Wednesday, April 8, 2015

OTORITAS



OTORITAS
Apakah otoritas itu? Otoritas adalah wewenang, hak atau kuasa untuk mewajibkan kepatuhan. Dari segi iman Kristen, Allah mempunyai hak, kedaulatan dan kuasa tertinggi untuk menuntut kepatuhan dari ciptaan, karena Dialah sang Pencipta dan Tuhan segala bangsa.  Allah juga berdaulat menetapkan semua otoritas yang ada, baik orang tua, pemerintah, atasan dalam pekerjaan, dan pemimpin rohani.

        I.            SUMBER OTORITAS

Rm 13:1   Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Rm 13:2  Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

Bandingkan dengan Terjemahan MILT

Rm 13:1  Biarlah setiap jiwa tunduk kepada otoritas yang mengatasinya, sebab tidak ada otoritas kecuali dari Allah; dan otoritas yang ada adalah yang telah ditetapkan oleh Allah.
Rm 13:2  Maka dari itu, orang yang melawan kepada otoritas, ia menentang pada ketetapan Allah; dan mereka yang menentang akan menerima hukuman atas dirinya sendiri.  (MILT)



      II.            FUNGSI OTORITAS
Kecenderungan banyak orang adalah independen, tidak bergantung dan bertanggung jawab kepada siapa pun. Dengan demikian, merasa bebas berbuat sekehendaknya sendiri, tanpa pengayoman dan pengawasan. Inilah awal dari kekacauan dan bencana!
Allah menetapkan seseorang atau beberapa orang di atas kita untuk kebaikan kita. Mereka seperti payung yang melindungi kita. Payung-payung tersebut adalah otoritas yang telah ditetapkan Allah dalam kehidupan kita.

Payung otoritas itu bisa merupakan bentuk hubungan antara

*      suami dan istri (Efesus 5:22-24),

22  Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
23  karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
24  Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.

*      Orang tua dan anak (Efesus 6:1-3),

1   Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
2  Hormatilah ayahmu dan ibumu  —  ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
3  supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.


FAYH......1 ANAK-ANAK, taatilah orang tuamu, karena Allah telah memberi mereka wewenang atas kamu.
2  Hormatilah ibu bapamu. Dari Sepuluh Hukum Allah, inilah yang pertama yang diakhiri dengan janji.
3  Dan inilah janji itu: bahwa jika kamu menghormati ibu-bapamu, kamu akan panjang umur, dan hidupmu penuh dengan berkat.

*      pemerintah dan masyarakat (Roma 13:1-5),

1  Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
2  Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

*      atasan dan bawahan dalam pekerjaan (Efesus 6:5-8),

5  Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,
6  jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,
7  dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.
8  Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.

*      para pemimpin rohani dan jemaat (Ibrani 13:7,17).

7  Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.

17  Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

*      Apapun warna payung itu, berapapun besar payung itu, bahkan seandainya payung itu berlubang, hendaknya kita jangan keluar dari payung itu. 

    III.            SIKAP YANG BENAR TERHADAP OTORITAS

Bagaimana sikap kita  terhadap otoritas?
*      Tunduk dan taat
Tunduk, artinya menerima dan menghormati otoritas yang atas kita. Taat, artinya melakukan perintah selama otoritas diatas kita tersebut tidak membawa kita berbuat dosa, sesuai aturan kebenaran dan sesuai dengan firman Tuhan.
melawan otoritas dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu: (1) egoisme adalah  sikap mementingkan diri sendiri, sulit diatur dan tidak mengikuti aturan, lebih mengutamakan perasaan dan keinginan sendiri; (2) pemberontakan yaitu sikap konfrotasi terhadap otoritas yang disebabkan berbagai hal seperti kekecewaan atau  ketidakpuasan terhadap otoritas, hingga menghasilkan gosip, penghakiman dan konflik yang tak terselesaikan. Memberontak terhadap otoritas merupakan menyebabkan kekakacauan. Seorang istri yang tidak mau tunduk pada otoritas suaminya atau seorang suami yang tidak mau tunduk pada otoritas Kristus telah menjadi penyebab utama kekacauan dalam rumah tangga. Seorang staf yang tidak tidak mau tunduk pada otoritas pimpinannya menyebabkan ia kehilangan kesempatan bahkan kehilangan otoritas.
PERKECUALIAN
Namun kita boleh tidak taat dan tunduk ketika perintah tersebut bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Sebagai contoh, bidan-bidan tidak mau menaati perintah Raja Mesir untuk membunuh bayi-bayi Ibrani karena tidak sesuai dengan kehendak Allah (Keluaran 1:15-21),
15 ¶  Raja Mesir juga memerintahkan kepada bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya:
16  "Apabila kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin, kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak perempuan, bolehlah ia hidup."
17  Tetapi bidan-bidan itu takut akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.

Daniel dan kawan-kawannya menolak untuk menyembah ilah lain selain Allah (Daniel 3: 13-18).
13  Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja,
14  berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
15  Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
16  Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
17  Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
18  tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

Kita tunduk kepada pemimpin, bukan karena kita mengidolakan mereka atau membalas perbuatan baik mereka, tetapi karena hal itu diperintahkan Tuhan dan bukti penundukan diri kita kepada Tuhan. Jika kita tidak dapat tunduk kepada pemimpin yang kelihatan, maka tidak mungkin kita bisa tunduk kepada Allah yang tidak kelihatan.


*      Jangan Menyalahgunakan Otoritas
Secara negatif, sikap yang harus dihindari orang Kristen terhadap otoritas adalah Pertama, penyalahgunaan terhadap otoritas; Penyalahgunaan otoritas, terjadi saat seseorang menggunakan kewenangan yang dimiliki untuk kepentingan yang salah; atau saat ia bertindak sewenang-wenang terhadap yang seharusnya dipimpin dan diayomi.

   IV.            AKIBAT-AKIBAT KALAU TUNDUK DAN TAAT PADA OTORITAS
ª      Terhindar dari hukuman baik dari otoritas itu sendiri maupun dari Tuhan

Rm 13:1   Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
Rm 13:2  Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

ª      Diberkati

FAYH......1 ANAK-ANAK, taatilah orang tuamu, karena Allah telah memberi mereka wewenang atas kamu.
2  Hormatilah ibu bapamu. Dari Sepuluh Hukum Allah, inilah yang pertama yang diakhiri dengan janji.
3  Dan inilah janji itu: bahwa jika kamu menghormati ibu-bapamu, kamu akan panjang umur, dan hidupmu penuh dengan berkat.

Ex......Iwan dan Edi

ª      Setan lari dari kita

Yak 4:7  Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

ª      Finishing Well

Yoab adalah orang yang luar biasa, hebat, dan jagoan. Dia adalah panglima perang Daud (2 Sam 20:23), dia memimpin dan memenangkan banyak peperangan (2 Sam 10:9-14), dan Yoab juga pernah menguatkan Daud saat Daud bersedih hati atas kematian Absalom (2 Sam 19:4-7).

Namun, Yoab sering bertindak di luar perintah Daud. Dia tidak tunduk dan taat terhadap Daud sebagai otoritasnya. Yoab membunuh Abner, padahal Daud sudah mengadakan perjanjian dengan Abner untuk membiarkan Abner selamat (2 Sam 3:26-29). Yoab juga membunuh Absalom, anak Daud. Padahal Daud sudah memberikan perintah untuk memperlakukan Absalom dengan baik (2 Sam 18:5 & 2 Sam 18:11-15). Yoab juga membunuh Amasa, panglima perang Yehuda (2 Sam 20:8-10).

Dan akhirnya Yoab dihasut untuk melakukan pemberontakan bersama Adonia (1 Raj 1:7). Akibatnya Yoab tidak finishing well, dia dibunuh ketika Salomo bertahta menjadi raja Israel (1 Raj 2:28-35).

Orang yang luar biasa, hebat, dan memiliki potensi yang besar jika tidak taat dan tunduk terhadap otoritas, maka dia akan dengan mudah dihasut untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak benar (dosa). Dan akhirnya tidak finishing well dalam hidupnya. Pertumbuhan kita sangat dipengaruhi oleh ketaatan dan ketundukan kita terhadap otoritas.

ª      Kita memiliki otoritas yang Kokoh
Ams 16:12 ¶  Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran.
Orang Kristen harus diingatkan bahwa posisi yang dipegangnya dan  didapatnya saat ini adalah karena Tuhan yang memberikan dan menetapkannya, entah ia sebagai pemegang otoritas atau yang berada dibawah otoritas. Jika seseorang menginginkan posisi itu tetap kokoh, ia harus belajar untuk hidup benar dihadapan Tuhan. Amsal 16:12 mengatakan: “.. tahta menjadi kokoh oleh kebanaran”. Hidup benar dihadapan Tuhan, bertanggung jawab, kesetiaan dan ketekunan dalam melaksanakan hal-hal yang dipercayakan, maka Tuhan akan memberikan promosi untuk hal-hal yang lebih besar lagi. Sebaliknya, keluar dari otoritas menyebabkan kehilangan kesempatan.


AMIN

No comments:

Post a Comment