OTORITAS
Apakah
otoritas itu? Otoritas adalah wewenang, hak atau kuasa untuk mewajibkan
kepatuhan. Dari segi iman Kristen, Allah mempunyai hak, kedaulatan dan kuasa
tertinggi untuk menuntut kepatuhan dari ciptaan, karena Dialah sang Pencipta
dan Tuhan segala bangsa. Allah juga berdaulat menetapkan semua otoritas
yang ada, baik orang tua, pemerintah, atasan dalam pekerjaan, dan pemimpin
rohani.
I.
SUMBER OTORITAS
Rm
13:1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya,
sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan
pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Rm
13:2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan
siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
Bandingkan dengan Terjemahan MILT
Rm
13:1 Biarlah setiap jiwa tunduk kepada otoritas yang mengatasinya,
sebab tidak ada otoritas kecuali dari Allah;
dan otoritas yang ada adalah yang telah
ditetapkan oleh Allah.
Rm
13:2 Maka dari itu, orang yang melawan
kepada otoritas, ia menentang pada ketetapan Allah; dan mereka yang menentang
akan menerima hukuman atas dirinya sendiri.
(MILT)
II.
FUNGSI OTORITAS
Kecenderungan banyak orang adalah independen, tidak
bergantung dan bertanggung jawab kepada siapa pun. Dengan demikian, merasa
bebas berbuat sekehendaknya sendiri, tanpa pengayoman dan pengawasan. Inilah
awal dari kekacauan dan bencana!
Allah menetapkan seseorang atau beberapa orang di atas kita
untuk kebaikan kita. Mereka seperti payung yang melindungi kita. Payung-payung
tersebut adalah otoritas yang telah ditetapkan Allah dalam kehidupan kita.
Payung otoritas itu bisa merupakan bentuk hubungan antara
suami dan istri (Efesus 5:22-24),
22 Hai
isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
23 karena
suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah
yang menyelamatkan tubuh.
24 Karena
itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada
suami dalam segala sesuatu.
Orang tua dan anak (Efesus 6:1-3),
1 Hai
anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
2
Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang
penting, seperti yang nyata dari janji ini:
3 supaya
kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
FAYH......1 ANAK-ANAK, taatilah orang tuamu, karena Allah telah memberi mereka wewenang
atas kamu.
2
Hormatilah ibu bapamu. Dari Sepuluh Hukum Allah, inilah yang pertama
yang diakhiri dengan janji.
3 Dan
inilah janji itu: bahwa jika kamu menghormati ibu-bapamu, kamu akan
panjang umur, dan hidupmu penuh dengan berkat.
pemerintah dan masyarakat (Roma
13:1-5),
1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada
pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan
oleh Allah.
2 Sebab
itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang
melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
atasan dan bawahan dalam pekerjaan
(Efesus 6:5-8),
5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan
gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,
6 jangan
hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai
hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,
7 dan yang
dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan
dan bukan manusia.
8 Kamu
tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah
berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.
para pemimpin rohani dan jemaat
(Ibrani 13:7,17).
7 Ingatlah
akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu.
Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai
orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan
melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan
membawa keuntungan bagimu.
Apapun warna payung itu, berapapun
besar payung itu, bahkan seandainya payung itu berlubang, hendaknya kita jangan
keluar dari payung itu.
III.
SIKAP YANG BENAR TERHADAP OTORITAS
Bagaimana sikap kita terhadap otoritas?
Tunduk dan taat
Tunduk, artinya menerima dan menghormati otoritas yang atas
kita. Taat, artinya melakukan perintah selama otoritas diatas kita tersebut
tidak membawa kita berbuat dosa, sesuai aturan kebenaran dan sesuai dengan
firman Tuhan.
melawan otoritas dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu: (1)
egoisme adalah sikap mementingkan diri sendiri, sulit diatur dan tidak
mengikuti aturan, lebih mengutamakan perasaan dan keinginan sendiri; (2)
pemberontakan yaitu sikap konfrotasi terhadap otoritas yang disebabkan berbagai
hal seperti kekecewaan atau ketidakpuasan terhadap otoritas, hingga
menghasilkan gosip, penghakiman dan konflik yang tak terselesaikan. Memberontak
terhadap otoritas merupakan menyebabkan kekakacauan. Seorang istri yang tidak
mau tunduk pada otoritas suaminya atau seorang suami yang tidak mau tunduk pada
otoritas Kristus telah menjadi penyebab utama kekacauan dalam rumah tangga.
Seorang staf yang tidak tidak mau tunduk pada otoritas pimpinannya menyebabkan
ia kehilangan kesempatan bahkan kehilangan otoritas.
PERKECUALIAN
Namun kita boleh tidak taat dan
tunduk ketika perintah tersebut bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan.
Sebagai contoh, bidan-bidan tidak mau menaati perintah Raja Mesir untuk
membunuh bayi-bayi Ibrani karena tidak sesuai dengan kehendak Allah (Keluaran
1:15-21),
15
¶ Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang
menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:
16 "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani
pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak
laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia
hidup."
17 Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan
tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan
bayi-bayi itu hidup.
Daniel dan kawan-kawannya
menolak untuk menyembah ilah lain selain Allah (Daniel 3: 13-18).
13 Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam
marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap.
Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja,
14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka:
"Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja
dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu
mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan
berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu!
Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke
dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu
dari dalam tanganku?"
16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab
raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku
dalam hal ini.
17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup
melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala
itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku
mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan
menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
Kita tunduk kepada pemimpin,
bukan karena kita mengidolakan mereka atau membalas perbuatan baik mereka,
tetapi karena hal itu diperintahkan Tuhan dan bukti penundukan diri kita kepada
Tuhan. Jika kita tidak dapat tunduk kepada pemimpin yang kelihatan, maka tidak
mungkin kita bisa tunduk kepada Allah yang tidak kelihatan.
Jangan Menyalahgunakan Otoritas
Secara negatif, sikap yang harus dihindari orang Kristen
terhadap otoritas adalah Pertama, penyalahgunaan terhadap otoritas;
Penyalahgunaan otoritas, terjadi saat seseorang menggunakan kewenangan yang
dimiliki untuk kepentingan yang salah; atau saat ia bertindak sewenang-wenang
terhadap yang seharusnya dipimpin dan diayomi.
IV.
AKIBAT-AKIBAT KALAU TUNDUK DAN TAAT PADA OTORITAS
ª
Terhindar dari hukuman baik dari otoritas
itu sendiri maupun dari Tuhan
Rm
13:1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya,
sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan
pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Rm
13:2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan
siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
ª
Diberkati
FAYH......1 ANAK-ANAK, taatilah orang tuamu, karena Allah telah memberi mereka wewenang
atas kamu.
2 Hormatilah
ibu bapamu. Dari Sepuluh Hukum Allah, inilah yang pertama yang diakhiri dengan
janji.
3 Dan
inilah janji itu: bahwa jika kamu menghormati ibu-bapamu, kamu akan
panjang umur, dan hidupmu penuh dengan berkat.
Ex......Iwan dan Edi
ª
Setan lari dari kita
Yak 4:7
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari
padamu!
ª
Finishing Well
Yoab adalah orang yang luar
biasa, hebat, dan jagoan. Dia adalah panglima perang Daud (2 Sam 20:23), dia memimpin dan
memenangkan banyak peperangan (2 Sam 10:9-14),
dan Yoab juga pernah menguatkan Daud saat Daud bersedih hati atas kematian
Absalom (2 Sam 19:4-7).
Namun, Yoab sering bertindak di luar perintah Daud. Dia tidak tunduk dan taat terhadap Daud sebagai otoritasnya. Yoab membunuh Abner, padahal Daud sudah mengadakan perjanjian dengan Abner untuk membiarkan Abner selamat (2 Sam 3:26-29). Yoab juga membunuh Absalom, anak Daud. Padahal Daud sudah memberikan perintah untuk memperlakukan Absalom dengan baik (2 Sam 18:5 & 2 Sam 18:11-15). Yoab juga membunuh Amasa, panglima perang Yehuda (2 Sam 20:8-10).
Dan akhirnya Yoab dihasut untuk melakukan pemberontakan bersama Adonia (1 Raj 1:7). Akibatnya Yoab tidak finishing well, dia dibunuh ketika Salomo bertahta menjadi raja Israel (1 Raj 2:28-35).
Orang yang luar biasa, hebat, dan memiliki potensi yang besar jika tidak taat dan tunduk terhadap otoritas, maka dia akan dengan mudah dihasut untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak benar (dosa). Dan akhirnya tidak finishing well dalam hidupnya. Pertumbuhan kita sangat dipengaruhi oleh ketaatan dan ketundukan kita terhadap otoritas.
Namun, Yoab sering bertindak di luar perintah Daud. Dia tidak tunduk dan taat terhadap Daud sebagai otoritasnya. Yoab membunuh Abner, padahal Daud sudah mengadakan perjanjian dengan Abner untuk membiarkan Abner selamat (2 Sam 3:26-29). Yoab juga membunuh Absalom, anak Daud. Padahal Daud sudah memberikan perintah untuk memperlakukan Absalom dengan baik (2 Sam 18:5 & 2 Sam 18:11-15). Yoab juga membunuh Amasa, panglima perang Yehuda (2 Sam 20:8-10).
Dan akhirnya Yoab dihasut untuk melakukan pemberontakan bersama Adonia (1 Raj 1:7). Akibatnya Yoab tidak finishing well, dia dibunuh ketika Salomo bertahta menjadi raja Israel (1 Raj 2:28-35).
Orang yang luar biasa, hebat, dan memiliki potensi yang besar jika tidak taat dan tunduk terhadap otoritas, maka dia akan dengan mudah dihasut untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak benar (dosa). Dan akhirnya tidak finishing well dalam hidupnya. Pertumbuhan kita sangat dipengaruhi oleh ketaatan dan ketundukan kita terhadap otoritas.
ª
Kita memiliki otoritas yang Kokoh
Ams
16:12 ¶ Melakukan kefasikan adalah
kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran.
Orang
Kristen harus diingatkan bahwa posisi yang dipegangnya dan didapatnya
saat ini adalah karena Tuhan yang memberikan dan menetapkannya, entah ia
sebagai pemegang otoritas atau yang berada dibawah otoritas. Jika seseorang
menginginkan posisi itu tetap kokoh, ia harus belajar untuk hidup benar
dihadapan Tuhan. Amsal 16:12 mengatakan: “.. tahta menjadi kokoh oleh
kebanaran”. Hidup benar dihadapan Tuhan, bertanggung jawab, kesetiaan dan
ketekunan dalam melaksanakan hal-hal yang dipercayakan, maka Tuhan akan
memberikan promosi untuk hal-hal yang lebih besar lagi. Sebaliknya, keluar dari
otoritas menyebabkan kehilangan kesempatan.
AMIN
No comments:
Post a Comment