Sunday, March 24, 2013

Kaya Di hadapan Allah



KAYA DI HADAPAN ALLAH
Oleh:Ev.I Ketut Sunalis Muadi, S.Th
LUKAS 12:13-21
13   Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
14  Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
15  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
16  Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
17  Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
18  Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
19  Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
20  Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
21  Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

D
iceritakan bahwa ada seorang muda yang datang pada Yesus. Orang muda ini memohon  atau meminta Yesus agar ia mau berbicara dengan saudaranya (entah adik atau kakaknya) untuk  berbagi warisan dengan dia. Anehnya Tuhan tidak bersedia melakukan apa yang diminta oleh pemuda tersebut. Malahan Yesus memberi nasehat kepada pemuda yang mengadu tersebut agar tidak tamak. Selain itu, Yesus juga memberikan sebuah perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh sebagai mana kita baca tadi.
Dalam ayat 21 dari bacaan kita tadi, ditegaskan bahwa orang kaya yang bodoh tersebut meskipun kaya dalam kacamata dunia namun dihadapan Allah ia tidaklah kaya. Dengan kata lain orang kaya yang bodoh tersebut bisa di sebut juga dengan: “Orang Kaya tapi miskin”
            Dalam Alkitab sebutan  KAYA TAPI MISKIN juga diterima oleh sebuah jemaat yang menerima surat dari Tuhan Yesus yaitu jemaat Laodikia.
WAHYU 3:17  Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,



Karena letaknya begitu strategis, maka kota ini menjadi pusat perdagangan yg sangat makmur, terutama pada zaman pemerintahan Romawi. Ketika kota itu hancur karena gempa bumi yg hebat thn 60 M, kota itu sanggup menolak tawaran bantuan biaya pembangunan kembali dari kaisar. Laodikia menjadi pusat yg penting untuk perbankan dan pertukaran. Dan karena terletak di lembah S Likus yg lebar, kota ini dikelilingi oleh tanah yg subur (S Likus adalah anak S Meander). Produksinya yg terkenal antara lain adalah jubah dari wol hitam yg berkilau, dan Laodikia juga terkenal sebagai pusat ilmu kesehatan mata.
Karena makmur dan suburnya kota Laodikia secara otomatis makmur,demikian halnya  juga dengan jemaatnya. Jadi secara materi memang jemaat Laodikia adalah jemaat yang berkelimpahan alias kaya raya. Namun secara rohani mereka adalah jemaat yang miskin, melarat dan malang. Dengan kata lain jemaat Laodikia adalah jemaat yang kaya tapi miskin. Mereka kaya dihadapan manusia tapi tidak kaya dihadapan Allah.
            Berbalik seratus delapan puluh derajat dari serita tentang orang kaya tadi dan juga dengan jemaat Laodikia,  ada sebuah jemaat yang disebut dengan sebutan MISKIN TAPI KAYA. Jemaat tersebut adalah jemaat Smirna.

Wahyu 2:8-9
  "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
9  Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu  —  namun engkau kaya  —  dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Dari apa yang sudah saya  bahas tadi, ada kesimpulan yang bisa ditarik adalah bahwa: saudara dan saya harus kaya di hadapan Allah.Namun mengkin ada yang bertanya:” Bukankah dalam Alkitab dikatakan bahwa berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah?”.

Mat 5:3  "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Hal ini berbeda karena kata "berbahagia" ini menunjuk kepada kesejahteraan semua orang yang karena hubungan mereka dengan Kristus dan Firman-Nya, menerima Kerajaan Allah, yang meliputi kasih, perhatian, keselamatan dan kehadiran Allah hari lepas hari
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jikalau kita ingin menerima berkat-berkat Kerajaan Allah; kita harus dituntun oleh cara dan nilai Allah yang dinyatakan dalam Alkitab dan bukan oleh cara dan nilai dunia ini. Salah satu syaratnya adalah "miskin di hadapan Allah". Kita harus sadar dan rendah hati bahwa kita tidak dapat memenuhi kebutuhan rohani kita sendiri; kita membutuhkan hidup, kuasa, dan kasih karunia yang datang dari Roh Kudus untuk mewarisi Kerajaan Allah. Rendah hati atau tidak sombong dalam konteks masuk Kerajaan Allah adalah maksud dari frase “miskin dihadapan Allah”.

Pada kesempatam ini kita akan belajar tetang orang-orang yang kaya tapi miskin di hadapan Allah. Orang-orang yang bagaimanakah yang di sebut kaya tapi miskin dalam penilaian Allah? Untuk itu kita akan berusaha mencari tahu tentang orang yang kaya tapi  miskin tersebut.

I.                   MEREKA ADALAH ORANG YANG MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI.
Dalam Luk 12:21  , Yesus mengatakan bahwa ukuran kaya di hadapan Tuhan bukan diukur seberapa banyak hartanya tapi diukur dari : Untuk siapa harta itu dikumpulkan.
Luk 12:21  Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Tuhan Yesus menentang sekali sikap yang hanya mementingkan diri sendiri dan mengabaikan sama sekali kepantingan orang lain. Orang yang meskipun secara materi kaya, tapi kalau mengumpulkan harta hanya bagi dirinya sendiri, mengumpulkan harta karena di dorong sifat egois adalah orang yang kaya tapi miskin.
Mengumpulkan harta pada prinsipnya tidak salah. Benar atau salahnya ditentukan motivasi dan tujuan dari mengumpulkan harta tersebut. Kalau ternyata motivasi dan tujuannya adalah sikap mementingkan diri sendiri(Egoisme), maka di sinilah letak masalahnya. Mengapa sikap mementingkan diri ini begitu di ditentang oleh Alkitab?

1.      Karena tidak sesuai dengan panggilan orang Kristen.

Orang Kristen dipanggil untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri tapi dipanggil untuk memikirkan kepentingan orang lain juga.

Flp 2:3  dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Flp 2:4  dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
1Kor 10:33  Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.

2.      Karena tidak sesuai dengan Kasih Kristen.
1Kor 13:5  Ia (kasih)  tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

3.      Karena tidak sesuai dengan Tujuan hidup orang Kristen.
2Kor 5:14  Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.
2Kor 5:15  Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.


II.                MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG TIDAK SUKA BERBAGI

Orang yang kaya materi tapi kikir dan tak mau berbagi adalah orang yang miskin dalam pandangan Allah. Tapi sebaliknya meskipun orang tersebut miskin tapi kalau ia suka berbagi maka ia adalah orang kaya dalam kaca mata Allah. Dengan kata lain ukuran kaya nya seseorang dalam kacamata Allah diukur dari keberanian dalam memberi atau berbagi. Keberanian dalam memberi atau berbagi ini dikenal dengan istilah “kaya dalam kemurahan.”

Pada waktu sekolah SD dalam pelajaran matematika ada penjumlahan, perkalian dan pembagian. Dari semuanya itu “pembagian” diajar paling terakhir, karena memang “pembagian” adalah hal yang paling sulit dalam matematika SD.  Demikian juga halnya sekarang banyak orang Kristen lebih gampang mengumpulkan (penjumlahan dan perkalian) daripada pembagian (berbagi). Penyebabnya adalah karena berbagi adalah pelajaran yang sulit sehingga perlu dilatih secara intensif.

a.       Contoh-contoh orang yang suka berbagi.

-          Jemaat Makedonia adalah jemaat yang miskin namun suka berbagi.
2Kor 8:1-2
1   Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
2  Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.


-          Paulus juga orang yang suka memperkaya banyak orang.

2Kor 6:10  sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
-          David Livingstone
"Saya tidak akan menghargai apapun milik saya, kecuali yang
berhubungan dengan kerajaan Kristus. Jika apapun yang kumiliki akan
lebih menarik perhatian daripada kerajaan tersebut, itu harus
diserahkan atau dijaga, hanya dengan memberikan atau menjaganya saya
boleh mendapat kemuliaanNya, kepada siapa saya mempertaruhkan semua
pengharapan saya masa kini dan selamanya."
 —  David Livingstone  — 


b.      Fakta-  fakta alkitab tentang “berbagi” :
-          Berbagi adalah cara menabung di surga.

Tuhan Yesus memerintahkan pada seluruh umat-Nya untuk mengumpulkan harta di surga.
Mat 6:19  "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Mat 6:20  Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Namun “cara” mengumpulkan harta tersebut dijawab oleh Paulus ketika ia menulis surat kepada anak rohaninya yang sedang mengembalakan jemaat Efesus, yaitu Timotius. Paulus mengatakab bahwa cara menabung di surga, bukan pergi ke Bank tapi berbagi. Menabung atau mengumpulkan harta di surga dilakukan dengan tidak “mengumpulkan” tapi justru “membagikan”.
1Tim 6:18-19 
18  Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
19  dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

-          Berbagi tidak akan membuat kita miskin.

Ams 28:27  Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki.

Pertanyaannya, bagaimana mungkin saat kita berbagi kita tidak akan kekurangan, padahal nyatanya uang atau harta kita jadi berkurang?. Jawabannya adalah orang yang berbagi akan semakin di berkati Tuhan,
Ams 22:9  Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.
Ams 11:24  Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

-          Berbagi adalah cara paling baik dalam menjaga hati.

Mungkin ada yang protes alias tidak setuju dengan point ini. Tuhan Yesus menyuruh kita untuk menggumpulkan harta di surga dengan pertimbangan bahwa harta itu seperti “Lem” yang mempunyai daya rekat yang sangat kuat. Kenapa saya katakan demikian?,kerena harta bisa membuat hati kita melekat padanya, sehingga di mana saja harta kita berada di situ juga hati kita berada.
Mat 6:21  Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Dengan demikian, ketika kita berbagi kita sedang menyimpan harta kita pada tempat yang tepat, sehingga hati kitapun akan ikut melekat di mana tempat harta kita di simpan. Ketika harta kita disimpan di surga, maka hati kitapun akan ikut ke surga. Sehingga dengan demikian pikiran kita akan selalu memikirkan perkara-perkara di Surga.
c.       Rahasia untuk bisa berbagi

2Kor 8:5  Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.

Ayat  Ini menjelaskan mengapa jemaat Makedonia (Filipi dan Tesalonika) memiliki keberanian dalam memberi. Rahasianya adalah Memberi diri pada Allah. Kalau demikian apa kaitan antara ” memberi diri pada Allah” dengan “ Sikap yang suka berbagi atau memberi” ?
The Bible Exposition Commentary: NT - Jika kita memberikan diri kita sendiri kepada Allah, kita tidak akan mempunyai kesukaran untuk memberikan milik / kekayaan kita kepada Allah. Jika kita memberikan diri kita sendiri kepada Allah, kita juga akan memberikan diri kita kepada orang-orang lain. Adalah mustahil untuk mengasihi Allah dan mengabaikan kebutuhan dari sesama kita.


Roy L. Smith - Tak ada seorangpun yang betul-betul dikuduskan sampai uangnya dipersembahkan. (The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal. 464).

Mengapa banyak orang sukar memberi kepada orang lain maupun pekerjaan Tuhan? Jawabnya gampang. Karena mereka belum memberi dirinya kepada Allah. Berilah dirimu terlebih dulu kepada Allah dan engkau akan melihat bahwa berbagi adalah sebuah sukacita besar dan bukan sebuah beban atau keterpaksaan.
III.             MEREKA  ADALAH ORANG-ORANG YANG BERTUHANKAN HARTA

Why 3:17  Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Jemaat Laodikia adalah Jemaat yang kaya raya secara materi. Hal ini disebabkan karena perekonomian di Laodikia yang didukung oleh tanahnya yang subur dan peternakan yang maju. Tanpa berusaha menjelaskan lebih panjang lebar tentang keadaan kota dan jemaat Laodikia, jemaat ini menjadi sombong dengan apa yang ada pada mereka. Jemaat Laodikia tidak lagi menjadikan Tuhan sebagai hartanya, tapi telah menjadikan harta sebagai tuhannya. Inilah yang melandasi mengapa jemaat Laodikia dinilai oleh Tuhan sebagai jemaat yang miskin walaupun secara materi mereka jemaat yang kaya. Sikap memper”tuhan”kan harta inilah yang melandasi penilaian tersebut.

Tuhan melarang umat-Nya untuk bversandar ataupun bermegah pada harta. Hal ini bisa kita lihat baik dari zaman PL sampai Zaman PB.

Yer 9:23  Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya


1Tim 6:17  Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.

Dengan demikian sikap kita terhadap harta yang menentukan penilaian Tuhan terhadap kita. Kalau kita bersandar pada harta, memegahkan harta dan bukan pada Tuhan sebagai pemberi harta maka pada hakikatnya kita adalah orang miskin dalam kaca mata Allah, meskipun mungkin secara materi kita adalah  orang yang kaya raya.

Tuhan melarang umat-Nya untuk bersandar pada harta karena harta fana ddan tak tentu sifatnya. Harta tidak bisa melindungi dirinya sendiri, sehingga bagaimana mungkin bisa melindungi kita. Karena itu milikilah sikap yang benar terhadap harta, karena harta pada dasarnya adalah hamba yang baik tapi dia adalah tuan yang jahat.


IV.             MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG BERADA DI LUAR  YESUS

1Kor 1:5  Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,
2Kor 8:9  Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

Dalam ayat ini Paulus mengatakan bahwa pada dasarnya setiap orang “dalam Yesus” adalah orang yang kaya dalam kaca mata Allah. Kekayaan ini tidak juga berbicara secara materi tapi lebih menunjuk pada kaya secara rohani.
Tujuan Yesus datang ke dunia adalah untuk membuat kita yang miskin menjadi kaya. Dengan kata lain, setiap orang yang berada dalam Yesus atau telah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamatnya pada dasarnya adalah orang kaya.

2Kor 8:9  Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

Dengan demikian, siapaun engkau entah miskin maupun kaya secara materi, entah hitam atau putih kulitmu, entah apa bahasamu, ketika engkau sudah lahir baru,  saudara dan saya adalah orang-orang yang kaya dalam penilaian Allah.

Alkitab juga menjelaskan jenis jenis kekayaan yang akan kita terima ketika kita berada dalam Yesus.
1.      Kaya dalam iman
Yak 2:5  Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
2.      Kaya dalam kemurahan
2Kor 8:2  Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
3.      Kaya Dalam Perkataan
1Kor 1:5  Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,
2Kor 8:7  Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu,  —  dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami  —  demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
4.      Kaya Dalam pengetahuan
1Kor 1:5  Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,
2Kor 8:7  Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu,  —  dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami  —  demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
5.      Kaya dalam kebajikan
1Tim 6:18  Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi .
2Kor 8:7  Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu,  —  dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami  —  demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
6.      Kaya Dalam Kasih
6.
2Kor 8:7  Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu,  —  dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami  —  demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.


~AMIN~

No comments:

Post a Comment