Tuesday, July 23, 2013

MAKNA PERBUATAN BAIK


MAKNA PERBUATAN BAIK
Oleh: EV. I Ketut Sunalis Muadi, S.Th


B
ukan Perbuatan baik yang membuat kita selamat. Tapi Keselamatan yang memungkinkan kita untuk dapat berbuat baik. Itulah yang Alkitab ajarkan tentang perbuatan baik. Mengapa demikian?. Karena segala perbuatan baik kita tidak akan pernah cukup untuk membuat kita layak dalam pandangan Allah.
Yesaya menggambarkan tentang segala perbuatan baik (kesalehan) kita itu tidak sempurna, bahkan hanya seperti kain kotor.
Yes 64:6a - “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor.
Perhatikan bahwa Yesaya bukan mengatakan ‘segala dosa kami seperti kain kotor’. Ia juga tidak mengatakan ‘sebagian kesalehan kami seperti kain kotor’. Yesaya mengatakan ‘segala kesalehan kami seperti kain kotor’.Ini berarti semua kesalehan kita seperti kain kotor.
Apakah “kain kotor” itu?. Kata “Kotor” dalam ayat ini menggunakan kata “עד ‘ed or (plural)  םידע” dalam bahsa ibraninya. Kata Ini dibaca Ayd”. Saya tidak tahu persis apakah dari kata ini muncul dikemudian hari istilah” haid “ dalam bahasa indonesia. Yang jelas kata “kotor” berhubungan erat dengan darah kotor yang keluar saat seorang wanita menstruasi.  “Kain kotor” adalah kain yang digunakan pada zaman dulu sebagai pembalut wanita. Mungkin seperti “Softek” pada zaman sekarang. Dengan demikian kalau kesalehan/perbuatan baik kita seperti kain kotor, maka itu sama saja dengan mengatakan bahwa perbuatan baik kita adalah sama nilainya dengan pembalut wanita dalam kaca mata Allah. Dengan demikian orang yang percaya dan bersandar pada perbuatan baik untuk bisa selamat adalah sama dengan orang yang mengandalkan pembalut wanita untuk selamat. Ini sama saja dengan mengandalkan “darah kotor’ untuk selamat, sementara dalam iman Kristen kita selamat hanya karena “darah anak domba” yaitu “darahYesus” yang merupakan darah yang tak bercacat dan tak bernoda.
1 Ptr 1:18  Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1Ptr 1:19  melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.


Meskipun “perbuatan baik” tidak menyelamatkan, tapi Alkitab memerintahkan kita untuk berbuat baik. Berikut ini beberapa perintah untuk berbuat baik yang menandakan bahwa perbuatan baik adalah hal yang penting.
Gal 6:9  Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

Gal 6:10  Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

1Tim 6:18  Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi

Tit 2:7  dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Ibr 13:16  Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Yak 4:17  Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.


Orang yang beriman harus berbuat baik, karena kalau tidak maka imanya dipertanyakan.
3 Yohanes 1:11
Saudaraku yang kekasih janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.

Perbuatan baik itu berguna bagi orang lain karena Perbuatan baik seperti orang yang baru lewat di toko farfum dimana aromanya menyegarkan orang yang disekelilingnya. Sebaliknya perbuatan jahat seperti orang yang menginjak kotoran yang merusak suasana disekitarnya.

Pada kesempatan kali ini saya tidak akan berbicara tentang perbuatan baik dalam kaitannya dengan keselamatan, tapi saya akan melihat dimensi lain dari perbuatan baik itu sendiri. Ternyata dalam Alkitab perbuatan baik itu punya makna sendiri. Makna itulah yang akan kita bahas kali ini.

I.     BERBUAT BAIK ADALAH TINDAKAN MENABUR

GALATIA 6:9 janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan MENUAI, jika kita tidak menjadi lemah.

Masalah khusus tentang memberi oleh Paulus dibawa  kepada tema yang lebih umum yakni berbuat baik, yang secara tersirat merupakan tindakan menabur. Paulus melihat bahwa pada dasarnya perbuatan baik itu adalah sama dengan tindakan menabur, sehingga akan datang waktunya untuk menuai. Namun demikian Paulus menekankan syaratnya yaitu: Jika kita tidak menjadi lemah.

Yesus menegaskan bahwa setiap perbuatan baik yang kita tabur, mungkin itu hanya memberi air sejuk kepada seorang anak kecil, Tuhan katan bahwa orang yang melakukan hal tersebut tidak akan kehilangan upahnya. Dengan kata lain ia pasti akan menuai.
Matius 10:42  Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu:Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.

Adalah anak lelaki miskin yang kelaparan dan tak punya uang. Dia nekad mengetuk pintu sebuah rumah untuk minta makanan. Namun keberaniannya lenyap saat pintu dibuka oleh seorang gadis muda. Dia urung minta makanan, dan hanya minta segelas air.
Tapi sang gadis tahu, anak ini pasti lapar. Maka, ia membawakan segelas besar susu. “Berapa harga segelas susu ini?” tanya anak lelaki itu.
“Ibu mengajarkan kepada saya, jangan minta bayaran atas perbuatan baik kami,” jawab si gadis.
“Aku berterima kasih dari hati yang paling dalam… ” balas anak lelaki setelah menenggak habis susu tersebut.
Belasan tahun berlalu…

Gadis itu tumbuh menjadi wanita dewasa, tapi didiagnosa punya sakit kronis. Dokter di kota kecilnya angkat tangan. Gadis malang itu pun dibawa ke kota besar, di mana terdapat dokter spesialis.
Dokter Howard Kelly dipanggil untuk memeriksa. Saat mendengar nama kota asal wanita itu, terbersit pancaran aneh di mata sang dokter.
Bergegas ia turun dari kantornya menuju kamar wanita tersebut. Dia langsung mengenali wanita itu. Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Wanita itu  pun menerima amplop tagihan Rumah Sakit. Wajahnya pucat ketakutan, karena dia tak akan mampu bayar, meski dicicil seumur hidup sekalipun. Dengan tangan gemetar, ia membuka amplop itu, dan menemukan catatan di pojok atas tagihan…
“Telah dibayar lunas dengan segelas susu …” Tertanda, dr. Howard Kelly.
(dr. Howard Kelly adalah anak kelaparan yang pernah ditolong wanita tersebut. Cerita disadur dr buku pengalaman dr. Howard dalam perjalanannya melalui Northern Pennsylvania, AS)
Begitulah …
Jangan ragu berbuat baik dan jangan mengharap balasan. Pada akhirnya, buah perbuatan akan selalu mengikuti kita. We will harvest what we plant..


II.      BERBUAT BAIK ADALAH TINDAKAN MENABUNG

1 Timotius 6:18-19
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan suka memberi dan membagi 
19 dan dengan demikian mengumpulkan  suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

Coba kita perhatikan baik-baik surat Paulus untuk Timotius saat Timotius melayani di Efesus.  Ayat di atas memperlihatkan bahwa “berbuat baik”adalah  suatu tindakan yang sama dengan  “Mengumpulkan harta di waktu yang akan datang”. Kata  “mengumpulkan “ ini  dalam bahasa aslinya menggunakan kata “αποθησαυριζω”( apothesaurizo)yang mengandung pengertian ” menyimpan”’menimbun” atau “menabung”.

Untuk itu tidak heran kalau dalam terjemahan Firman Allah Yang Hidup (FAYH) diterjemahkan sbb:

1Tim 6:19  Dengan berbuat demikian, mereka akan menimbun untuk mereka sendiri kekayaan yang sejati di surga — itulah satu-satunya penanaman modal yang aman untuk selama-lamanya! Dan di dunia ini mereka akan mengalami kehidupan Kristen yang berbuah lebat.(FAYH)

Dengan demikian sadar atau tidak bahwa setiap perbuatan baik yang kita lakukan sebenarnya kita sedang menabung di surga. Tindakan mengumpulkan harta atau menabung di Surga adalah perintah yang Yesus berikan pada kita.
Matius 6:20
Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakannya dan penncuri tidak membongkar serta mencurinya.

Kalau kita meminjam di Bank maka kita disebut berhutang. Tapi bagaimana kalau kita menyimpan di Bank, siapa yang berhutang? jawabannya pasti Bank. Demikian juga saat kita melakukan perbuatan baik dengan menolong orang lemah, pada saat yang sama kita menabung di Surga dan itu artinya kita memiutangi Tuhan. Cara berpikir semacam inilah yang dikemukakan oleh Salomo dalam kitab amsal.
AMSAL 19:17
Siapa yang menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, MEMIUTANGI TUHAN yang akan membalas perbuatannya.
Karena segala perbuatan baik yang kita lakukan adalah tindakan menabung, maka menabunglah sebanyak mungkin sebagai bekal kehidupan pada masa mendatang. Segala kebaikan yang kita lakukan akan tercatat di surga. Karena itu menabung terus……..

III.   BERBUAT BAIK ADALAH TINDAKAN MEMPERSEMBAHKAN KORBAN

IBRANI 13;16
Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Selain mendorong para pembaca kitab Ibrani untuk menerima ajaran yang benar, yang telah dipaparkan di tulisannya ini, penulis Ibrani juga mendorong mereka untuk menghormati dan meneladani pemimpin gereja mereka. Yaitu, pemimpin yang melayani dan melindungi mereka dari ajaran-ajaran sesat yang tidak berpusatkan Kristus (Ibr 13:9).

Penulis Ibrani mengingatkan para pembacanya bahwa Kristus adalah persembahan kurban kepada Allah ( Ibr 13:10) yang meniadakan semua mezbah buatan manusia. Jadi, mereka seharusnya tidak lagi terjebak kepada ritual PL karena semua sudah digenapi oleh Kristus melalui pengurbanan-Nya di kayu salib (Ibr 13:12). Oleh karena itu, setiap anak Tuhan harus setia mengiring-Nya walaupun harus menanggung risiko menderita (Ibr 13:13). Godaan untuk balik kepada ibadah Perjanjian Lama harus ditolak. Selama mereka masih beribadah dalam kemah suci dengan menerapkan segala ritualnya, mereka masih tinggal di padang gurun dosa. Sebaliknya, orang Kristen menantikan kota Allah yang akan datang dengan menganggap hidup saat ini hanya sementara (Ibr 13:14). Oleh karena tempat ibadah dan pola ibadah yang lama sudah tidak dipraktikkan lagi maka sebagai gantinya umat Kristen dipanggil untuk mempersembahkan kurban syukur berupa puji-pujian dan perbuatan baik (Ibr 13:15-16).  Dengan demikian Perbuatan baik disamakan dengan mempersembahkan korban oleh penulis ibrani. Perbuatan baik adalah ibadah yang menyukakan hati Allah.


Mungkin ada di antara kita yang telah berbuat baik, tapi perbuatan baik yang ia lakukan terasa sia-sia, maka coba kita ingat apa yang Mother Theresa pernah katakan.

“Apabila Engkau berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk dibalik perbuatan baik yang kau lakukan. Tetapi tetaplah berbuat baik.

Terkadang orang berpikir tak masuk akal dan egois, tapi bagaimana juga, terima mereka apa adanya.

Apabila engkau sukses mungkin engkau punya musuh dan juga teman yang iri hati atau cemburu. Tetapi teruskanlah kesuksesanmu itu.

Apabil;a engkau jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan menipumu, tetapi tetaplah bersikap jujur dan terbuka.

Apa yang telah engkau bangun bertahun-tahun lamanya, dapat dihancurkan orang dalam satu malam saja. Tetapi, janganlah berhenti tetaplah membangun.

Apabila engkau menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam hati, orang lain mungkin akan iri hati kepadamu. Tetapi tetaplah berbahagia.

Kebaikan yang kau lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tetapi teruslah berbuat baik.

Berikan yang terbaik dari apa yang kau miliki, dan itu mungkin tidak akan pernah cukup. Tetapi tetap berikanlah yang terbaik.

Sadarlah bahwa semuanya itu ada diantara engkau dan Tuhan. Tidak akan pernah ada diantara engkau dan orang lain. Jangan pedulikan apa yang orang lain pikir atas perbuatan baik yang engkau lakukan. Tetapi percayalah bahwa mata Tuhan tertuju pada orang-orang jujur  dan Dia sanggup melihat ketulusan hatimu”.
~Amin~

No comments:

Post a Comment