ORANG KRISTEN DAN PENCOBAAN
Oleh: I Ketut Sunalis Muadi, S.Th
Dulu saya pernah berkhotbah tentang perbedaan antara pencobaan dan
ujian
ª
Terminologinya berbeda (
Pencobaan adalah πειρασμος peirasmos
yang berasal dari kata πειραζω
peirazo sedangkan "ujian berasal dari kata "δοκιμιον dokimion"
ª
Sumbernya berbeda ....
Ujian dari Tuhan, sedangkan pencobaan dari iblis, dari keinginan diri sendiri.
ª
Polanya
berbeda............ Ujian itu si midun (sengsara membawa nikmat) sedangkan
Pencobaan adalah Nikmat membawa sengsara.
ª
Motivasi dan tujuannya
berbeda................... Pencobaan bertujuan membuat kita jatuh, sedangkan
ujian bertujuan membuat kita timbul seperti emas yang murni.
Saat ini kita belajar secara khusus tentang pencobaan. Meengapa?
Karena Banyak kekeliruan besar terjadi sekitar masalah tentang "pencobaan".
Semua itu karena konsep yang berbeda sebagai akibat pengaruh pemahaman tentang
"pencobaan" yang bersumber dari agama atau kepercayaan lain.
Untuk itu Pada kesempatan ini kita belajar tentang pencobaan dalam
Kacamata Kristen.
I.
PENCOBAAN
TIDAK AKAN BERHENTI MENDATANGI SESEORANG MESKIPUN IA MENJADI ORANG KRISTEN
Banyak
orang berpikir bahwa setelah dia menjadi Kristen maka pencobaan akan berhenti
"mendatanginya". Banyak Orang Kristen berpikir bahwa Allah menjanjikan kelepasan
bagi kita sehingga kita bukan saja "tidak menyerah" terhadap
pencobaan, tetapi juga kita "tidak dicobai" lagi atau
"terhindar" dari "kunjungan" pencobaan.
Padahal Allah tidak berjanji
untuk menyingkirkan kita dari pencobaan, sebab Kristus sendiri pun
mengalaminya.
Ibr 2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita
karena pencobaan, maka
Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Paulus juga banyak mengalami
pencobaan, yang notabene seorang Rasul.
Kis 20:19 dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan.
Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari
pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.
Dengan Demikian Kalau Tuhan
Yesus, Rasul Paulus saja mengalami pencobaan, maka itu berarti menjadi orang
Kristen tidak berarti kita terbebas dari "kunjungan" yang bernama
pencobaan.
Justru sebaliknya orang
Kristen adalah target utama pencobaan.
II.
PENCOBAAN BUKANLAH DOSA
Banyak Orang
Kristen menganggap pencobaan sebagai
dosa. Banyak orang yang mengutuk diri mereka karena timbulnya "usul-usul
jahat" dalam pikiran mereka, padahal mereka jijik sendiri terhadap hal-hal jahat
ini. Akibatnya mereka terbawa ke perasaan terhukum karena menganggap dirinya
telah berbuat dosa, dan mereka menjadi kecil hati. Pada keadaan hati seperti
ini mudah sekali orang ini menjadi mangsa dosa. Akibatnya dia jatuh dalam dosa
justru akibat "takut jatuh".
Kesalahan konsep yang semacam ini tidaklah mudah kita atasi.
Rupanya sukar dan tak ada gunanya bila kita sekadar mengatakan bahwa dicobai
bukanlah dosa. Banyak kesukaran dan bencana timbul akibat salah penafsiran
mengenai hal ini. Salah tanggap terhadap hal ini meracuni orang Kristen yang
dicobai itu sehingga ia merasa ngeri dan merasa jauh dari Allah karena memiliki
pikiran-pikiran seperti itu dalam benaknya.
Dicobai bukan Dosa atau
secara otomatis berdosa karena kalau dicobai=berdosa, itu berarti Yesus
berdosa.
Ibr 4:15 Sebab Imam Besar
yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Dicobai sendiri bukanlah dosa. Menyerah padanya adalah dosa.
Yak 1:15 Dan apabila keinginan itu telah
dibuahi, ia melahirkan dosa; dan
apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Jadi
bukan merupakan dosa bila kita mendengar bisikan-bisikan setan dalam hati /
pikiran kita, seperti halnya kita tidak berdosa karena mendengar ucapan-ucapan
/ obrolan-obrolan kotor dari orang-orang bejat sementara kita melewati mereka
di jalanan. Dosa terjadi ketika kita berhenti berjalan dan bergabung dalam
obrolan mereka. Bila kita terus-menerus menyimak bisikan-bisikan setan ini,
berulang-ulang mengucapkannya dengan lidah kita, memikirkan serta menaruh sedikit
minat seolah-olah hal itu adalah halal, maka kita berdosa. Namun bila
saran-saran jahat itu muncul dalam pikiran kita dan seketika itu kita
menolaknya, seperti kita segera menjauh dari perbincangan kotor di pingir
jalanan itu, maka kita tidak berdosa.
Boleh jadi pencobaan memikat kita seribu kali
sehari, namun bisa saja kita sama sekali tidak berbuat dosa. Namun jika kita
mulai berpikir bahwa hal-hal memikat ini merupakan dosa, maka kita sudah
setengah kalah dalam pertempuran itu, dan dosa bisa memperoleh kemenangan
sempurna.
Ada seorang wanita dalam keadaan tertekan karena
dia tidak mengerti apa sebenarnya pencobaan. Dia puas dengan kekristenannya dan
merasa bebas dari pencobaan sehingga dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah
dicobai lagi. Tiba-tiba dia diserang oleh bentuk pikiran aneh yang mencobainya
dan hal ini membuatnya ngeri. Ketika dia mulai berdoa, maka segala
pikiran-pikiran buruk menbanjiri pikirannya. Sebelumnya hidupnya amat
terlindung dalam moral yang ketat. Karena dia hidup sebagai orang baik-baik dan
karena hal-hal yang membanjiri pikirannya amat jahat, maka dia merasa dirinya
benar-benar orang berdosa yang amat jahat. Menurut pendapatnya, hanya orang
yang amat jahat yang bisa memiliki pikiran sejahat itu. Dia mulai
meragukan apakah dia sungguh-sungguh sudah lahir baru, dan akibatnya jiwanya
merana.
Apa yang dialami oleh wanita ini bahwa
pikiran-pikiran yang menyerangnya itu adalah pencobaan, dan dia tidak bersalah
karena dicobai; seperti halnya dia tidak bersalah ketika mendengar orang bejat
mengumpat-umpat di hadapannya.
III.
PENCOBAAN BUKAN BERASAL DARI ALLAH
Ada beberapa fakta Alkitab tentang asal pencobaan.
Pencobaan itu bukan berasal dari Allah
Banyak orang Kristen yang yang telah terpengaruh ajaran dari agama
lain bahwa pencobaan itu berasal dari Allah. Alkitab dengan tegas menolak
pandangan seperti itu. Untuk itu simak apa kata Yakobus.
Yak 1:13 Apabila
seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri
tidak mencobai siapapun.
Namun demikian bagaimana
dengan kalimat Yesus dalam doa Bapa kami, yang seolah-olah menegaskan bahwa
Allah-lah yang membawa manusia ke dalam pencobaan?
Luk 11:4 dan ampunilah kami
akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada
kami; dan janganlah membawa kami ke dalam
pencobaan."
Mat 6:13 dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan
dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
Ayat ini tidak berarti bahwa Allah yang membawa manusia dalam
pencobaan, karena hal itu akan bertentangan dengan apa yang Yakobus katakan.
Membawa kami ke dalam pencobaan artinya membiarkan iblis mencobai kita. Untuk
itu coba kita lihat terjemahan lain.
BSD Mat 6:13 Janganlah
membiarkan kami dicobai, sehingga kami berbuat salah, tetapi lepaskanlah kami dari kuasa si
Jahat. Engkau mulia dan berkuasa sebagai Raja untuk selama-lamanya.
Amin.’ ”
BIS Mat 6:13
Janganlah membiarkan kami kehilangan percaya pada waktu kami
dicobai tetapi lepaskanlah kami dari kuasa si Jahat. Engkaulah Raja yang berkuasa dan mulia untuk selama-lamanya. Amin.’
Pencobaan itu berasal dari si Iblis
Dalam Alkitab, aktor utama dalam setiap pencobaan adalah iblis
makanya Iblis sering disebut sebagai penggoda.
1Tes 3:5 Itulah sebabnya, maka aku, karena tidak dapat
tahan lagi, telah mengirim dia, supaya aku tahu tentang imanmu, karena
aku kuatir kalau-kalau kamu telah dicobai oleh si penggoda dan kalau-kalau usaha kami menjadi sia-sia.
Banyak bukti-bukti Alkitab bahwa iblislah biang kerok dari sebuah
pencobaan.
Luk 4:13 Sesudah Iblis
mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik
Mat 6:13 dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi
lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan
sampai selama-lamanya. Amin.)
Why 2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau
derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke
dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah
engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota
kehidupan.
Pencobaan juga bisa berasal dari diri
sendiri
1Tim 6:9 Tetapi
mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam
berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan
manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Yak 1:14 Tetapi
tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Mat 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang
yang memandang perempuan serta menginginkannya (επιθυμεω epithumeo), sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Pencobaan bisa juga berasal dari orang
lain
Kis 20:19 dengan segala
rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air
mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau
membunuh aku.
IV.
PENCOBAAN
MESKIPUN BUKAN BERASAL DARI ALLAH TAPI TETAP BERADA DALAM KENDALI ALLAH
Meskipun pencobaan tidak
berasal dari Allah, namun bukan berarti Tuhan lepas tangan terhadap urusan
pencobaan terhadap orang percaya. Allah masih memegang kendali terhadap
pencobaan.
1Kor 10:13 Pencobaan-pencobaan
yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia
tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada
waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu
dapat menanggungnya.
Dari ayat di atas terlihat
bahwa :
Ada batas yang ditetapkan Tuhan terhadap pencobaan. Batasnya adalah
tidak melebihi kekuatan manusia (pencoaan Biasa).Tuhan tidak akan membiarkan
sebuah pencobaan yang melampaui kekuatan kita. Inilah janji Tuhan.
Tuhan Juga berjanji Untuk Memberi jalan Keluar (Solusi) agar kita
mampu menanggung pencobaan tersebut.
Dengan demikian hal yang kita
perlu sadari sebagai orang Kristen, bahwa seberat apapun pencobaan yang saat
ini kita hadapi, itu masih bearada dalam kendali Tuhan, Masih merupakan
pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan kita sebagai manusia.
Terlebih dari semuanya itu Ia
berjanji akan memberi jalan keluar. Inilah penghiburan dan kekuatan kita.
V.
PENCOBAAN MESKIPUN BUKAN BERASAL
DARI ALLAH, NAMUN BISA MEMBAWA KEBAIKAN
Yakobus 1:2 “Saudara-saudaraku
anggaplah sebagai suatu kebahagiaan apabila kamu
jatuh kedalam berbagai-bagai pencobaan.”
Bukan
berarti bahwa Yakobus menyangkali sakitnya pencobaan tetapi dia menjelaskan
bahwa pencobaan-pencobaan itu membantu kita untuk menjadi sebagaimana kita
seharusnya. Ini bagian dari perjalanan menuju Integritas.
Oleh
kemurahan Tuhan pencobaan menghasilkan kekuatan untuk bertahan, ketetapan untuk
tidak menyerah; membangun otot-otot rohani dan menghasilkan manusia Illahi yang
dewasa. Cara bijak menghadapi pencobaan adalah melihat bahwa bagaimanapun juga
kesakitan-kesakitan tsb menghasilkan.
Roma 5:3-4
3 Dan
bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita karena
kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
4 dan
ketekunan
menimbulkan tahan uji (karakter) dan tahan uji (karakter) menimbulkan pengharapan.
Yak
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu
memperoleh buah yang matang, supaya kamu
menjadi
sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Dalam
alkitab TNIV, sempurna dikatakan mature (dewasa) belum 100%
sempurna.
Jadi
ketika bertekun dalam pencobaan, itu membuat kita dewasa rohani. Respon yang
bijaksana terhadap pencobaan, cara untuk bertahan adalah melihat Tuhan dalam
proses tsb, bahkan di tengah-tengah ketidakmengertian terhadap pencobaan dan
masalah yang terjadi, kita bisa bertahan sehingga karakter Yesus muncul dalam
hidup kita!
Tak
ada yang dapat memperbesar kesabaran anda lebih daripada pencobaan. Tak ada
yang dapat lebih mendorong jiwa kita sehingga semakin bergantung penuh kepada
Tuhan Yesus lebih daripada kesinambungan pencobaan. Dan akhirnya, tak ada yang
mendatangkan pujian dan kemuliaan bagi Tuhan lebih daripada pengujian iman kita
yang diakibatkan oleh pencobaan berlipat ganda.
Allah dapat membalik pencobaan serta
menggunakannya sebagai alat untuk membuat kita sempurna. Kita akan melihat
bagaimana segala sesuatu, bahkan pencobaan sekalipun, dapat bekerja
bersama-sama untuk kebaikan orang yang mengasihi Allah.
Rm
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka
yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka
yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
AMIN