Sunday, May 25, 2014

PRINSIP PELAYANAN KRISTEN




TUHAN ADALAH GEMBALAKU
OLEH: IKETUT SUNALIS MUADI, S.TH

MAZMUR 23:1-6
1  Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
2  Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
3  Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
4  Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
5  Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
6  Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

 

Di saat Daud Berkata bahwa TUHAN adalah gembalaku” maka ada 3 hal yang terkandung dalam pernyataan tersebut.
I.                   PERNYATAAN ”TUHAN ADALAH GEMBALAKU” ADALAH PERNYATAAN ORANG YANG RENDAH HATI
Mengapa demikian? Saat Daud mengatakan Bahwa “YEHOVAH RO'I LO EKHSAR”pada saat yang sama ia mengakui bahwa ia adalah domba. Ia menyamakan dirinya dengan seekor domba.
Perlu diketahui bahwa domba bukan seperti anjing atau kucing yang merupakan bianatang yang cerdas.Domba bukanlah binatang yang cerdas sebagaimana digambarkan dalam film kartun Shaun The Sheep . Shaun The Sheep adalah film animasi berjenis clay animation yang secara teknik sebenarnya kuno. Ceritanya berlokasi di sebuah peternakan yang berisi beberapa ekor domba dan seekor anjing penjaga serta sang pemilik. Sang anjing begitu bodoh dan Shaun begitu pintar dan serba bisa–ia selalu menolong sang anjing dan kebutuhan dan keamanan peternakan.Berbeda sekali dengan dunia nyata ternyata domba adalah binatang yang sangat bodoh, sehingga sangat mungkin untuk jatuh dua kali di lubang yang sama–bahkan tiga atau empat kali. Karena bodohnya maka domba adalah makhluk hidup yang buta arah.Domba adalah hewan yang tidak punya kompas diotaknya.Alkitab mengatakan bahwa:

1Ptr 2:25  Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Hal ini menyebabkan domba lebih membutuhkan gembala dari hewan yang lain. Mereka perlu dituntun ke padang rumput dan air yang tenang. (Mazmur 23 : 1-2).
Namun seorang raja besar seperti Daud dengan rendah hati mengakui Allah sebagai gembalanya, dan dengan rendah hati ia mengakui bahwa dirinya bodoh seperti domba.
Begitu bodohnya domba sehingga ia perlu tuntunan atau bimbingan :
-          Untuk cari makan/minum domba perlu bimbingan atau tuntunan Gembala
Ayat 2  Iamembaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

-          Untuk Memenuhi kebutuhan rohani/jiwani domba butuh Gembala.
Ayat 3  Iamenyegarkan jiwaku
Ayat 3 berkata “Ia menyegarkan jiwaku” dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai “restore” (Shub, bahasa Ibrani) yang berarti “dikembalikan kepada posisi yang semula”.
Sthepen Tong bilang begini : Manusia tidak dapat dipuaskan oleh something karena ia bukan something; manusia adalah someone, oleh karena itu ia hanya dapat dipuaskan oleh Someone yang sempurna.
Salah satu kenikmatan terbesar manusia adalah makan dan minum.Makan makanan yang enak memberikan kebahagiaan.Oleh karena itu banyak orang rela mengeluarkan uang yang banyak untuk makan di restoran yang makanannya enak, bahkan sampai berburu makanan enak di tempat-tempat yang jauh sekalipun. Tetapi kenikmatan makanan hanya bertahan sekejap, kemudian rasa lapar akan datang kembali dan menuntut untuk dipuaskan. Begitu juga dengan jiwa yang lapar, yang dipuaskan oleh berbagai nafsu dunia dan kenikmatannya, hanya ‘memulihkan’ sesaat dan kembali menuntut untuk dipuaskan.Apakah makanan yang sesungguhnya?Apakah minuman yang sesungguhnya? Di Alkitab kita menemukan bahwa ada true food dan true drink dan barang siapa yang memakan dan meminumnya tidak akan lapar dan haus lagi. Perkataan yang menjadi batu sandungan bagi banyak orang ini dikatakan oleh Tuhan Yesus, “He who eats My flesh and drinks My blood has eternal life ... For My flesh is true food, and My blood is true drink” (Yoh. 6:54-55). Bahkan banyak pengikut Tuhan Yesus sendiri meninggalkan-Nya.Tuhan Yesus menantang orang yang mau mengikut-Nya untuk makan daging-Nya dan minum darah-Nya.Ini adalah sesuatu hal yang ‘gila’. Tetapi itu adalah satu-satunya cara supaya jiwa kita hidup, sama seperti makan dan minum adalah satu-satunya cara agar tubuh kita hidup. Jika kita tidak makan daging-Nya dan minum darah-Nya maka kita akan mati.

-          Untuk mengetahui arah yang benar Domba perlu Gembala.
3  Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
-          Untuk melewati masa yang sulit Domba perlu penyertaan Gembala
Ayat 4  Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Kalau ada domba yang lolos dari serangan singa, beruang atau serigala itu bukan karena dombanya kuat atau jago lari, tapi semata-mata karena hebatnya gembala.Daud menyadari penuh hal itu.
-          Untuk Mendapat Kehormatan Domba perlu Gembala agung itu
5  Engkaumenyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
J. Douglas MacMillan menghubungkan kalimat "Engkau menyediakan hidangan bagiku" di ayat 5 kepada tradisi penggembalaan kuno di dunia timur dimana gembala menggunakan meja pendek untuk memberi makan domba-dombanya.
Dalam Terjemahan lain
BIS……..5  Engkau menyiapkan pesta bagiku di depan mata lawanku. Engkau menyambut aku sebagai tamu terhormat.Engkau menyuguhi aku minuman lezat berlimpah-limpah.
FAYH…..5  Engkau menyediakan meja perjamuan bagiku di hadapan musuh-musuhku. Engkau telah menyambut aku sebagai tamu kehormatan dengan berkat-berkat yang berkelimpahan.
TMV……5 Engkau menyediakan jamuan untukku, di hadapan semua musuhku; Engkau menyambut aku sebagai tetamu yang dihormati dan mengisi cawanku hingga penuh.
Saya secara pribadi lebih setuju melihat hal ini sebagai penghormatan.Segala penghormatan yang diterima oleh Daud bukan karena Daud hebat tapi karena semata-mata Tuhan adalah gembalanya.Daud menyadari sepenuhnya bahwa penghormatan yang diterimanya semata-mata berasal dari gembala agung.
Orang Farisi mencari penghormatan dengan penampilan
Mrk 12:38  Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
Suka Cari Perhatian dengan duduk di depan
Luk 11:43  Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.
Alkitab mengajarkan bahwa segala kehormatan adalah milik Tuhan dan berasal dari Tuhan.
1Sam 2:8  Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.
1Taw 29:11  Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.
Dan Kehormatan akan diperoleh oleh orang yang rendah hati
Ams 15:33  Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan
-          Untuk terhindar dan sembuh dari penyakit domba perlu pertolongan Gembala
TB……5  Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
TL…….5  Maka Engkau menyajikan hidangan di hadapanku tentang segala seteruku; dan Engkau menyirami kepalaku dengan minyak, dan memumbungkan pialakupun.
"Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak" dapat dihubungkan dengan cara tradisional untuk menjaga kesehatan kulit domba yang baru dicukur bulunya, dengan mengoleskan minyak ke atas bekas goresan, dan sekaligus mengusir kutu atau serangga. Selain itu luka yang  disebabkan duri tumbuhan, bebatuan, atau domba-domba yang menggosok-gosokan kepalanya terlalu keras di batang pohon, biasanya diolesi dengan Minyak.Karena itu, gembala secara teratur, bahkan setiap hari, memeriksa domba-domba yang cermat dan mengoleskan minyak bila menemukan luka untuk mencegah infeksi.
Selain itu pada musim panas sejenis serangga bernama “lalat hidung” biasa menaruh telur mereka pada selaput lendir dalam hidung domba, bila telur-telur itu menetas menjadi larva, maka larva-larva itu akan menimbulkan siksaan yang sangat menyakitkan pada si domba. Domba-domba biasanya membenturkan kepala mereka ke batu, tiang, batang pohon, dsb. Dalam kasus infeksi yang parah, domba bahkan bisa bunuh diri untuk melepaskan rasa sakit yang tak tertahankan, berlarian ke sana-ke mari, menggerak-gerakkan kepala ke atas dan ke bawah berjam-jam lamanya, tidak mau makan, tidak mau minum, tidak bisa tidur, dan tidak mau menyusu. Karena itu, gembala mengoleskan minyak pada kepala domba, aroma minyak akan membuat serangga menjauh sehingga domba-domba itu tenang.
Dengan Demikian Daud sadar betul jika ia sehat dan terhindar dari penyakit sepenuhnya karena gemba yang baik itu.

II.                PERNYATAAN “TUHAN ADALAH GEMBALAKU” ADALAH PERNYATAAN YANG TIMBUL DARI PENGALAMAN PRIBADI
1   Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku
Ayat 1 dalam perikop ini, Daud memulai Mazmurnya dengan perkataan “Tuhan adalah gembalaku (ayat1a)”.Perkataan yang menggunakan kata “ku” merujuk terhadap sifat pribadi dari pada Daud sendiri.Allah tentu saja merupakan Gembala dari semua bangsa Israel sesuai keyakinan bangsa itu. Akan tetapi dalam hal ini, Daud bukan berarti mengajarkan akan keyakinan bangsa Israel tetapi dia sedang menceritakan keyakinan dan pengalaman pribadinya bersama Tuhan.
 Orang pertama dalam Alkitab yang mempunyai pernyataan “Tuhan Adalah gembalaku” adalah Yakub.
Kej 48:15 : "….Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah; Allah itu, sebagaiAllah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang
Yakub mengeluarkan pernyataan semacam itu bukan karena ikut-ikutan statement orang lain, tapi lahir dari pengalamannya berjalan intim dengan Tuhan.
Kata”KU” dibelakang gembala menegaskan bahwa pernyataan itu lahir dari pengalaman yang bersifat pribadi. Kalau tidak tentu Yakub hanya akan mengatakan secara atau bersifat umum seperti “Tuhan adalah gembala”.
Secara khusus Mazmur 23 ini lahir dari pengalaman pribadi Daud sebagai bekas seorang gembala.Pernahkah anda berpikir mengapa Daud menyebutkan Tuhan sebagai Gembala?Saya berpendapat bahwa itu tidak terlepas dari pengalamannya menggembalakan domba milik ayahnya sejak kecil.Ia anak yang tidak dianggap pantas untuk diurapi sebagai raja oleh Samuel. Tugasnya hanya satu: menggembalakan domba. Tapi ternyata Daudlah yang menjadi raja Israel bahkan dikatakan sebagai yang terbesar.Pengalamannya menggembala domba ternyata merupakan sebuah persiapan tersendiri untuk mengalami Tuhan secara langsung.
Untuk itu coba  kita lihat kata-kata Daud ketika ia merasa terbakar mendengar provokasi yang dilakukan Goliat dan tentara-tentara Filistin lainnya. Pada saat itu semua tentara Israel termasuk Saul merasa ketakutan karena mereka jelas kalah besar dan kalah lengkap dibandingkan Goliat, tentara Filistin dan seluruh peralatan perang mereka yang lengkap, termasuk perisai dan baju besi pelindung yang secara detail disebutkan dalam 1 Samuel 17:4-7. Tapi ada perbedaan nyata memandang itu semua antara Daud dan para prajurit Israel lainnya.Apa yang membedakan adalah sebuah pengalaman pribadi bersama Tuhan. Itu kelebihan Daud yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dan uniknya semua itu ia alami dalam masa-masa dirinya menjadi seorang gembala domba.
Daud berkata:
1 Sam 17:34-35 - "….Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.
Bayangkan anak kecil yang mampu melawan singa atau beruang demi melindungi domba-domba gembalaannya! Jika ia mampu menghadapi singa dan beruang, mengapa harus takut kepada Goliat?
36 Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini….”
Pertanyaannya sekarang, bagaimana mungkin seorang anak kecil yang lemah secara fisik mampu melakukan itu sendirian?
Daud memberikan jawabannya.
37  Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."
Daud mungkin lemah, tapi Tuhan tidak! Tuhanlah yang melepaskan dirinya dari semua bahaya.Ia tahu bahwa ia berada bersama Tuhan dalam pekerjaannya, dan Tuhan memberkati pekerjaannya yang mungkin tidak ada apa-apanya di mata orang. Ketika yang lain dengan gagah menjadi tentara, ia hanyalah seorang gembala domba. Tapi lihatlah bagaimana penyertaan Tuhan mampu memberikan perbedaan. Justru dalam pekerjaan "sederhana" nya itu ia mengalami penyertaan Tuhan secara nyata, secara pribadi. Dan itu membuat cara pandang Daud berbeda dari orang Israel lainnya. Kita tahu apa yang terjadi selanjutnya. Daud berhasil mengalahkan Goliat hanya dengan senjata sederhana, batu dan umban (ketapel).

Pernyataan bahwa “Tuhan adalah gembalaku” bukan keluar dari sekedar teori yang dipahami Daud tapi lahir dari proses yang panjang saat ia berada dalam titik terendah dalam hidupnya. Titik terendah inilah yang membawa Daud pada sebuah pernyataan “Tuhan adalah gembalaku”

Ayub sendiri akhirnya mengakui bahwa lewat penderitaanlah ia akhirnya mengenal Tuhan secara pribadi, bukan lagi atas apa kata orang semata. "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:5). Kita akan bisa mengakui bahwa Tuhan adalah Gembala yang baik, yang tidak akan membiarkan kita kekurangan, ketika kita sudah mengalami sendiri pengalaman-pengalaman indah bersama Tuhan. Dan itu bisa terjadi lewat pekerjaan kecil sekalipun, lewat berbagai penderitaan dan masalah yang mungkin sedang kita alami.Oleh karena itu jangan kecil hati, jangan patah semangat, tapi bersyukurlah senantiasa. Alamilah penyertaan Tuhan secara pribadi, hingga pada suatu ketika kita bisa dengan keyakinan penuh berkata: "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku."

III.             PERNYATAAN “TUHAN ADALAH GEMBALAKU”ADALAH PERNYATAAN IMAN.
Menurut hasil penelitian , Raja Daud pada saat menulis kitab Mazmur 23, tidak berada dalam keadaan yang baik/enak. Kitab Mazmur 23 ini ditulis pada saat Raja Daud sedang menghadapi pemberontakan dari Absalom, putra sulungnya, yang dia kasihi. Seperti tertulis dalam kitab 2 Samuel 15, Raja Daud menghindar dari Absalom dengan meninggalkan kerajaannya, walaupun Raja Daud dapat dengan mudah mengalahkan Absalom dengan kekuatan dan kegagahan panglima perang yang ia miliki. 2 Sam 17:29 juga menggambarkan keberadaan Raja Daud dan pengikutnya yang lapar, haus dan tertekan oleh keadaan ini. Di padang gurun Manahaim inilah, Raja Daud menulis kitab Mazmur 23.
Dengan demikian Pernyataan “TUHAN ADALAH GEMBALAKU” timbul saat ia lapar dan haus di Padang Gurun Mahanaim.Daud mengimani bahwa Jika IA tidak AKAN Kekurangan.
Dulu waktu Daud masih menjadi gembala selalu Tuhan perhatikan karena Tuhan adalah gembalanya, maka saat ia dikejar-kejar Absalom Tuhan juga akan terus menjaga dan memiliharanya karena Tuhan adalah gembalanya. Inilah iman Daud.Iman Daud tidak berubah karena situasi dan kondisi tapi tetap beriman bahwa Ia TIDAK AKAN KEKURANGAN.
MEYAKINI YANG BELUM TERJADI ADALAH IMAN.
Ayat 6  Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa
Ungkapan “seumur hidupku” juga “sepanjang masa” (ay 6) berbicara tentang masa depan. Apa yang telah dilakukan TUHAN di masa lalu telah memberi keyakinan kepada Daud untuk menghadapi masa depan. Keyakinan seperti ini juga dapat kita lihat dalam perkataan Daud ketika dia menghadap Saul sebelum bertempur dengan melawan Goliat.Dia mengatakan, “TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” (1 Sam. 17:37a). Keyakinan Daud dalam hal ini adalah “kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku.” (ay 6a). Kalau di masa lalu Daud dikejar oleh musuh maka sekarang, sampai ke masa depan dia justru dikejar oleh “kebajikan dan kemurahan”. Jika semua hal tentang kebajikan dan kemurahan telah mengikutinya, maka yang perlu baginya setelah semua itu adalah “diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.” (ay 6b).
Jika Tuhan telah memelihara, menjaga maka ia akan terus melakukannya karena Ia adalah gembala yang baik.
Hal ini juga dipahami oleh Paulus
Flp 1:6  Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
2Tim 1:12  Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
AMIN