KEHENDAK ALLAH
Oleh: I Ketut Sunalis
Muadi,S.Th
Seorang
Pendeta mengadakan perjalanan dari semarang ke bandung dengan naik bis malam,
karena besok sorenya ada pelayanan di suatu Gereja. Pendeta yang masih bujangan
ini terkejut karena yang duduk disebelahnya adalah seorang gadis cantik.
Pendeta yang rohani ini langsung berdoa,”Oh
Tuhan kuatkanlah hatiku, supaya tidak jatuh ke dalam pencobaan!”
Mereka berdua larut dalam
percakapan sampai kemudian gadis cantik ini tertidur. Ketika bis yang ditumpanginya
berbelok tajam, tanpa disengaja tubuh gadis itu bersentuhan dengan pendeta tadi
. Langsung saja darah pendeta itu mengalir dengan cepat tetapi ia tetap berdoa,
“Tuhan kuatkanlah hatiku supaya tidak
jatuh dalam pencobaan!” Dan itu terjadi berulang kali.
Gadis yang terlelap ini
rupa-rupanya secara tidak sadar menumpangkan kepalanya diatas bahu pendeta
tersebut. Pendeta ini membiarkan saja, tapi ia sendiri tak dapat tidur
sepanjang perjalanan. Kali ini pendeta tersebut berdoa kembali, “Ya Tuhan kalau ini kehendak-Mu, jadilah!”.
Dari cerita di atas kita
menangkap bahwa pendeta ini mempunyai pemahaman yang unik tentang KEHENDAK ALLAH.
Beberapa
bulan yang lalu ada seorang artis yang bukan Kristen mengatakan bahwa atas
KEHENDAK TUHAN dia dan suaminya bercerai. Ada pula artis yang mengatakan
perkawinan dan perceraiannya yang sudah
empat kali adalah ketetapan Tuhan (garis
tangan/ suratan takdir). Lebih parah lagi ada artis dan ustad yang poligami dan
mengatakan bahwa poligaminya adalah kehendak Allah. Tapi syukurnya ini bukan
pemahaman Kristen.
Untuk
itu pada kesempatan kali ini kita akan belajar tentang apa itu kehendak
Tuhan.Dalam Alkitab, KEHENDAK ALLAH ITU
mempunyai beberapa makna, sehingga dengan
mengerti apa itu kehendak Tuhan, kita akhirnya akan dapat Melakukannya.
I.
KEHENDAK TUHAN =KETETAPAN DAN
PERATURAN TUHAN (HUKUM TAURAT)
Kata kehendak dalam bahasa
Ibraninya menggunakan kata” ץפח” ( chephets) yang mengandung pengertian
“Kesenangan” atau “Kemauan”. Dengan demikian ini berbicara tentang kesenangan dan
kemauan Tuhan. Apa yang Tuhan mau dan
senangi ini telah dituangkan dalam bentuk hukum. Hukum yang merupakan penuangan
dari apa yang Tuhan mau dan senangi ini dikenal dengan istilah “Ketetapan Tuhan
atau Peraturan Tuhan”. Namun tak jarang juga istilah “Ketetapan Tuhan atau
Peraturan Tuhan” itu itu disebut sebagai “Hukum Tuhan”. Hal ini bisa kita lihat
dalam Kejadian 26:5, bagaimana “Ketetapan Tuhan atau Peraturan Tuhan”
disejajarkan atau digunakan secara bergantian dengan istilah “Hukum Tuhan”.
Kej 26:5 karena Abraham telah
mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala
perintah, ketetapan
dan hukum-Ku."
Selanjutnya
kita juga bisa melihat bahwa “kehendak Tuhan” adalah sama dengan “Ketetapan dan
peraturan Tuhan” dilihat dari akibat atau ganjaran bagi setiap orang yang
melakukannya. Dalam Imamat 18:5 dan Yeh
20:11 dikatakan bahwa orang yang melakukan ketetapan dan peraturan Tuhan akan
hidup karenanya.
Im 18:5 Sesungguhnya kamu
harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku. Orang yang
melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.
Yeh 20:11 Di sana Aku
memberikan kepada mereka ketetapan-ketetapan-Ku dan memberitahukan peraturan-peraturan-Ku,
dan manusia
yang melakukannya, akan hidup.
Hal
ini coba kita bandingkan dengan pandangan Perjanjian Baru. Yohanes menyatakan
bahwa orang yang melakukan “ kehendak Allah” yang akan hidup.
1Yoh 2:17 Dan dunia ini
sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup
selama-lamanya.
Ini
berarti bahwa “Kehendak Allah “ adalah bahasa lain dari “Ketetapan Allah” atau
“Peraturan Allah” atau “Hukum Allah.
Selanjutnya,
Paulus menulis bahwa orang yang melakukan Hukum Tauratlah yang akan hidup.
Apakah ini berarti bahwa ada banyk hal yang bisa membuat seseorang “hidup”.
Tidak, Hukum Taurat, Hukum Tuhan, Ketetapan Tuhan, Peraturan Tuhan adalah
istilah-istilah lain untuk istilah “Kehendak Tuhan”.
Rm 10:5 Sebab Musa menulis
tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup
karenanya."
Gal 3:12 Tetapi dasar hukum
Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.
Dalam
Perjanjian Lama “Kehendak Tuhan” adalah istilah lain “Taurat”. Daud
dalam Mazmur 40:9 mensejajarkan
“Taurat” dengan “kehendak Tuhan”
Mzm 40:9 aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku."
Dalam
Perjanjian baru Paulus juga mensejajarkan Taurat dengan kehendak Allah.
Roma 2:17-18
17 Tetapi, jika kamu menyebut dirimu Yahudi dan bersandar pada HUKUM
TAURAT, bermegah dalam Allah,
18 dan tahu akan KEHENDAK (θελημα thelema) -NYA, dan
oleh karena diajar dalam HUKUM TAURAT , dapat tahu mana yang baik dan mana yang
tidak.
Dari
Penjelasan saya di atas, dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa “kehendak
Allah” adalah ketetapan dan peraturan Allah yang Ia tuangkan secara tertulis
dalam firman-Nya. Dengan kata lain berbicara kehendak Tuhan, tidak bisa lepas
dari Firman-Nya.Karena dari Firman-nya kita bisa mengetahui apa yang Ia
kehendaki.
Ada
seorang teman bisnis saya yang bangkrut dan meninggalkan utang yang begitu
besar. Selain itu ia juga bercerai dengan istrinya yang sudah memberikan 2
orang anak kembar kepadanya. Sekarang dia tinggal di gunung untuk menghindari
para penagih hutang. Suatu ketika saya bertemu dengan dia, dan kamipun ngobrol
sambil main catur. Di sela-sela permainan itu ia bercerita bahwa apa yang dia
alami saat ini adalah kehendak yang di atas (Allah). Saya terperanjat mendengar
apa yang ia katakan, karena saya tahu betul bahwa apa yang menyebabkan ia
bangkrut dan bercerai adalah karena ia kuat main judi, minum mabuk dan main
perempuan. Dalam satu malam ia bisa kalah belasan juta, dan dalam satu malam ia
bisa menghabiskan puluhan botol miras. Ia berani membawa selingkuhannya pulang
secara terang-terangan sehingga akhirnya dicerai sama istrinya. Saya tidak
setuju bahwa apa yang dia alami adalah karena kehendak Tuhan, karena apa yang
ia alami adalah sebagai akibat apa yang ia tabur sendiri. Saya katakan pada dia
bahwa:
-
Tuhan tidak menghendaki pertengkaran tapi
kerukunan.
Rm 15:5 Semoga Allah, yang
adalah sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan
kehendak Kristus Yesus,
-
Tuhan
tidak menghendaki perceraian karena Tuhan membenci perceraian.
Mal 2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah
Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan,
firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
-
Tuhan
tidak menghendaki perbuatan-perbuatan yang tidak kudus.
1Tes 4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu
supaya kamu menjauhi percabulan,
Jadi
kalau kamu bangrut, cerai itu bukan karena kehendak Tuhan tapi akibat melanggar
dan tidak mau melakukan kehendak Tuhan. Banyak
penderitaan dan kesulitan pribadi diizinkan Allah, tetapi belum tentu menjadi
maksud atau kehendak-Nya yang utama untuk orang itu. Karena dosa,
pemberontakan, dan kesembronoan, maka kesulitan dan kesukaran dapat terjadi
tanpa diinginkan Allah. Penderitaan pribadi kadang-kadang dapat disebabkan
karena prinsip ilahi "yang ditabur orang, itu juga yang akan
dituainya" ( Gal 6:7).
Ada
juga seorang ustad yang mengatakan bahwa polygaminya saat ini adalah kehendak
Allah. Adanya juga artis yang sudah 2 kali bercerai dan menyatakan bahwa apa
yang ia alami hanyalah melakukan apa yang Allah kehendaki. Semua ini mungkin
karena mereka mempunyai pengertian yang berbeda tentang apa itu “kehendak Allah”, sehingga mereka berani membungkus
kesalahan, dosa dan nafsu mereka dengan istilah kehendak Allah.
Membungkus
dosa dan kesalahan kita dengan mengatakan bahwa itu kehendak Allah adalah suatu
upaya mengkambing hitamkan Tuhan terhadap nafsu dan dosa kita. Yesus bukanlah
kambing hitam dari dosa-dosa kita akan tetapi Yesus adalah Anak Domba Allah yang
menghapus dosa-dosa kita.
II.
KEHENDAK TUHAN=MAUNYA TUHAN atau KERINDUAN TUHAN
Dalam
Perjanjian Baru kata kehendak menggunakan kata “θελημα”( thelema) yang dalam TB
sering diterjemahkan menjadi “kehendak/Keinginan/kemauan”. Kata “θελημα”( thelema) sendiri berasal dari
kata “θελω” ( thelo) yang mengandung arti
“rindu/suka/senang. Dengan demikian kita bisa menarik suatu kesimpulan bahwa
“kehendak Tuhan” adalah sama dengan “apa yang Tuhan mau (kemauan Tuhan), sama
dengan “apa yang Tuhan rindukan (Kerinduan Tuhan)” dan sama dengan “apa yang
Tuhan senangi”.
Dalam
Alkitab Kehendak Tuhan dalam pengertian kemauan atau kerinduan Tuhan ada 2
yaitu:
·
Kehendak
Tuhan bagi semua orang
1 Timotius 2:4 Yang MENGHENDAKI supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Alkitab menyatakan bahwa Kehendak Tuhan/kerinduan
Tuhan bagi semua orang adalah agar semua
orang selamat, semua orang berbalik dan bertobat.Alkitab tidak pernah mengajarkan
bahwa Allah yang menetapkan orang untuk binasa, sebaliknya Alkitab mengajarkan
bahwa Allah tidak ingin ada yang binasa.
2 Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai
menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian,
tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia MENGHENDAKI
supaya jangan ada yang
binasa, melainkan supaya semua orang
berbalik dan bertobat.
Lalu
Mengapakah tidak semua orang selamat?
Orang-orang yang tidak selamat adalah orang-orang
yang melawan kehendak Allah, mereka tidak tunduk pada Allah, mereka memilih
jalan yang jahat . Seperti yang dituliskan dalam Yudas 11:
Celakalah
mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan Karena mereka,
oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa
karena kedurhakaan seperti Korah
Jadi orang-orang yang binasa bukan karena kehendak Allah
demikian, bukan karena Allah senang dengan hal demikian sehingga Ia menentukan
mereka untuk binasa, melainkan oleh karena mereka tidak taat pada kehendak Allah
sehingga mereka binasa (Yohanes 3: 36), sebaliknya Allah menghendaki mereka
diselamatkan dan tidak binasa.Jadi hati-hati jangan sampai Anda tersesat oleh
ajaran palsu, yang mengunakan Alkitab namun tidak Alkitabiah.
Ada paham
yang mengartikan kata “semua” yang
terdapat dalam 1 Timotius 2:4 2 Petrus 3:9 merujuk
khusus bagi orang-orang pilihan saja. Jadi yang dikehendaki Tuhan agar selamat
hanyalah orang-orang pilihan saja, sedangkan yang bukan orang pilihan secara
otomatis tidak dikehendaki-Nya. Mengapa demikian?, karena bagi mereka hal ini
adalah “the hidden purpose of God”
John Calvin Mengatakan:
“Not willing
that any should perish. So wonderful is his love towards mankind, that he
would have them all to be saved, and is of his own self prepared to bestow
salvation on the lost. . . .“But it may be asked, If God wishes none to perish,
why is it that so many do perish? To this my answer is, that no mention is here
made of the hidden purpose of God, according to which the reprobate are doomed
to their own ruin, but only of his will as made known to us in the gospel. For
God there stretches forth his hand without a difference to all, but lays hold
only of those, to lead them to himself, whom he has chosen before the
foundation of the world.” (John Calvin, Calvin’s Bible Commentaries, 2 Peter 3:9;
Ages Digital Library, The Comprehensive John Calvin Collection, version
1.0).
Tanpa
berusaha memperpanjang perdebatan, yang jelas bahwa Allah senang kalau semua
orang selamat. Ia mau dan rindu agar semua orang berbalik dan bertobat. Inilah
kehendak Allah bagi semua orang.
·
Kehendak
Tuhan bagi orang percaya
Kalau
tadi kita sudah belajar bagaimana kehendak Tuhan bagi semua orang bahwa Tuhan
ingin semua orang berbalik dan bertobat, yang mana pada akhirnya semua orang
selamat. Senada dengan hal itu, Tuhan juga punya kehendak atau kerinduan di
mana kehendak Tuhan adalah agar jangan ada yang sudah selamat terhilang dan
pada akhirnya binasa.
Yohanes 6:39 Dan inilah KEHENDAK Dia yang mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya
kepada-Ku jangan ada yang hilang,
tetapi supaya kubangkitkan pada akhir zaman.
Mengapa
Tuhan merindukan dan menghendaki semua orang berbalik dan bertobat dan mengapa
Ia menghendaki supaya orang yang sudah diselamatkan jangan terhilang??? Jawabannya karena Ia ingin ,rindu dan
berkehendak semua orang pada akhirnya selamat.
III.
KEHENDAK ALLAH = IZIN
ALLAH
1Ptr 3:17 Sebab lebih baik
menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki
Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.
1Ptr 4:19 Karena itu baiklah
juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya,
dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.
Yak 4:15 Sebenarnya kamu
harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya,
kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
Dari
ayat-ayat di atas kita dapat mengetahui bahwa kehendak Allah itu berbicara juga
tentang apa yang Allah Izinkan terjadi. Penderitaan yang terjadi dalam hidup
orang percaya adalah Kehendak Tuhan,
namun dalam arti sebagai Izin Tuhan demi tujuan-tujuan tertentu.
Alkitab menyatakan bahwa “Penderitaanpun”
bisa menjadi kehendak Allah atau diisinkan Allah dengan tujuan dan alasan-alasan
tertentu.
1.
Karena kebenaran atau berbuat
baik.
1
Petrus 3:17
Sebab itu lebih baik menderita
karena berbuat baik, jika hal itu DIKEHENDAKI
ALLAH, daripada menderita karena berbuat jahat.
Kalau
kita menderita karena berbuat salah dan jahat itu namanya hukum tabur tuai.
Tapi kalau kita menderita karena berbuat baik, karena Nama Yesus itu adalah kehendak
Tuhan atau izin Tuhan. Itu adalah kasih karunia (anugrah).
2.
Kalau hal itu menghasilkan pertobatan
dan keselamatan.
2Kor 7:10 Sebab dukacita menurut kehendak Allah
menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan
disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.
Penderitaan
ataupun dukacita yang merupakan Kehendak Tuhan dalam pengertian Izin Tuhan
adalah penderitaan yang menggiring seseorang kepada pertobatan. Tuhan
menghendaki setiap orang selamat dan jangan ada yang hilang, karenaitu Ia akan
mengijinkan penderitaan menimpa kita dengan maksud agar kehendak Tuhan yang
sempurna tercapai.
3.
Kalau penderitaan menghasilkan
kesungguhan.
2Kor 7:11 Sebab perhatikanlah
betapa justru dukacita yang menurut
kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan
pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di
dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam
perkara itu.
4.
Kalau penderitaan itu menghasilkan
buah kebenaran dan damai sejahtera.
Ibr 12:11 Memang tiap-tiap
ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.
Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada
mereka yang dilatih olehnya.
5.
Kalau hal itu Untuk menguji iman
kita
Ul 8:2 Ingatlah kepada
seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun
selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai
engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau
berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
R. C. Sproul: “That God in some sense foreordains whatever comes to pass
is a necessary result of his sovereignty. ... everything that happens must at
least happen by his permission. If he permits something, then he must decide to
allow it. If He decides to allow something, then is a sense he is foreordaining
it” (= Bahwa Allah dalam arti tertentu menentukan apapun yang akan terjadi
merupakan akibat yang harus ada dari kedaulatanNya. ... segala sesuatu yang
terjadi setidaknya harus terjadi karena ijinNya. Jika Ia mengijinkan
sesuatu, maka Ia pasti memutuskan untuk mengijinkannya. Jika Ia memutuskan
untuk mengijinkan sesuatu, maka dalam arti tertentu Ia menentukannya) -
‘Chosen By God’, hal 26.
IV.
KEHENDAK TUHAN=
RENCANANYA YANG KEKAL
Mazmur 115:3 Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang
dikehendakiNya!
Mazmur 135:6 TUHAN melakukan apa yang dikehendakiNya, di
langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya;...
"Sembilan perpuluh dari kesukaran-kesukaran dalam mencari
kehendak Tuhan teratasi tatkala hati kita siap untuk
melakukan kehendakNya, bagaimanapun juga
AMIN