Thursday, May 7, 2015

ORANG KRISTEN DAN PENCOBAAN



ORANG  KRISTEN DAN PENCOBAAN
Oleh: I Ketut Sunalis Muadi, S.Th
Dulu saya pernah berkhotbah tentang perbedaan antara pencobaan dan ujian
ª      Terminologinya berbeda ( Pencobaan adalah  πειρασμος peirasmos yang berasal dari kata πειραζω peirazo sedangkan "ujian berasal dari kata "δοκιμιον dokimion"
ª      Sumbernya berbeda .... Ujian dari Tuhan, sedangkan pencobaan dari iblis, dari keinginan diri sendiri.
ª      Polanya berbeda............ Ujian itu si midun (sengsara membawa nikmat) sedangkan Pencobaan adalah Nikmat membawa sengsara.
ª      Motivasi dan tujuannya berbeda................... Pencobaan bertujuan membuat kita jatuh, sedangkan ujian bertujuan membuat kita timbul seperti emas yang murni.
Saat ini kita belajar secara khusus tentang pencobaan. Meengapa? Karena Banyak kekeliruan besar terjadi sekitar masalah tentang "pencobaan". Semua itu karena konsep yang berbeda sebagai akibat pengaruh pemahaman tentang "pencobaan" yang bersumber dari agama atau kepercayaan lain.
Untuk itu Pada kesempatan ini kita belajar tentang pencobaan dalam Kacamata Kristen.
       I.            PENCOBAAN TIDAK AKAN BERHENTI MENDATANGI SESEORANG MESKIPUN IA MENJADI ORANG KRISTEN
            Banyak orang berpikir bahwa setelah dia menjadi Kristen maka pencobaan akan berhenti "mendatanginya". Banyak Orang Kristen  berpikir bahwa Allah menjanjikan kelepasan bagi kita sehingga kita bukan saja "tidak menyerah" terhadap pencobaan, tetapi juga kita "tidak dicobai" lagi atau "terhindar" dari "kunjungan" pencobaan.
Padahal Allah tidak berjanji untuk menyingkirkan kita dari pencobaan, sebab Kristus sendiri pun mengalaminya.  

Ibr 2:18  Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

Paulus juga banyak mengalami pencobaan, yang notabene seorang Rasul.

Kis 20:19  dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

Dengan Demikian Kalau Tuhan Yesus, Rasul Paulus saja mengalami pencobaan, maka itu berarti menjadi orang Kristen tidak berarti kita terbebas dari "kunjungan" yang bernama pencobaan.

Justru sebaliknya orang Kristen adalah target utama pencobaan.





    II.            PENCOBAAN BUKANLAH DOSA
            Banyak Orang Kristen menganggap pencobaan sebagai dosa. Banyak orang yang mengutuk diri mereka karena timbulnya "usul-usul jahat" dalam pikiran mereka, padahal mereka jijik sendiri terhadap hal-hal jahat ini. Akibatnya mereka terbawa ke perasaan terhukum karena menganggap dirinya telah berbuat dosa, dan mereka menjadi kecil hati. Pada keadaan hati seperti ini mudah sekali orang ini menjadi mangsa dosa. Akibatnya dia jatuh dalam dosa justru akibat "takut jatuh".
Kesalahan konsep yang semacam ini tidaklah mudah kita atasi. Rupanya sukar dan tak ada gunanya bila kita sekadar mengatakan bahwa dicobai bukanlah dosa. Banyak kesukaran dan bencana timbul akibat salah penafsiran mengenai hal ini. Salah tanggap terhadap hal ini meracuni orang Kristen yang dicobai itu sehingga ia merasa ngeri dan merasa jauh dari Allah karena memiliki pikiran-pikiran seperti itu dalam benaknya.
Dicobai bukan Dosa atau secara otomatis berdosa karena kalau dicobai=berdosa, itu berarti Yesus berdosa.
Ibr 4:15  Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Dicobai sendiri bukanlah dosa. Menyerah padanya adalah dosa.

Yak 1:15  Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
                        Jadi bukan merupakan dosa bila kita mendengar bisikan-bisikan setan dalam hati / pikiran kita, seperti halnya kita tidak berdosa karena mendengar ucapan-ucapan / obrolan-obrolan kotor dari orang-orang bejat sementara kita melewati mereka di jalanan. Dosa terjadi ketika kita berhenti berjalan dan bergabung dalam obrolan mereka. Bila kita terus-menerus menyimak bisikan-bisikan setan ini, berulang-ulang mengucapkannya dengan lidah kita, memikirkan serta menaruh sedikit minat seolah-olah hal itu adalah halal, maka kita berdosa. Namun bila saran-saran jahat itu muncul dalam pikiran kita dan seketika itu kita menolaknya, seperti kita segera menjauh dari perbincangan kotor di pingir jalanan itu, maka kita tidak berdosa.
Boleh jadi pencobaan memikat kita seribu kali sehari, namun bisa saja kita sama sekali tidak berbuat dosa. Namun jika kita mulai berpikir bahwa hal-hal memikat ini merupakan dosa, maka kita sudah setengah kalah dalam pertempuran itu, dan dosa bisa memperoleh kemenangan sempurna.
Ada seorang wanita dalam keadaan tertekan karena dia tidak mengerti apa sebenarnya pencobaan. Dia puas dengan kekristenannya dan merasa bebas dari pencobaan sehingga dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah dicobai lagi. Tiba-tiba dia diserang oleh bentuk pikiran aneh yang mencobainya dan hal ini membuatnya ngeri. Ketika dia mulai berdoa, maka segala pikiran-pikiran buruk menbanjiri pikirannya. Sebelumnya hidupnya amat terlindung dalam moral yang ketat. Karena dia hidup sebagai orang baik-baik dan karena hal-hal yang membanjiri pikirannya amat jahat, maka dia merasa dirinya benar-benar orang berdosa yang amat jahat. Menurut pendapatnya, hanya orang yang amat jahat yang bisa memiliki pikiran sejahat itu. Dia mulai meragukan apakah dia sungguh-sungguh sudah lahir baru, dan akibatnya jiwanya merana.
Apa yang dialami oleh wanita ini bahwa pikiran-pikiran yang menyerangnya itu adalah pencobaan, dan dia tidak bersalah karena dicobai; seperti halnya dia tidak bersalah ketika mendengar orang bejat mengumpat-umpat di hadapannya.
 III.            PENCOBAAN BUKAN BERASAL DARI ALLAH

Ada beberapa fakta Alkitab tentang asal pencobaan.

*      Pencobaan itu bukan berasal dari Allah

Banyak orang Kristen yang yang telah terpengaruh ajaran dari agama lain bahwa pencobaan itu berasal dari Allah. Alkitab dengan tegas menolak pandangan seperti itu. Untuk itu simak apa kata Yakobus.

Yak 1:13  Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.

Namun demikian bagaimana dengan kalimat Yesus dalam doa Bapa kami, yang seolah-olah menegaskan bahwa Allah-lah yang membawa manusia ke dalam pencobaan?

Luk 11:4  dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

Mat 6:13  dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)

Ayat ini tidak berarti bahwa Allah yang membawa manusia dalam pencobaan, karena hal itu akan bertentangan dengan apa yang Yakobus katakan. Membawa kami ke dalam pencobaan artinya membiarkan iblis mencobai kita. Untuk itu coba kita lihat terjemahan lain.

 BSD     Mat 6:13  Janganlah membiarkan kami dicobai, sehingga kami berbuat salah, tetapi lepaskanlah kami dari kuasa si Jahat. Engkau mulia dan berkuasa sebagai Raja untuk selama-lamanya. Amin.’ ”

BIS      Mat 6:13  Janganlah membiarkan kami kehilangan percaya pada waktu kami dicobai tetapi lepaskanlah kami dari kuasa si Jahat. Engkaulah Raja yang berkuasa dan mulia untuk selama-lamanya. Amin.’


*      Pencobaan itu berasal dari si Iblis

Dalam Alkitab, aktor utama dalam setiap pencobaan adalah iblis makanya Iblis sering disebut sebagai penggoda.

1Tes 3:5  Itulah sebabnya, maka aku, karena tidak dapat tahan lagi, telah mengirim dia, supaya aku tahu tentang imanmu, karena aku kuatir kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda dan kalau-kalau usaha kami menjadi sia-sia.

Banyak bukti-bukti Alkitab bahwa iblislah biang kerok dari sebuah pencobaan.

Luk 4:13  Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik

Mat 6:13  dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)


Why 2:10  Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

*      Pencobaan juga bisa berasal dari diri sendiri

1Tim 6:9  Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

Yak 1:14  Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

Mat 5:28  Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya (επιθυμεω epithumeo), sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

*      Pencobaan bisa juga berasal dari orang lain

Kis 20:19  dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.

 IV.            PENCOBAAN MESKIPUN BUKAN BERASAL DARI ALLAH TAPI TETAP BERADA DALAM KENDALI ALLAH

Meskipun pencobaan tidak berasal dari Allah, namun bukan berarti Tuhan lepas tangan terhadap urusan pencobaan terhadap orang percaya. Allah masih memegang kendali terhadap pencobaan.

1Kor 10:13  Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Dari ayat di atas terlihat bahwa :
*      Ada batas yang ditetapkan Tuhan terhadap pencobaan. Batasnya adalah tidak melebihi kekuatan manusia (pencoaan Biasa).Tuhan tidak akan membiarkan sebuah pencobaan yang melampaui kekuatan kita. Inilah janji Tuhan.
*      Tuhan Juga berjanji Untuk Memberi jalan Keluar (Solusi) agar kita mampu menanggung pencobaan tersebut.

Dengan demikian hal yang kita perlu sadari sebagai orang Kristen, bahwa seberat apapun pencobaan yang saat ini kita hadapi, itu masih bearada dalam kendali Tuhan, Masih merupakan pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita sebagai manusia.

Terlebih dari semuanya itu Ia berjanji akan memberi jalan keluar. Inilah penghiburan dan kekuatan kita.



    V.            PENCOBAAN MESKIPUN BUKAN BERASAL DARI ALLAH, NAMUN BISA MEMBAWA KEBAIKAN

Yakobus 1:2 “Saudara-saudaraku anggaplah sebagai suatu kebahagiaan apabila kamu jatuh kedalam berbagai-bagai pencobaan.”  
Bukan berarti bahwa Yakobus menyangkali sakitnya pencobaan tetapi dia menjelaskan bahwa pencobaan-pencobaan itu membantu kita untuk menjadi sebagaimana kita seharusnya. Ini bagian dari perjalanan menuju Integritas.
Oleh kemurahan Tuhan pencobaan menghasilkan kekuatan untuk bertahan, ketetapan untuk tidak menyerah; membangun otot-otot rohani dan menghasilkan manusia Illahi yang dewasa. Cara bijak menghadapi pencobaan adalah melihat bahwa bagaimanapun juga kesakitan-kesakitan tsb menghasilkan.
Roma 5:3-4
3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,  
4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji (karakter) dan tahan uji (karakter) menimbulkan pengharapan.
Yak 1:4  Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Dalam alkitab TNIV, sempurna dikatakan mature (dewasa) belum 100% sempurna.
Jadi ketika bertekun dalam pencobaan, itu membuat kita dewasa rohani. Respon yang bijaksana terhadap pencobaan, cara untuk bertahan adalah melihat Tuhan dalam proses tsb, bahkan di tengah-tengah ketidakmengertian terhadap pencobaan dan masalah yang terjadi, kita bisa bertahan sehingga karakter Yesus muncul dalam hidup kita!   
Tak ada yang dapat memperbesar kesabaran anda lebih daripada pencobaan. Tak ada yang dapat lebih mendorong jiwa kita sehingga semakin bergantung penuh kepada Tuhan Yesus lebih daripada kesinambungan pencobaan. Dan akhirnya, tak ada yang mendatangkan pujian dan kemuliaan bagi Tuhan lebih daripada pengujian iman kita yang diakibatkan oleh pencobaan berlipat ganda.
Allah dapat membalik pencobaan serta menggunakannya sebagai alat untuk membuat kita sempurna. Kita akan melihat bagaimana segala sesuatu, bahkan pencobaan sekalipun, dapat bekerja bersama-sama untuk kebaikan orang yang mengasihi Allah.
Rm 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
AMIN


IMAN DAPAT LAKUKAN



IMAN DAPAT LAKUKAN
I KETUT SUNALIS MUADI, S.TH
            Iman adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kekristenan kita. Tanpa iman, tidak ada satu orang pun dapat berkenan kepada Tuhan (Ibr 11:6). Bahkan segala sesuatu yang kita kerjakan, jika tidak didasari oleh iman, maka semua yang kita kerjakan itu adalah dosa (Rm 14:23b). Jadi adalah sia-sia semua pekerjaan dan pelayanan kita di dunia ini, jika kita tidak mengerjakannya tanpa dasar iman. Orang percaya harus hidup oleh iman, atau lebih tepatnya orang percaya itu hidup oleh iman
Pada kesempatan ini kita akan belajar tentang apa yang iman dapat lakukan.
       I.            IMAN MEMBUAT APA   YANG TIDAK MUNGKIN MENJADI MUNGKIN

Mrk 9:23  Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (TB)

Mrk 9:23  "Kalau Aku dapat?" Yesus bertanya. "Segala sesuatu mungkin, asal engkau mempunyai iman."(FAYH)

"Percaya" adalah kata kerja sedangkan iman itu kata benda. Dalam bahsa Yunani kata percaya adalah "πιστευω /pisteuo" merupakan kata kerja dari "πιστις /pistis" yang merupakan kata benda.

Tuhan Yesus berkata kalau kita punya iman sebesar biji sesawi maka kita akan bisa "memindahkan gunung". Yesus menyebutkan hal ini dalam dua kesempatan.

1. Pasca Yesus dimuliakan Diatas gunung
Yesus Membawa Murid-muridnya ke sebuah gunung yang sangat tinggi.
Mrk 9:2  Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
Gunung yang tinggi secara tradisional diidentifikasi sebagai Gunung Tabor di Galilea, tetapi gunung ini letaknya terlalu jauh dari Kaisarea Filipi. Gunung Hermon tampaknya lebih cocok. Setelah Yesus dimuliakan diatas gunung yang tinggi Yesus mendapati murid-muridnya (di luar Petrus, Yakobus Yohanes) gagal mengusir setan pada seorang anak muda yang kerasukan setan yang membuatnya menjadi sakit ayan (σεληνιαζομαι/seleniazomai= secara hurufiah be lunatick=terkena sinar bulan/tersengat bulan) berpenyakit ayan (epilepsi, kejang-kejang, sawan babi) dan bisu. Kemudian Yesus menjelaskan penyebab hal itu adalah karena kurangnya iman.

Mat 17:20  Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana,  —  maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Jadi dengan demikian besar kemungkinan bahwa Yesus menunjuk gunung tabor/gunung hermon saat Dia berkata "gunung ini". Dengan demikian yang Yesus maksudkan adalah bahwa dengan iman murid-muridNya bisa memindahkan gunung tabor/hermon ke laut asal ada iman.

2. Saat Yesus mengutuk pohon ara. Pasca peristiwa itu Yesus kembali memberi statment tentang memindahkan gunung.

Mat 21:21  Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.

Kata-kata itu ditunjukkan kepada para murid setelah kejadian pengutukan pohon ara. Kelihatannya tidak banyak yang bisa kita hubungkan antara kejadian itu dengan ajatan mengenai kuasa iman. Meskipun demikian, hubungannya bisa kita dapat pada tempat dimana kata-kata itu diucapkan. Kata-kata itu diucapkan pagi hari ketika Tuhan Yesus dan murid-muridNya berjalan dari Betania ke Yerusalem melintasi Bukit Zaitun. Maka, Yesus merujuk Bukit Zaitun sebagai "gunung ini" dalam perumpamaanNya itu.
Saat ini banyak orang Kristen menafsirkan ayat ini seolah-olah yang dimaksud dengan "gunung ini" adalah sebuah kiasan bagi persoalan-persoaalan manusia.

(Apakah Yesus menunjuk kepada bukit tempat diri-Nya dimuliakan dan bukit/gunung dimana pohon ara yang dikutuk Yesus?)

Daripada memperlunak ungkapan tersebut dengan mengatakan bahwa "gunung" merupakan lambang dari setiap kesulitan, adalah paling baik kalau membicarakannya secara harfiah. Sekalipun demikian, harus diingat bahwa iman alkitabiah berarti mengandalkan Sabda Allah yang dinyatakan oleh-Nya dan juga kehendak-Nya. Karena itu, iman untuk memindahkan gunung hanya dapat dilaksanakan apabila Allah menyatakan bahwa itulah kehendak-Nya.

Ayat-ayat tentang memindahkan gunung ini sering jadi cemooh orang yang tidak percaya pada Alkitab.

Di kota Kairo, Mesir, ada gereja yang benama Gereja Samaan, yang lebih dikenal dengan nama Gereja Sampah. Untuk mencapai gereja yang besar dan luas itu, kita harus melewati pemukiman kumuh tempat tinggal para pemulung sampah. Namun, begitu sampai di sana kita akan terkagum-kagum karena gereja ini terbuat dari gunung batu yang dipahat, yaitu gunung Mukhatam. Berbentuk tribun stadion dengan atap batu gunung, gedung utama minimal bisa menampung 5.000 orang sekali ibadah.



Yang menarik adalah sejarah yang berkaitan dengan tempat itu. Pada abad ke 10 ketika Islam menguasai Mesir, khalifah mereka menantang Uskup Mesir dengan bertanya, “Saya dengar Injil-mu mengajarkan, bila kamu punya iman sebesar biji sesawi maka kamu bisa memindahkan gunung. Apa benar?” Ketika Uskup Abraham membenarkan, maka Khalifah itu memberi mereka waktu tiga hari untuk berdoa agarGunung Mukhatam pindah. Jika tidak, semua orang Kristen di Mesir akan dibantai. Maka Uskup menyerukan semua orang Kristen berdoa dan berpuasa, sambil mengimani perkataan Yesus dalam Markus 11:23, “Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

Pada hari keempat, setelah berdoa tanpa hasil, mereka dikumpulkan di tanah lapang dekat gunung tersebut dan siap untuk dibantai. Tapi ketika orang percaya kembali berdoa, tiba-tiba terjadilah mukjizat. Tempat itu bergoncang karena gempa bumi hebat dan Gunung Mukhatam berpindah sejauh 3 kilometer dari tempat semula.
Tuhan yang Mahakuasa telah meluputkan orang beriman dari pembinasaan, sehingga kini gereja Koptik Ortodoks berkembang di Mesir. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Gunung masalah sebesar apapun bisa disingkirkan jika kita sungguh memintanya dalam doa yang dilandasi dengan iman. Allah sanggup melakukan apa saja. Pergumulan apapun yang sedang Anda hadapi hari ini: masalah pekerjaan, keuangan, sakit penyakit - jangan pernah berputus asa. Berdoa dengan iman, mukjizat-Nya masih berlangsung hingga kini.

Cuma syaratnya adalah beriman. Iman sebesar biji sesawi
William Barclay dalam bukunya Pemahaman Alkitab Setiap Hari menggambarkan biji sesawi sebagai kiasan yang ‘biasa’ dipakai di dunia Timur. Barclay misalnya menunjukkan bagaimana orang Yahudi berbicara tentang setetes darah sama kecilnya dengan biji sesawi; atau pelanggaran kecil terhadap hukum upacara, mereka akan berbicara tentang pencemaran sekecil biji sesawi (2005:122).
 Dalam kitab Matius, Yesus memakai biji sesawi untuk menggambarkan Kerajaan Sorga dan kemudian menjelaskannya sendiri bahwa biji itu akan tumbuh menjadi besar dimana ‘burung-burung’ akan bernaung untuk mendapat perlindungan atasnya (bdk. Matius 13:32). Memang biji sesawi digambarkan sebagai sebuah biji yang amat kecil, namun seiring dengan pertumbuhannya ia akan menjadi pohon yang besar. Maka jelas bahwa Yesus sebenarnya tidak memakai ‘biji yang lain’ seumpama biji mahoni atau durian oleh karena biji sesawi sudah amat di kenal di daerah Yesus melayani. Dan ‘iman sebesar biji sesawi’ dalam kitab Matius berada dalam konteks ‘Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan’ (Mat. 17:21). Perkataan itu keluar dari mulut Yesus untuk ‘menegur’ para muridnya yang ternyata tidak bisa menyembuhkan penyakit yang di derita oleh anak muda tersebut. Dan itu disebabkan oleh karena para murid ‘kurang percaya’. Maka, dengan agak sedikit kecewa, Yesus menegur para murid dengan mengatakan: ‘berapa lama lagi Aku harus tinggal bersama kamu?’




    II.            IMAN MEMBUAT MASA DEPAN MENJADI MASA KINI

Mrk 11:24  Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (TB)

Mrk 11:24  Dengarkanlah! Kalian dapat berdoa meminta apa saja dan bila kalian percaya doa itu telah dikabulkan, kalian akan memperolehnya.(FAYH)

Mrk 11:24  Oleh sebab itu Aku berkata kepadamu, segala apa saja yang kamu minta dengan berdoa, percayalah bahwa kamu sedang menerima, dan itu akan terjadi kepadamu. (MILT)

Coba perhatikan ayat diatas dengan iman kita disuruh mempercayai bahwa kita telah menerima apa yang belum kita terima. "Akan" berubah menjadi "sudah". Masa depan berubah menjadi masa sekarang. Inilah Iman, karena iman mampu menarik apa yang "akan" diterima, menjadi "sudah" diterima. Iman Mampu membuat "masa depan" menjadi "masa Sekarang".
Ada seorang hamba Tuhan yang melayani di desa. Sebagian besar jemaatnya adalah menengah ke bawah. Jika dihitung menurut ukuran manusia, pemasukan yang diterimanya tidak cukup untuk membiayai hidup keluarganya sehari-hari. Dia selalu mengatakan, "Kami hidup dengan iman".
 Suatu pagi istrinya mengatakan kepadanya bahwa uang mereka habis dan tidak bisa membeli bahan makanan. Dia sempat bingung. Ia tidak bsia berhutang atau minta bantuan kepada siapa-siapa. Lalu, ia memutuskan untuk berdoa kepada Tuhan. Dia akhir doanya, ia berteriak keras, "Dalam nama Yesus!"
 Istrinya yang berada di luar kamar berteriak.."Pak..Pak…ada bandeng di depan pintu. Tadi ada kucing membawa bandeng. Karena kaget mendengar teriakan bapak, kucing itu meninggalkan bandeng nya di depan pintu.” Setelah memastikan tidak ada tetangga yang merasa kehilangan bandeng, mereka sekeluarga bisa menikmati bandeng. Ketika merasa tidak berdaya, dia memakai imannya dan mendapati berkat Tuhan.
Saat seseorang berdoa dengan iman dan tidak bimbang ia dapat menarik masa depan pada masa kini.

Yak 1:6  Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.

·         Dulu di surabaya ada sorang hambaTuhan mendapat penglihatan bahwa di Surga itu banyak sekali stok, baik itu makanan, maupun onderdil tubuh manusia.
Saat seseorang berdoa dengan iman, doa dengan iman itu  besar sekali kuasanya sehingga akan mampu membawa apapun yang tersedia di Sorga.
Ketika ia mendoakan orang yang jantungnya bermasalah, maka jantungnya akan sembuh karena sekarang ia punya janntung yang baru.


 III.            IMAN MEMBUAT KITA MAMPU MELIHAT APA YANG TAK TERLIHAT

Ibr 11:1  Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Iman adalah sertifikat/BPKB yang meski tidak kelihatan mobilnya/tanahnya kita tahu bahwa kita punya tanah.

Iman seperti seorang ibu hamil yang melihat bayinya melalui USG. Meski dia tidak melihat  bayinya secara langsung yang dia tahu dia punya bayi.

Iman membuat kita mampu melihat apa yang tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Bukti Alkitabiah:
·         Elisa dikepung tentara Aram
2Raj 6:15  Ketika pelayan abdi Allah bangun pagi-pagi dan pergi ke luar, maka tampaklah suatu tentara dengan kuda dan kereta ada di sekeliling kota itu. Lalu berkatalah bujangnya itu kepadanya: "Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?"

16  Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
17  Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.

·         Orang yang mampu melihat dengan iman tidak gampang takut. Karena ia bisa lihat

ü  Kiri Kanannya ada Tuhan
ü  Malaikat sorgawi berkemah disekitar rumah orang percaya


·         Orang yang melihat dengan iman tidak gampang kuatir.
ü  Karena kita tahu ia Allah yang menyediakan. bahkan melebihi apa yang kita pikirkan.
ü  KU TAK PERLU KUATIR TERHADAP APAPUN
TANGAN-MU YANG PENUH KASIH MENOPANGKU TANPA HENTI
KU TAK PERLU TAKUT ‘TUK MELANGKAH MAJU
HADIRAT-MU YANG BERKUASA MENJAGAKU SENANTIASA
SEPERTI TIANG AWAN YANG MENEDUHKAN DARI TERIK SIANG
HATIKU S’LALU TENANG DI DALAM TANGAN-MU TUHAN
SEPERTI TIANG API YANG MENERANGI DARI GELAP MALAM
KAU MENJAGAI HIDUPKU DENGAN KEBAIKAN-MU

AMIN