah benar akan mengacaukan suara hati kita sampai kita sulit untuk membuat keputusan karena segala yang baik dan benar yang harus kita lakukan dibutakan oleh rasionalisasi yang kita buat.

V.                 IV.   CARA PEMBAHARUAN HATI NURANI
Jika hati nurani manusia telah terpolusi semenjak kejatuhan manusia ke dalam dosa, lalu bagaimana hati nurani manusia bisa menjadi murni kembali seperti pada saat diciptakan??

Alkitab mengatakan bahwa pembaharuan hati nurani hanya dapat dilakukan oleh 3 kekuatan saja
1. Firman Allah

Maz 119:9
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih?
Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

1 Pet 1:22
Karena
kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

Yoh 17:17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.



2. Darah Kristus

Seseorang dpat dibersihkan hati nuraninya hanya dengan darah Yesus Kristus

1 Yoh 1:7
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan
darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

Ibr 9:14
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.


3. Gerakan Roh Kudus

1 Ptr 1:2
yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan
yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

Kis 15:8-9
8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia
menyucikan hati mereka oleh iman
.

Kesimpulannya hanya Allah Tritunggal yang dapat membersihkan dosa seseorang.Tidak seorang manusiapun yang dapat membersihkan hati nurani seseorang.



AMIN

No comments:

Post a Comment